Liputan6.com, Jakarta - BAKTI Kominfo terus mengembangkan kemitraan dengan para pemangku kepentingan untuk mendukung kemajuan ekosistem digital di Indonesia. Salah satunya adalah bermitra dengan online travel agent Atourin.
Lewat kerja sama ini, BAKTI Kominfo bersama Atourin menyelenggarakan program Pelatihan Digitalisasi bagi Pelaku Pariwisata di Wilayah Pembangunan Infrastruktur BAKTI. Tahun ini, program diadakan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat; Kabupaten Sumba Timur, NTT; serta Kota Ternate, Maluku Timur.
Advertisement
"Program ini memiliki berbagai tujuan strategis seperti meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK BAKTI yang telah dibangun dan sejalan dengan arah sasaran pengembangan infrastruktur TIK BAKTI, serta mendorong para pegiat wisata memahami hospitality sekaligus digital branding dan marketing," tutur Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo, Bambang Noegroho dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (1/11/2023).
Pelatihan edisi pertama dilakukan di Kabupaten Agam. Kabupaten ini dipilih karena memiliki potensi pariwisata yang sangat banyak, mulai dari wilayah pegunungan dan perbukitan, sampai wilayah pesisir.
Kabupaten Agam juga memiliki dua gunung yakni Gunung Marapi dan Gunung Singgalan, serta Danau Maninjau. Tidak hanya itu, kabupaten ini juga memiliki seni budaya yang beragam serta banyak nagari (desa) dengan panorama rumah gadang yang menarik.
Di kabupaten ini, pelatihan diadakan untuk 30 pegiat pariwisata dari 15 desa wisata. Hadir sebagai salah pemateri adalah CEO Atourin Benarivo Triadi Putra yang tidak hanya menjelaskan berdasarkan modul pelatihan, tapi juga informasi soal keahlian teknis.
Dalam pelatihan ini, Atourin juga membantu proses on-boarding desa wisata termasuk produk paket wisata dari tiap wilayah di platform mereka. Atourin juga berkomitmen mendampingi desa wisata peserta usai pelatihan selesai.
Dengan demikian, semua materi dan keahlian yang diberikan selama pelatihan bisa terimplementasi dengan baik. Harapannya, digitalisasi desa wisata ini bisa meningkatkan potensi kunjungan wisatawan dan pendapatan di wilayah tersebut.
BAKTI Kominfo Ingin Perbaiki Tata Kelola Organisasi Demi Percepat Pembangunan Infrastruktur Digital
Sebelumnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo mengatakan akan memperbaiki tata kelola organisasi, demi mempercepat penyelesaian dan optimalisasi program pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi, untuk transformasi digital Indonesia.
"Untuk jangka waktu singkat kami mengharapkan akan ada segera perbaikan tata kelola BAKTI," kata Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar dalam temu media di kantor BAKTI Kominfo, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Menurut Fadhilah, ada tiga kerangka yang mereka terapkan di sini yaitu good governance, kepedulian terhadap risiko, dan compliance atau kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
Dia menegaskan, BAKTI perlu memiliki pedoman tata kelola yang baik sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja dan kontribusi perusahaan, serta menjaga keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang dalam mendukung program-program strategis pemerintah Indonesia di masa datang.
Menurutnya, penerapan tata kelola yang baik sangat diperlukan agar dapat menjadi sarana untuk mengawal pencapaian visi, misi, dan tujuan BAKTI secara lebih baik lagi di masa depan.
Advertisement
Komitmen BAKTI
Untuk mencapainya, dibutuhkan komitmen mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa. Jadi, penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai praktik-praktik terbaik.
Sementara terkait pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), diharapkan sampai 2025, seluruh desa berpemukiman di Indonesia sudah tercakup layanan seluler atau tersedia internet.
Lebih lanjut, dia menjelaskan upaya percepatan transformasi digital ini akan mencakup Pembangunan Base Transceiver Station (BTS), jaringan serat optik Palapa Ring, dan pengoperasian Satelite Republik Indonesia (SATRIA)-1.
Palapa Ring Mampu Perluas Akses Internet di Indonesia
Fadhilah mengatakan, proyek Palapa Ring sudah selesai dilaksanakan dan diklaim mampu memeratakan akses serta harga dari layanan internet cepat di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
“Proyek Palapa Ring merupakan proyek backbone infrastruktur telekomunikasi serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer yang menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia,” papar Fadhilah Mathar.
Sementara untuk SATRIA-1, Fadhilah memaparkan kesiapan operasional tahun ini yang direncanakan akan siap terhubung dengan stasiun bumi, serta siap langsung terhubung dengan Remote Terminal Ground Segment di lokasi layanan publik.
Usai beroperasi, satelit SATRIA-1 akan memperkuat jaringan internet dan layanan digital di 150 ribu titik terutama yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
(Dam/Isk)
Advertisement