Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui surat presiden (surpres) ke DPR RI mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI. Surat itu diterima oleh DPR RI pada Senin 30 Oktober 2023.
Tahapan berikutnya setelah DPR RI menerima surpres itu, Komisi I DPR RI menggelar rapat internal, di antaranya untuk menentukan jadwal uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon Panglima yang diusulkan oleh Presiden.
Advertisement
Dalam rangkaian uji itu, ada pula verifikasi dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan, juga verifikasi aktual yaitu peninjauan langsung ke rumah/kediaman calon Panglima.
Jenderal TNI Agus Subiyanto merespons kondisi tersebut dengan menegaskan bahwa dirinya masih fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
“Nanti lah, kan belum jelas. Yang jelas sekarang saya masih konsentrasi menjadi Kasad, matra darat,” kata Jenderal Agus Subiyanto, di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).
Agus menjelaskan dia berencana membuat perubahan-perubahan di internal TNI AD, termasuk di antaranya merevisi doktrin yang selama ini diikuti oleh para prajurit.
"Doktrin-doktrin yang kami gunakan ini masih doktrin yang lama, sedangkan sekarang bangli (perkembangan lingkungan) kita, doktrin kami harus mengikuti banglistra (perkembangan lingkungan strategis) yang ada, mungkin dulu mungkin beda, banglistra sekarang ada peperangan. Itu menjadi referensi kita untuk mengubah doktrin,” kata Agus Subiyanto.
Dia menilai matra lainnya, misalnya TNI Angkatan Udara, mulai mengubah doktrinnya mengikuti ancaman yang berkembang, di antaranya mulai menggunakan teknologi-teknologi nirawak seperti drone.
“(TNI) Angkatan Udara saya dengar sudah mengubah organisasinya ya, makanya tadi saya bilang, karena saya masih Angkatan Darat, jadi saya masih akan ubah doktrin Angkatan Darat dulu,” kata Agus.
Ikuti Proses Pencalonan
Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut dia siap mengikuti proses pencalonan dirinya sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono.
"Siap," kata Agus.
Walaupun demikian, perwira tinggi bintang empat itu mengaku belum mendengar mengenai jadwal uji kelayakan dan kepatutan, yang menjadi salah satu tahapan menjadi Panglima TNI.
Dalam kesempatan yang sama, dia menegaskan dirinya loyal terhadap Presiden RI Joko Widodo dan siap menerima penugasan apa pun dari Presiden.
"Saya loyal kepada Panglima tertinggi saya, Presiden, karena sebelum di sini pun, saya ditempatkan di mana saja, pernah di Tim-Tim (Timor-Timor). Saya dulu menyelesaikan (tugas) sampai 1999 terakhir di sana, kemudian di Poso juga. Jadi, saya sebagai prajurit siap ditempatkan di mana saja," ujar Agus Subiyanto.
Advertisement
Panglima Yudo Margono Bakal Pensiun 1 Desember 2023
Agus melanjutkan jika nantinya dia terpilih sebagai Panglima TNI, maka dia ingin meningkatkan profesionalisme prajurit. "Kami akan buat prajurit yang profesional, riil profesional," katanya.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, yang resmi menjabat sebagai Panglima pada Desember 2022, bakal pensiun pada 1 Desember 2023 atau beberapa hari setelah dia tepat berusia 58 tahun.
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) mengatur perwira TNI pensiun pada usia 58 tahun, sementara bintara dan tamtama 53 tahun.
Agus Subiyanto, yang baru saja resmi menjabat minggu lalu (27/10), dilantik sebagai Kepala Staf TNI AD menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Rabu minggu lalu (25/10). Jika dia akhirnya terpilih sebagai Panglima TNI, maka masa tugas Agus sebagai Kasad kemungkinan kurang lebih dari 1 bulan.