Kemarau Panjang Surutkan Banjir Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Bermunculan

Kemarau panjang mengakibatkan air di Kampung Apung surut dan sejumlah makam terlihat kembali. Menurut warga, air surut juga disedot untuk memadamkan kebakaran yang melanda kawasan Kapuk beberapa minggu lalu.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 02 Nov 2023, 18:05 WIB
Kampung Apung
Kemarau panjang mengakibatkan air di Kampung Apung surut dan sejumlah makam terlihat kembali. Menurut warga, air surut juga disedot untuk memadamkan kebakaran yang melanda kawasan Kapuk beberapa minggu lalu.
Foto udara suasana Kampung Apung di Kapuk, Jakarta, Kamis (2/11/2023). Kemarau panjang mengakibatkan air di Kampung Apung surut dan sejumlah makam terlihat kembali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Menurut warga, air surut juga disedot untuk memadamkan kebakaran yang melanda kawasan Kapuk beberapa minggu lalu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Musim kemarau berkepanjangan telah menyurutkan banjir 'abadi' di Kampung Apung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sebagian tanah yang berpuluh-puluh tahun terendam air kini tampak kering. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Terlihat beberapa batu nisan dan bangunan makam sudah dalam kondisi rusak. Tulisannya juga memudar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Surutnya banjir sampai memunculkan kembali makam-makam tua di Kampung Apung merupakan peristiwa yang jarang sekali terjadi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Diketahui, Kampung Apung dulunya merupakan kawasan yang asri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Awal mula banjir kerap melanda kawasan itu terjadi pada akhir 1980-an, seiring gencarnya pembangunan kompleks pergudangan industri di sekelilingnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Kondisi itu kemudian diperparah dengan peninggian permukaan Jalan Kapuk Raya yang dilakukan pemerintah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Wilayah Kampung Apung pun berubah menjadi cekungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Lantas sejak tahun 1995-1996, banjir yang merendam Kampung Apung tak pernah surut. Banjir justru semakin tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Warga pun terpaksa beradaptasi dengan mengubah tempat tinggalnya yang sebelumnya rumah tapak menjadi rumah panggung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya