3 Lembaga Indonesia dan Kemlu RI Koordinasi Kirim Bantuan ke Palestina Senilai Rp5 Miliar Lebih Pekan Ini

Tiga lembaga termasuk PMI, Baznas dan IHA telah mengumpulkan dana serta bantuan yang siap dikirimkan akhir pekan ini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Nov 2023, 13:04 WIB
Sejumlah perwakilan lembaga kemanusiaan termasuk PMI, Baznas dan IHA yang akan mengirimkan bantuan untuk Palestina difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah lembaga dan organisasi kemanusiaan di Indonesia termasuk Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) siap mengirim bantuan kemanusiaan senilai lebih dari Rp5 miliar untuk Palestina pekan ini. Ketiga lembaga tersebut difasilitasi dari Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI). 

"Yang sekarang masih kita lakukan, koordinasi intensif antara pemerintah Indonesia dengan wakil masyarakat, dalam hal ini lembaga kemanusiaan seperti PMI dan lembaga-lembaga zakat. Kita berkoordinasi untuk mengumpulkan bantuan yang akan dikirimkan ke Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan pers, Rabu (1/11/2023). 

Hal ini sejalan dengan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong agar Indonesia berkontribusi dalam mengirimkan bantuan kepada masyarakat sipil di Gaza

"Karena ini perintah presiden, kami masih berkoordinasi intensif mengenai bantuannya. Yang jelas presiden memerintahkan kepada menteri luar negeri untuk mengkoordinasikan pengiriman bantuan bagi Gaza, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat," sambung Iqbal. 

Ketiga lembaga termasuk PMI, Baznas dan IHA telah mengumpulkan dana serta bantuan yang siap dikirimkan akhir pekan ini. 

PMI telah berhasil menyiapkan bantuan kemanusiaan senilai Rp2,9 miliar yang akan dikirimkan ke Gaza. Bantuan tersebut akan dikirim ke Bandara Halim Perdana Kusuma pada Jumat (3/11/2023).

"Apa saja yang kita kirimkan ke Gaza tentu itu yang diperlukan oleh Palang Merah Mesir, yang akan menjadi pelaku utama menyalurkan bantuan ini ke UNRWA untuk masyarakat di Gaza," ujar perwakilan PMI Niniek Kun Naryatie.

Bantuan itu, kata Niniek, terdiri dari hygiene kit dan genset, sementara pihaknya masih menunggu persetujuan untuk dapat mengirimkan tabung oksigen ke sana. 

Sementara itu, Aliansi Kemanusiaan Indonesia (IHA) telah berhasil mengumpulkan bantuan dari masyarakat Indonesia senilai Rp5 miliar, yang akan dikirimkan ke Gaza secara bertahap. 

"Untuk periode pertama dukungan kami melalui pemerintah yang akan dikirimkan akhir pekan ini sekitar Rp2,5 miliar," tutur perwakilan IHA Ali Yusuf. 

Ali mengatakan bahwa bantuan itu termasuk makanan siap saji yang awet hingga enam bulan, selimut dan matras. 

Sementara dari Baznas, pihaknya melaporkan telah berhasil mengumpulkan dana senilai lebih dari Rp10 miliar. Untuk bantuan yang dikirimkan dalam tahap pertama, Baznas telah menyiapkan makanan-obat-obatan, hygiene kit, pakaian dingin dan selimut. 


Bantuan Hanya Dapat Disalurkan Melalui ICRC dan UNRWA

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan pers, Rabu (1/11/2023).

Melihat banyaknya pihak atau masyarakat Indonesia yang antusias menggalang bantuan bagi Gaza, Iqbal kemudian menegaskan bahwa hanya ada dua lembaga yang bisa bergerak menyalurkan bantuan di sana. Kedua lembaga itu adalah Palang Merah Internasional (ICRC) dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). 

Sementara itu, pihak yang diizinkan untuk membawa barang dari wilayah Mesir ke Gaza hanyalah Bulan Sabit Merah Mesir. 

"Ketiganya ini sudah menjadi mitra kami karena saat ini Kemlu sudah berkomunikasi dan sudah memiliki kesepakatan dengan pihak-pihak ini," tutur Iqbal. 

"Maka kami mengundang masyarakat Indonesia untuk dapat menyalurkan bersama melalui arrangement yang sudah kami buat dengan ketiga pihak tersebut," imbuhnya.


Target Waktu Bantuan Capai Gaza

Sejumlah pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza mulai meninggalkan wilayah Palestina. (Mohammed ABED/AFP)

Sementara mengenai kapan bantuan tersebut bisa tiba di Gaza, Iqbal juga berharap bisa sampai secepat mungkin. Hal ini lantaran situasi yang sangat kompleks dinamis di wilayah-wilayah tersebut.

"Izin barang untuk bisa masuk dari Mesir ke Gaza sangat tergantung pada otoritas terkait. Dalam hal ini bukan hanya Mesir, tapi juga Israel," katanya. 

"Tapi targetnya adalah secepatnya."


Menlu Retno Marsudi: Bantuan dari Indonesia untuk Gaza Bakal Diberangkatkan Pekan Ini

Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi saat ditemui media di Sekretariat ASEAN, Selasa (31/10/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi menyebut bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk masyarakat di Gaza akan diberangkatkan pekan ini.

"Kita lagi cari waktu yang pas untuk pemberangkatan, tetapi semuanya kemarin sudah dibahas di rapat kabinet untuk pemberangkatan minggu ini," kata Menlu Retno ketika ditemui media di Kantor Sekretariat ASEAN, Selasa (31/10/2023). 

Ia menegaskan bahwa bantuan ini bukan yang pertama dan terakhir dikirimkan ke wilayah tersebut. 

"Jadi akan ada lanjutan pemberangkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Mesir. Karena pintu yang terbuka sejauh ini hanya pintu Rafah. Saya juga sudah berkoordinasi dengan menlu Mesir," sambung Menlu Retno. 

Bantuan kemanusiaan tersebut, ujar Retno, akan dikirimkan ke Bandara El Arish di Mesir, yang jaraknya sekitar 40 km dari Perbatasan Rafah. Saat ini, truk yang mengirim bantuan ke Gaza harus melalui rute yang berbeda, lebih jauh dari biasanya, dan harus melalui pemeriksaan oleh otoritas Israel. 

"Kan maksimal truk yang masuk dalam satu hari adalah 20, itu juga melalui pemeriksaan ketat oleh pihak Israel," katanya. 

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya