5 Fakta Teror Bom oleh Pelajar SMA di Koja Trade Mall, Ini Peran hingga Motif Pelaku

Kabar adanya bom di dalam Koja Trade Mall tersebut berawal dari pesan yang dikirimkan seorang pelajar berinisial FA.

oleh Rahma Vania Indriani Putri diperbarui 03 Nov 2023, 15:15 WIB
Duh! Sekelompok Pelajar SMA Ancam Bom Koja Trade Mall

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman bom sebelumnya menggegerkan para pengunjung Koja Trade Mall, Jakarta Utara, pada Kamis, 2 November 2023. Mendapat laporan dari pihak pengelola, jajaran Polsek Koja melakukan pengecekan dibeberapa ruangan mal. 

Pemeriksaan dilakukan dari mulai lantai dasar hingga ke bagian atas gedung Mall Koja

"Setelah kami mendapat laporan dari manajemen KTM, saya selaku Kapolsek Koja langsung mengirim tim ke TKP, untuk melakukan sterilisasi awal pada TKP," ucap Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni yang memimpin langsung jalannya penyisiran, Kamis kemarin. 

Setelah dilakukan penelusuran, hasilnya nihil. Tidak ada bom yang ditemukan. Kabar adanya bom di dalam Koja Trade Mall tersebut berawal dari pesan yang dikirimkan seorang pelajar berinisial FA.

Oleh pelaku, pesan tersebut disebarkan kembali ke rekan-rekannya. "Enam orang itu anak SMA, di salah satu SMA. Nah mereka ternyata saling ngeshare di antara mereka," ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif kepada wartawan, Kamis, 2 November.

Atas perbuatannya, para pelajar tersebut diamankan dan telah jalani pemeriksaan. Masing-masing orang tua dari siswa serta pihak sekolah juga telah dipanggil untuk menentukan pembinaan kepada para siswa SMA tersebut. 

Berikut sederet fakta anak SMA lakukan ancaman bom di Koja Trade Mall, Jakarta Utara dihimpun dari Liputan6.com:


1. Polisi: Pesan Ancaman Bom Dikirimkan Satu Orang

Ilustrasi teror bom di Koja Trade Mall, Jakarta Utara. (Merdeka.com / Ronald)

Polisi mengamankan enam orang pelajar buntut ancaman teror ke Koja Trade Mall pada Kamis (2/11/2024).

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif mengungkap pesan itu pertama kali dikirimkan oleh seorang pelajar inisial FA.

Pesan hoaks terkait ancaman bom kemudian disebarkan kembali oleh rekan-rekannya yang lain.  

"Enam orang itu anak SMA, di salah satu SMA. Nah mereka ternyata saling ngeshare di antara mereka," kata dia kepada wartawan, Kamis (2/11/2023). 

"Ya di satu sisi, anak ini mainan tidak pada tempatnya, tetapi secara SOP sudah kita pastikan lokasinya aman dan aktivitas normal, tidak ada masalah," sambung dia.

 


2. Penyebar Ancaman Bom di Koja Trade Mall Tidak Terafiliasi Jaringan Teroris

ilustrasi garis polisi. Polisi memastikan, pembuat pesan teror bom ke Koja Trade Mall sama sekali tidak ada kaitannya dengan jaringan teror. ©2021 Merdeka.com

Polisi memastikan, pembuat pesan teror bom ke Koja Trade Mall sama sekali tidak ada kaitannya dengan jaringan teror.

Kepastian itu setelah penyidik Polsek Koja menelusuri rekam jejak pembuat maupun penyebar ancaman teror bom ke media sosial instagram Koja Trade Mall.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan kami kepada para orang terduga mereka belum terafiliasi ataupun tidak terafiliasi dengan jaringan teroris tertentu. Ini kita buktikan dengan wawancara dengan pihak keluarga dan pihak sekolah dan semuanya kita nyatakan steril," kata Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Syahroni menerangkan, pihaknya memerintahkan untuk membentuk tim dalam mengusut kasus ini. Salah satu tim diminta untuk menggali latar belakang FA, si pembuat pesan teror.

Syahroni mengatakan, penyidik menghampiri kediaman orangtua dari FA.

"Dan disampaikan bahwa saudara FA masih di sekolahnya. Akhirnya kita kembangkan, kita ke sekolahnya SMA Negeri titik-titik cilincing dan di situ bahwa benar ternyata memang saudara FA dan saudara H satu sekolah dan bahkan satu kelas," kata Syahroni.


3. Peran Para Pelaku Penyebar Teror Bom di Mall Koja

ilustrasi garis polisi (Merdeka.com)

Syahroni mengatakan, penyidik mengembangkan. Terungkaplah, nama lain RF dengan peran memberikan nomor H ke FA. Kemudian, KH, ketua kelas. Bersama SAL menjadi admin group WhatsApp Grup kelas.

"Dan peran saudara H itu mengcapture ke pihak KTM. kalau saudara FA pembuat profil Nurdin M Top," ujar dia.

Terkait kejadian ini, Syahroni mengatakan, pihaknya memanggil orang tua, pihak sekolah dan Kepala Suku Dinas Jakarta Utara untuk menentukan pembinaan kepada para siswa tersebut.

"Apabila dikemudian hari ada hal-hal yang perlu kita dalami lagi, kebetulan kita sudah data-data masuk, melakukan memanggil saksi-saksi ataupun data penguat lainnya yang bisa menjerat mereka. Tapi sampai saat ini mereka tidak terafiliasi terhadap kelompok berbahaya ataupun kelompok teroris tertentu yang selama ini beroperasi di Jakarta ataupun Indonesia," tandas dia.


4. Motif Pelajar SMA Sebar Ancaman Bom di Koja Trade Mall

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Kapolsek Koja, Kompol Muhammad Syahroni mengatakan, motif FA membuat pesan teror untuk ngeprank rekannya inisial H.

"Motif mereka berdasarkan pengakuan dari saudara FA dan saudara H mereka ingin ngeprank. jadi mengeprank saudara H. karena menurut mereka, saudara H ini katanya cupu, atau lemah gemulai makanya diprank dengan cara seperti itu. sekali lagi ini hanya motif ngeprank di antara mereka," kata Syahroni kepada wartawan, Kamis (2/11/2023) malam.

Syahroni mengatakan, H rupanya meneruskan pesan yang didapat dari FA ke akun instagram Koja Trade Mall. Di mana, adminnya adalah S yang menjabar, kepala keamanan Koja Trade Mall. Atas adanya pesan tersebut, S pun melaporkan ke Polsek Koja.

"Karena di medsos daripada mall tersebut mereka mempunyai followers dan saudara s ini adalah sebagai admin dari Koja Trade Mall itu," ujar dia.

Syahroni membacakan, isi dari pesan bernada ancaman itu. 'kami akan melakukan pengeboman di daerah Koja atau Koja Trade Mall itu, jika kamu peduli dengan Nurdin M Top kamu harus mengikuti acara pengeboman'.

"Lalu disitu ditanya apakah benar ini bersama saudara H anggota syiah, mereka ada komunikasi dan dialog di IG tersebut. Berdasarkan komunikasi mereka di IG atau di medos Koja Trade Mall itu, pihak keamanan Koja Trade Mall itu tadi melaporkan kepada kami melalui Kapospol tugu dan diteruskan kepada kami dan langkah kami, langsung kami telusuri," ujar Syahroni.

Syahroni memerintahkan anggotanya membentuk dua tim yang bertugas melakukan pengamanan dan penyisiran di Koja Trade Mall dan menyelidiki admin FA dan saudara H.

"TKP Koja Trade Mall itu, setelah kita melakukan penyusuran menyeluruh dengan melibatkan sekuriti dan anggota, tidak ditemukan barang yang dicurigai atau berbahaya yang dianggap bom sesuai dengan ancaman tadi," tandas dia.


5. Rekam Jejak Pelajar SMA yang Terlibat Kasus Ancaman Bom Koja Trade Mall

Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Kepala Sekolah SMA, Dwi PES mengungkapkan, kelima pelajar SMA ini tergolong anak yang baik. Hal itu bisa dilihat dari rekam jejak selama berada di sekolah.

"Anak-anak yang kebetulan menjadi sesuatu ini sebetulnya adalah anak-anak yang baik menurut rekap dari BK. jadi bolos pun enggak pernah. kemudian dari BK, anak ini enggak ada istilahnya bullying bagi H. Menurut rekap BK," kata Dwi kepada wartawan, Kamis malam.

Dwi mengatakan, mendidik anak itu memerlukan waktu dan tidak bisa dibatasi. Pihak sekolah pun masih mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka semua. Menurut dia, sejauh ini hasil penyelidikan kepolisian belum ada terindikasi jaringan terorisme.

"Masalah tadi yang menimbulkan keresahan, ya jadi bagian dari kami untuk memberikan pembinaan ke depan. Jadi tetap kami akan lakukan pembinaan. kalau itu (sanksi) kita pertimbangankan hal itu. Kita pertimbangankan," ujar dia.

Infografis Siaga Darurat Karhutla Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya