Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir, perhatian warganet, terutama penggemar Gus Iqdam, tersedot polemik antara KH Abdul Ro'uf dengan Gus Iqdam.
Kasus ini bermula dari klarifikasi Gus Iqdam bahwa tidak ada jadwal pengajian di Lamongan. Ada beberapa ucapannya yang dinilai menyinggung pihak pengundang.
Advertisement
Klarifikasi itu lantas dibalas dengan penjelasan dari pengasuh Ponpes Miftahul Qulub Lamongan, KH Abdul Ro'uf.
Belakangan, Gus Iqdam yang juga pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah mengklarifikasi dan meminta maaf.
Kedua artikel ini menyedot perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Jumat (3/11/2023).
Sementara, satu artikel lainnya mengenai pertanyaan apakah seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya di hari kiamat.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Minta Maaf, tapi Gus Iqdam Pastikan Tak Beri Jadwal Pengajian di Lamongan
Kasus Gus Iqdam yang menyebut dicatut namanya dalam pengajian di Lamongan masih bergulir. Pendakwah bernama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini meminta maaf setelah pengundang mengklarifikasi dugaan pencatutan nama.
Dengan besar hati tim Majelis Ta'lim Sabilu Taubah melakukan permohonan maaf kepada pihak keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Qulub Lamongan dan juga kepada seluruh jemaahnya.
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya ini untuk pembelajaran saya dan lainnya ke depannya," kata Gus Iqdam seperti yang tayang di akun TikTok @hadrohsabilutaubah yang di kutip (02/11/2023).
Gus Iqdam yang saat itu didampingi Ilham Jebor, asisten yang mengatur jadwal, menyatakan, tidak tahu bahwa ibu Nyai yang telah mengarahkan tim pengundang ke rumah sakit.
"Saya nggak tahu Bu Nyai mengarahkan ke rumah sakit, saya nggak tau," ujarnya.
Advertisement
2. Apakah Seseorang Akan Berkumpul dengan Orang yang Dicintainya di Hari Kiamat?
Pada hari kiamat alam hancur dan seluruh manusia mati. Setelahnya, manusia akan dibangkitkan dan digiring ke Padang Mahsyar, sebuah tempat yang digambarkan sangat luas dan tanpa naungan.
Kondisi di Padang Mahsyar digambarkan sangat tidak menentu dan penuh kegelisahan. Karena suasana panik itu, seorang ayah lupa istri dan anaknya. Pun sebaliknya.
Namun, di sisi lain, Nabi SAW juga bersabda, seseorang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang dicintainya semasa di dunia.
Mengutip ulasan Muhammad Iqbal Syauqi di laman NU Online, dalam sebuah perjalanan bersama para sahabat, Rasulullah SAW berjumpa dengan seorang Arab kampung. Dengan lantang, orang ini memanggil Nabi—tak tanggung-tanggung, langsung memanggil nama (tanpa gelar kehormatan). “Wahai Muhammad!”.
Kisah orang Arab kampung—yang disebut A’rabiy—kerap membikin kita tersenyum. Kepolosan dan keterusterangan mereka dalam berbagai riwayat hadis menunjukkan bagaimana Islam bukan hanya bicara sosok penting yang tersohor, tapi juga orang biasa yang bahkan tak kita tahu namanya.
Dari atas kendaraan, Nabi menoleh dan menjawab, “Hei, kemarilah.”
3. Buntut Dugaan Catut Nama, KH Abdul Ro'uf Lamongan Minta Gus Iqdam Cabut Pernyataan
Kasus pengajian haul di Lamongan yang disebut Gus Iqdam mencatut namanya berbuntut klarifikasi dari pihak panitia penyelenggara acara.
KH Abdul Rouf Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub Lamongan angkat bicara mengenai kejadian tersebut.
Mengutip tayangan TikTok dengan akun @Madep Dampar, yang terbagi menjadi dua bagian secara lengkap ditayangkan pernyataan Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub ini. Salah satu poinnnya adalah Gus Iqdam dianggap melakukan pencemaran nama baik.
Dalam pernyataan tersebut Kiai Abdul Rouf membeberkan secara detail mengenai kronologi kejadian, mulai kedatangannya di tempat Gus Iqdam, Gus Iqdam sakit, hingga respons masyarakat Lamongan.
Advertisement