Liputan6.com, Kutai Barat - Sejumlah produk hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal daerah Kabupaten Kutai Barat dipamerkan sepanjang perhelatan Festival Dahau 2023 yang berlangsung hingga 5 November 2023. Pameran digelar di Stand Kubar Expo di Taman Budaya Sendawar.
Beragam produk UMKM yang dipamerkan, salah satunya adalah kerajinan tumpar yang merupakan hasil kurasi dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutai Barat bersama para pelaku UMKM untuk dipromosikan secara luas.
Ketua Dekranasda Kutai Barat Yayuk Seri Rahayu Yapan menyebutkan, pihaknya akan terus upaya mengenalkan kerajinan tumpar pada masyarakat luas. Tidak hanya dalam negeri, tapi juga hingga ke mancanegara.
Baca Juga
Advertisement
“Sebenarnya kerajinan tumpar sudah sering kita bawa hingga luar negeri. Bahkan kerajinan tumpar juga pernah kolaborasi dengan desainer tanah air untuk membentuk fashion baru. Tidak boleh berhenti, tumpar akan terus dipromosikan,” paparnya.
Pada perhelatan Festival Dahau 2023 kali ini, sistem pemasarannya dengan pamer, jual atau pesan digital. Untuk pemesanan, lanjut dia, bisa langsung melihat akun media sosial masing-masing pelaku UMKM.
“Kita juga harus melek digital, system penjualan online juga tetap mengedepankan kualitas dan kuantitas sesuai permintaan pelanggan,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, tumpar sendiri merupakan wastra yang dapat menghasilkan banyak produk turunan. Tidak hanya digandrungi oleh Perempuan-perempuan dewasa, tapi juga digilai oleh banyak kaum milenial untuk berbagai fesyennya.
“Kita harus jeli melihat pasar ya, dengan begitu UMKM Kutai Barat bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Semua kita mainkan, lokal, nasional hingga mancanegara. Tapi jangan lupakan juga daerah asal sendiri,” sebutnya.
Bisa Request Motif
Adapun dari produk turunan tumpar yang bisa ditemukan pada Festival Dahau 2023 terdiri dari tas, baju adat, seragam, aksesoris wanita, hingga pernak pernik lain khas Kabupaten Kubar.
Salah kelompok perajin yang memasarkan hasil produk turunan tumpar adalah Kiai Panei Penguntei Lawei dari kecamatan Damai. Ketua Kelompok Kiai Panei Penguntei Lawei, Savera Ernesta menyebut untuk pembuatan tumpar, tidak membutuhkan waktu lama. Sebab tangan-tangan perajin sudah terlatih dan piawai menentukan warna sulaman.
“Kalau tumpar itu tidak lama, semua perajin sudah piawai menentukan pola dan warna yang menarik. Motif-motif yang dicari juga beragam, kalau ada pesanan khusus bisa langsung request pada perajin yang dipercaya,” sebutnya.
Menurutnya, kerajinan tumpar khas Kubar sudah sangat dikenal. Beragam pelatihan juga kerap diberikan oleh Pemkab Kubar untuk mengasah skil para penumpar. Hasilnya, kreasi tumpar dari Kubar semakin dilirik dan dipasarkan hingga mancanegara.
“Tumpar sudah terkenal sampai mancanegara. Tapi walau begitu, kami tetap rutin ikut pameran di Kubar sendiri. Terutama Pesta Dahau 2023 ini, kesempatan para pelaku UMKM dan para perajin untuk memamerkan hasil kriya yang baru,” paparnya.
Advertisement