Liputan6.com, Jakarta Politisi Partai Golkar sekaligus anggota tim pemenangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid membahas soal anak-anak Presiden pertama Indonesia Soekarno yang dinilainya tidak punya prestasi, sehingga tidak bisa menjadikan mereka sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Pernyataan Nusron dilontarkan terkait polemik majunya anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Advertisement
"Soekarno pun presiden, enggak bisa menjadikan Bu Megawati jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun enggak bisa. Kenapa? Karena enggak punya prestasi waktu muda itu," kata Nusron dalam diskusi yang digelar lembaga Total Politik di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Nusron pun juga menyebut soal anak Presiden RI-2 Soeharto yang tidak berkesempatan menjadi cawapres.
Nusron menyebut nama Tutut dan Titiek Soeharto sebagai putri-putri Soeharto yang juga tak pernah berpeluang jadi cawapres.
Dalam kesempatan yang sama, Nusron memuji Gibran yang dianggap mampu maju menjadi cawapres karena berani dan punya prestasi. Ia menyebut bahwa majunya Gibran demi menjawab keinginan publik luas yang menginginkan generasi muda untuk menjadi pemimpin-pemimpin nasional.
"Dia (Gibran) hebat berani mengambil keputusan untuk mengambil keinginan rakyat untuk tampil anak muda menjadi cawapres, nggak gampang itu, usia 36 tahun menjadi cawapres.Ndak mungkin lah kita menjadikan Gibran itu kalau kita nggak yakin bahwa dia punya prestasi," ujar Nusron.
Bakal Bergabung ke Golkar?
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berharap Bakal Cawapres Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka tergerak hatinya untuk bergabung dengan Partai Golkar. Putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu santer akan bergabung partai berlambang beringin setelah dianggap tak lagi berada di PDIP.
"Ya mudah-mudahan beliau tergerak untuk masuk Golkar," kata Ace di DPR, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Namun, Golkar tidak akan memaksa untuk meminta Gibran untuk segera bergabung. Ace mengklaim prioritasnya memenangkan Pemilu 2024.
"Sekarang fokus kita adalah bagaimana menang Prabowo-Gibran dulu," katanya.
Sementara itu, Ace membela Gibran menjadi cawapres dianggap menabrak konstitusi. Menurutnya, konsitusi justru memberikan kesempatan anak muda untuk maju menjadi pemimpin.
"Tidak ada yang menabrak konstitusi. Yang ada adalah bahwa mas Gibran maju sebagai cawapres karena konstitusi memberian kesempatan kepada anak muda terutama bagi warga negara yang sedang atau telah menjadi kepala daerah," katanya.
Putusan Mahkamah Konstitusi soal usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden itu, disebut Ace, memberikan kesempatan bagi siapapun, bukan hanya Gibran.
"Kenyataannya, faktanya adalah bahwa hasil MK memberikan kesempatan kepada siapa pun warga negara yang sedang atau telah menjabat kepala daerah dan telah dipilih oleh rakyat untuk menjadi cawapres," katanya.
Advertisement
Golkar Tunggu Keputusan Gibran
Partai Golkar menunggu keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan pindah ke partai mana. Golkar tidak ingin buru-buru meminang Gibran menjadi kader barunya.
"Mengalir aja dulu mengalir aja dulu ya Pak Gibran kan belum memutuskan biarlah kita tunggu keputusan Pak Gibran berlabuh ke mana," ujar Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Sampai saat ini, Lodewijk memastikan Gibran belum menjadi kader Golkar. Menurutnya ada proses yang harus dilalui. Gibran melalui proses tersebut.
"Menurut saya sampai sekarang nama Pak Gibran belum masuk, belum ada," katanya.
"Dicari sekarang mungkin belum keluar belum ada namanya, nanti kalau udah masuk, baru. Kan dia harus mengisi formulir bukan semata-mata dikasih KTA, ada prosedur yang harus dilewati," jelas Lodewijk.