Mengenal BDS Movement, Seruan untuk Boikot Produk Pro-Israel yang Ramai di Media Sosial

Jagat media sosial tengah diramaikan dengan tagar "BDSMovement", seiring dengan meningkatnya serangan Israel ke Jalur Gaza. Tagar itu mengajak pengguna media sosial untuk memboikot produk-produk yang dianggap mendukung Israel.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Nov 2023, 18:26 WIB
Ilustrasi produk Israel yang beberapa di antaranya populer di Indonesia. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Jakarta - Jagat media sosial tengah diramaikan dengan tagar "BDSMovement", seiring dengan meningkatnya serangan Israel ke Jalur Gaza. Tagar itu mengajak pengguna media sosial untuk memboikot produk-produk yang dianggap mendukung Israel.

Tak hanya di dunia maya, demonstrasi di sejumlah negara yang diselenggarakan kelompok terafiliasi dengan BDS juga terjadi di seluruh dunia. Dikutip dari Vox, Jumat (3/11/2023), Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) Movement merupakan gerakan protes non-kekerasan global.

Gerakan ini berupaya menggunakan boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, divestasi keuangan dari negara, dan sanksi pemerintah untuk menekan pemerintah Israel agar mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina. Kebijakan yang kini digambarkan oleh beberapa pakar hak asasi manusia dan pakar hukum sebagai apartheid.

BDS Movement adalah sebuah taktik, bukan sebuah organisasi, sehingga kelompok-kelompok yang berbeda berkampanye sendiri yang mungkin berfokus pada serangkaian target yang sedikit berbeda, meskipun semuanya memiliki landasan moral dan taktik perlawanan yang damai. BDS mengambil inspirasi langsung dari perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan dan gerakan hak-hak sipil AS, yang keduanya secara efektif menggunakan boikot.

Aktivis anti-apartheid di Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, adalah pembela gerakan BDS yang menyebut persamaan antara apartheid di Afrika Selatan dan Israel "sangat mencolok." Salah satu arahan BDS adalah untuk menggoyahkan dukungan Barat terhadap pemerintah Israel.

Mereka menganjurkan "pergeseran narasi mengenai persoalan Palestina, yang akan fokus pada hak-hak warga Palestina," kata juru bicara Komite Nasional BDS, yang mewakili kelompok masyarakat sipil Palestina yang mendirikan BDS, kepada Vox.

Situs BDS mengidentifikasi tujuh kelompok advokasi AS yang bersekutu dengan BDS, termasuk Jewish Voice for Peace, Democratic Socialists of America, dan US Campaign for Palestinian Rights. Tokoh masyarakat yang menyatakan dukungannya terhadap BDS, yakni Rep. Cori Bush (D-MO), musisi Lauryn Hill, dan penulis Sally Rooney, Naomi Klein, dan Arundhati Roy.

Yang menyatukan kelompok-kelompok dan individu-individu ini adalah tiga tuntutan utama, yakni:

  1. Agar Israel mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur;
  2. Memberikan hak penuh kepada warga Palestina terhadap Israel;
  3. Mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka.

Indonesia Masih Impor dari Israel Senilai Rp 266 Miliar, Ini Barangnya

Pendukung Palestina memanjat gedung Balai Kota Dewan Sheffield di Inggris untuk menurunkan bendera Israel dan menggantinya dengan bendera Palestina di tengah perang Hamas dan Israel. (dok. tangkapan layar video X @sheffieldtrib/https://twitter.com/sheffieldtrib/status/1711816561424568679)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih mengimpor barang dari Israel. Khusus sepanjang Januari sampai September 2023, nilai impor produk ke Indonesia dari Israel mencapai USD 14,4 juta.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, mengakui jikka selama ini Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Kendati demikian, hal ini tidak berarti kedua negara tidak bisa melakukan perdagangan. "Dapat saya sampaikan bahwa kalau kita tidak memiliki hubungan diplomatik tidak berarti secara ekonomi kita tidak boleh melakukan hubungan dagang tetap bisa dilakukan karena ini adalah sifatnya business to business," jelas dia, Senin (16/10/2023).

Dia menyebutkan dari nilai total impor Israel selama Januari sampai senilai USD 14,4 juta dengan komoditas utamanya adalah HS 84 yaitu mesin peralatan mekanis dan bagiannya.

Kemudian HS82 berupa perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia dan juga HS85 mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya.

Dia menyebutkan dari tahun ke tahun impor masih berlangsung. Pada 2020, nilai impor barang dari Israel mencapai USD 56,5 juta. Kemudian tahun 2021 senilai USD 26,5 juta dan tahun 2022 mencapai USD 47,8 juta.

"Dan sepanjang Januari sampai September 2023 kita mengimpor dari Israel dengan nilai sebesar USD 14,4 juta," dia menandaskan. 

 


5 Brand Israel yang Juga Beredar di Indonesia

Ilustrasi Indonesia. (Pixabay/Mufid Majnun)

Berikut sejumlah produk Israel yang juga beredar di Indonesia:

1. Edushape

Edushape merupakan sebuah brand permainan anak yang berguna untuk memaksimalkan manfaat perkembangan anak.

Mereka bekerja sama dengan tim spesialis penelitian dan pengembangan, psikolog anak, guru, dan orang tua untuk membuat produk mainan ini.

2. Tiny Love

Produk ini merupakan sebuah brand perlengkapan bayi untuk kaum menengah ke atas.

Sebab, harganya yang cukup mahal. Tiny Love kini sudah tersedia di 50 negara, termasuk di Indonesia.

3. Rummikub

Ini merupakan produk mainan yang cukup populer. Mainan ini menyediakan sebanyak 104 kartu yang bertuliskan mulai dengan angka 1 hingga 13 dalam empat jenis warna yang berbeda.

Permainan ini dikembangkan oleh mendiang Mr. Ephraim Hertzano pada tahun 50an. Saat ini Rummikub dijual di lebih dari 70 negara dan diterjemahkan ke dalam 28 bahasa.

4. Taf Toys

Taf Toys juga merupakan produk perlengkapan bayi seperti Tiny Love.

Mereka menjual mulai dari kereta bayi atau stroller, gendongan bayi hingga mainan yang diperuntukan untuk bayi. Produk ini berasal dari Israel yang juga di jual di RI.

5. Hailit

Brand ini juga buatan Israel, yang menjual produk mainan anak yang sangat populer di dunia bahkan di Indonesia. Namun produk mainan ini berupa alat musik, seperti tambotin, gitar dan masih banyak lagi.


Viral Video Mi Instan Indonesia Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Serangan Israel: Tidak Ada Roti Selama 2 Hari

Mi instan Indonesia jadi penyelamat warga Gaza di tengah serangan Israel. (dok. X @Hind_Gaza/https://twitter.com/Hind_Gaza/status/1719484422167089574)

Dampak serangan militer Israel terus dilaporkan dari Gaza. Rumah sakit disebut penuh, sementara pasokan obat-obatan kian terbatas, ketersediaan bahan makanan pokok pun tidak lebih baik. Di tengah krisis, mi instan Indonesia muncul sebagai "pilihan terbaik."

Setidaknya itulah yang dibagikan pengguna X, dulunya Twitter, @Hind_Gaza, Rabu, 1 November 2023. Memperlihatkan mi instan cup dari merek Indomie, pemilik akun yang mengaku sebagai jurnalis Palestina yang berbasis di Jalur Gaza itu menulis dalam bahasa Inggris yang artinya, "Kami kehabisan roti selama dua hari sekarang."

"Mi instan jadi pilihan terbaik saat ini," imbuhnya. Kicauannya itu pun ditanggapi banyak warganet, termasuk dari Indonesia. Beberapa langsung menandai akun Indofood sebagai produsen Indomie untuk memberi bantuan pasokan makanan pada para warga Gaza.

"Mimin @indofood support indomie dong ke Gaza buat makanan darurat," kata salah satu warganet, yang disambung pengguna lain, "@indofood bantu kirimin min butuh banget di sana." "Bismillah @indofood bisa bantu kirim ke Gaza nggak? In syaa Allaah nanti kita yang beli," timpal yang lain.

Ada juga yang berkomentar, "Ayo @indofood kirimkan bantuan produk makananmu ke Palestina. Aku janji bakalan beli produkmu seumur hidup karena memang secinta itu sama Indomie. Tolong @indofood kirimkan bantuan untuk mereka secepatnya. 🥺🙏🏻"

Salah satu warganet bahkan memberi tips makan Indomie tanpa dimasak. "Alhamdulillah setidaknya ada itu. Semoga Anda menyukainya, terlepas dari situasinya. Kalau kepepet, (tapi saya harap tidak 😭) rasanya tetap oke saat tidak direbus: hamburkan mi, masukkan semua bumbu kering (tambahkan yang lain sesuai selera) dan kocok sampai rata," paparnya. 

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya