BEI Catat Realisasi Wakaf Saham Rp 280 Juta hingga September 2023

Realisasi wakaf saham dari 2019 hingga September 2023 mencapai Rp 280 juta. Melihat kondisi itu, BEI tak berharap banyak akan cepat pertumbuhan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Nov 2023, 13:17 WIB
Yayasan Dompet Dhuafa Republika menyebut wakaf saham diharapkan semakin masif dilakukan oleh para investor milenial agar portofolio saham wakaf semakin tumbuh(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan realisasi wakaf saham hingga September 2023 menyentuh Rp 280 juta. 

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan, realisasi wakaf saham hingga September 2023 mencapai Rp 280 juta. Jumlah itu merupakan angka kumulatif dari periode 2019 sampai dengan 2023. 

"Meski launching 2019 kami tak berharap banyak akan cepat pertumbuhannya. Hingga September wakaf saham Rp 280 jutaan. Dari 2019 sampai dengan sekarang,” kata Irwan dalam talkshow Milenial Berwakaf dalam Pasar Modal: Cerdas spiritual, Cerdas Financial yang bertempat di Ruang Seminar Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Dia menjelaskan, apabila pelaku utama di pasar modal adalah sekuritas, maka nadzir ini berperan sebagai pelaku utama dalam wakaf.  Adapun yang dimaksud nadzir ini adalah pengelola harta wakaf yang berasal dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya. 

"Di bisnis sekuritas, kalau buka rekening jadi investor, tapi kalau mau jadi wakif istilah lain investor, nadzir pengelola wakaf otomatis jadi wakif," imbuhnya.

Sementara itu, Yayasan Dompet Dhuafa Republika menyebut wakaf saham diharapkan semakin masif dilakukan oleh para investor milenial agar portofolio saham wakaf semakin tumbuh dan memiliki posisi tawar yang baik dalam dinamika pasar modal. 

Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi menuturkan, wakaf masyarakat umum bisa mengakses, berbeda dengan zakat yang hanya diperuntukan sesuai dengan asnaf. Wakaf uang melalui Dompet Dhuafa dapat mendorong pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, pesantren green tahfidz lido dan lain sebagainya. 

"Cash Wakaf ini sebagian untuk sektor riil, seharusnya portofolio harus masuk sektor riil, contoh beberapa negara sudah menerapkan hal ini seperti di Singapura, Malaysia, Bangladesh dan Turki yang sudah diterapkan dari abad 15,” kata dia.

 


Potensi Penghimpunan Dana Wakaf

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut ia, bukan hal yang tidak mungkin dilakukan Dompet Dhuafa dalam upaya wakaf saham untuk menjadi kebiasaan di kalangan para investor, tentu ini akan memperbesar porsi kepemilikan atau ownership atau shareholders di perusahaan terbuka.

Sehingga dividen dari saham-saham ini akan menjadi sumber dana sosial produktif yang diperlakukan sebagai surplus wakaf dan digunakan pemberdayaan masyarakat yang tidak mampu (mawkufalaih).

Program wakaf saham juga terdapat di perusahaan sekuritas seperti Phillip Sekuritas. Hal tersebut melihat peluang besar dari potensi pasar modal syariah mengalami peningkatan ditambah potensi wakaf saham. Selain itu, para milenial dapat melihat wakaf saham memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian syariah di Indonesia. 

Tak hanya itu, wakaf saham dapat menjadi pilihan alternatif bagi para investor muda ataupun milenial untuk berbagi dan menebar manfaat yang lebih luas dan berkepanjangan.

Di samping itu, ia menjelaskan, potensi penghimpunan dana wakaf bisa mencapai Rp 200 triliun. Alhasil, jika potensi tersebut bisa tercapai, maka wakaf bisa menjadi pilar dalam ekonomi syariah. 

Hingga Oktober 2023, jumlah nadzir wakaf tembus sekitar 430. Namun, jumlah penghimpunan dana wakaf ini masih terbilang kecil. Ia merinci, Dompet Dhuafa pun setiap tahunnya hanya mampu menghimpun dana wakaf sebesar Rp 20 miliar. 

"Oleh sebab itu, perlu kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggarap potensi yang sangat besar ini, salah satunya dengan otoritas pasar modal," tandasnya. 


Jurus Dompet Dhuafa

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, pasar modal kini kian mulai digemari kalangan milenial, beragam kemudahan dan keuntungan yang menggiurkan menjadi daya minat bagi milenial untuk menggarap pasar modal. Maka bukan rahasia lagi, jika kalangan milenial mulai menekuni pasar modal. 

Dengan unsur penerbitan instrumen sukuk wakaf yakni CWLS (Cash Waqf Linked Sukuk) merupakan sarana bagi milenial untuk berwakaf dengan mudah. Melalui CWLS ini cukup berhasil untuk menggerakan aset wakaf lebih produktif salah satunya RS Mata Achmad Wardi sebagai Rumah Sakit Mata pertama yang dibangun dan dikembangkan berbasis Wakaf.

Wakaf saham diharapkan semakin masif dilakukan oleh para investor (milenial) agar portofolio saham wakaf semakin tumbuh dan memiliki posisi tawar yang baik dalam dinamika capital market. 

Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi mengatakan, wakaf masyarakat umum bisa mengakses, berbeda dengan zakat yang hanya diperuntukan sesuai dengan asnaf.

Wakaf uang melalui Dompet Dhuafa dapat mendorong pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, pesantren green tahfidz lido dan lain sebagainya. Cash Wakaf ini sebagian untuk sektor riil, seharusnya portofolio harus masuk sektor riil, contoh beberapa negara sudah menerapkan hal ini seperti di Singapura, Malaysia, Bangladesh dan Turki yang sudah diterapkan dari abad 15.

 

 


Perlu Infrastruktur yang Kuat

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Kita perlu memiliki infrastruktur yang lebih kuat lagi untuk membiayai wakaf sosial tadi agar berkelanjutan lebih panjang," kata Rahmad dalam talkshow Milenial Berwakaf dalam Pasar Modal: Cerdas spiritual, Cerdas Financial yang bertempat di Ruang Seminar Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/11/2023), 

Menurut ia, bukan hal yang tidak mungkin dilakukan Dompet Dhuafa dalam upaya wakaf saham untuk menjadi kebiasaan di kalangan para investor, tentu ini akan memperbesar porsi kepemilikan atau ownership atau shareholders di perusahaan terbuka. Sehingga dividen dari saham-saham ini akan menjadi sumber dana sosial produktif yang diperlakukan sebagai surplus wakaf dan digunakan pemberdayaan masyarakat yang tidak mampu (mawkufalaih).

Program wakaf saham juga terdapat di perusahaan sekuritas seperti Phillip Sekuritas. Hal tersebut melihat peluang besar dari potensi pasar modal syariah mengalami peningkatan ditambah potensi wakaf saham. Selain itu, para milenial dapat melihat wakaf saham memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian syariah di Indonesia. 

 

 


Wakaf Saham

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tidak hanya itu, wakaf saham dapat menjadi pilihan alternatif bagi para investor muda ataupun milenial untuk berbagi dan menebar manfaat yang lebih luas dan berkepanjangan.

Mekanisme dari wakaf saham ini, yaitu para investor melakukan transaksi wakaf saham dengan perusahaan sekuritas. Lalu perusahaan sekuritas kemudian mentransfer saham ke rekening efek nadzir untuk dikelola. Sedangkan saham yang boleh diwakafkan untuk wakaf saham ini adalah saham syariah.

Saham syariah (yang akan diwakafkan) disetor atau diserahkan ke lembaga pengelola investasi. Sedangkan, keuntungan yang berasal dari pengelolaan saham syariah oleh pengelola investasi akan disetor ke lembaga pengelola wakaf.

Dengan demikian, Dompet Dhuafa bersama Sekuritas akan gencar mensosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya dan manfaat dari wakaf saham.

Sementara itu, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mencermati ada kenaikan wakaf saham setiap tahunnya. Berdasarkan data pertumbuhan rata-rata 2020-2023, aset wakaf saham itu tumbuh 7,34 persen. 

"Data pertumbuhan rata-rata dari tahun 2020 ke 2023 untuk aset wakaf saham itu tumbuh 7,34 persen. Khusus di 2023 saja tumbuhnya 2,01 persen. Jadi lumayan ada pertumbuhan walau kecil,” kata Irwan. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya