Reli Harga Bitcoin Diprediksi Berlanjut Hingga November 2023

Sentimen positif tersebut menjadi pendorong utama bagi optimisme para pelaku pasar, yang mengantisipasi pada November

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Nov 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Bitcoin (BTC) berhasil mencapai level di atas USD 35.000 atau sekitar Rp 554 juta (asumsi kurs Rp 18.850 per dolar AS) untuk pertama kalinya sejak Mei 2022 pada Oktober lalu. Hal ini membuktikan tren positif yang dikenal sebagai 'Uptober' masih berlaku pada tahun ini.

Sentimen positif tersebut menjadi pendorong utama bagi optimisme para pelaku pasar, yang mengantisipasi pada November yang mungkin akan penuh dengan aksi bagi para investor kripto. Banyak pertanyaan tentang apakah reli Bitcoin akan terus berlanjut? 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan secara keseluruhan, pasar kripto cenderung mengalami peningkatan pada 2023 ini seiring dengan perbaikan prospek ekonomi AS. 

Selain itu, investor mulai berpindah untuk berinvestasi dalam Bitcoin karena mereka mengantisipasi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan segera menyetujui yang pertama dalam ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.

"Investor telah mengantisipasi peluncuran ETF Bitcoin spot untuk mendapatkan momentum yang serius dalam tiga bulan terakhir. Lonjakan harga yang luar biasa bisa terjadi, jika ada kabar baru mengenai ETF. Bitcoin dan Ethereum berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan tahun ini dengan positif,” kata Fyqieh, dalam siaran pers, dikutip Jumat (3/11/2023). 

Potensi Bullish November 

Fyqieh menjelaskan bahwa data Bitcoin Monthly returns menunjukkan bahwa sejak tahun 2013, BTC telah mencatat lima kali penutupan bulanan yang positif di bulan November. 

Data ini juga mengindikasikan ada kemungkinan lebih dari 60 persen pada November akan tetap menguntungkan bagi Bitcoin setelah Oktober yang positif. 

Fyqieh menuturkan, faktor-faktor tersebut menunjukkan pola historis yang menarik, meskipun data Bitcoin Monthly returns tidak cukup untuk mengambil keputusan tentang arah pergerakan harga BTC di masa depan. 

“Oleh karena itu, para investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan," tuturnya.

Pada November 2023 ini, beberapa sentimen pendorong akan muncul, termasuk kekhawatiran terkait kegagalan bank, perkembangan makroekonomi, dan peningkatan minat dari institusi-institusi keuangan. Semua faktor ini akan berkontribusi terhadap volatilitas pasar Bitcoin. 

Menjelang akhir tahun, berita seputar ETF dan prospek halving Bitcoin berikutnya, yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu sekitar enam bulan, akan menjadi lebih penting. 

Kenaikan di pasar kripto yang terjadi setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, telah memicu sentimen bullish pada November ini. 

“Meskipun keputusan ini sudah diantisipasi, tetap memiliki dampak signifikan di pasar, menguatkan investor dan trader di industri kripto,” pungkas Fyqieh.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya