Gambaran Mengerikan Datangnya Kiamat, Berapa Kali Malaikat Israfil Meniup Sangkakala?

Ternyata tekait berapa kali tiupan sangkakala ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan para Ulama.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2023, 14:30 WIB
Terompet sangkakala.

Liputan6.com, Cilacap - Malaikat Israfil merupakan salah satu malaikat yang wajib kita ketahui. Ia bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat.

Gambaran kengerian terjadinya peristiwa ini banyak tertera dalam surah Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW.

Oleh sebab itu ketika malaikat Israfil menunaian tugasnya ini, maka hancurlah seluruh yang ada di langit dan bumi. Inilah hari kiamat yang datangnya merupakan sebuah kenisayaan.

Ternyata tekait berapa kali tiupan sangkakala ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Sebagian ulama mengatakan, malaikat Israfil meniup sangkakala sebanyak 2 kali, sementara sebagian yang lain mengatakan 3 kali.

Berikut ini pembahasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ulama yang Berpendapat 2 Kali

Suara terompet dari langit dianggap sangkakala berbunyi, tanda-tanda hari kiamat.

Mengutip muslim.or.id, di antara ulama yang berpendapat demikian adalah Ibnu ‘Abbas, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Al-Qurthubi dan Ibnu Hajar rahimahumullah.

Tiupan sangkakala yang pertama disebut dengan nafkhotul faza’ wa ash-sha’qi, yaitu tiupan yang menyebabkan terkejutnya seluruh makhluk sehingga menyebabkan kematian mereka.

Menurut ulama yang berpendapat tiupan sebanyak dua kali, nafkhotul faza’ dan nafkhotu ash-sha’qi ini dua hal yang terjadi dalam satu waktu (satu tiupan), bukan dua tiupan yang terpisah. Artinya, mereka terkejut dan kemudian mati karenanya.

Para ulama yang berpendapat dua kali, mereka berdalil dengan firman Allah Ta’ala,

يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ

“(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan ke dua.” (QS. An-Nazi’at [79]: 6-7)

Ketika menjelaskan ayat di atas, Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: هَمًّا النَّفْخَتَانِ الْأُولَى وَالثَّانِيَةُ، وَهَكَذَا قَالَ مُجَاهِدٌ وَالْحَسَنُ وَقَتَادَةُ وَالضَّحَّاكُ وَغَيْرُ وَاحِدٍ

Ibnu ‘Abbas berkata,’Keduanya adalah tiupan pertama dan ke dua.’ Dan demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan yang lainnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/315)

Mereka juga berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ

“(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh.” (HR. Bukhari no. 4935)

 


Ulama yang Berpendapat Tiga Kali

Ilustrasi kiamat | via: tempo.co

Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah Ibnul ‘Arabi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, dan Asy-Syaukani rahimahumullah.

Tiupan pertama, disebut dengan nafkhotul faza’, yaitu tiupan yang menyebabkan kaget, kepanikan, atau terkejutnya seluruh makhluk. Tiupan ini juga menyebabkan perubahan dan rusaknya keteraturan alam dunia. Tiupan pertama ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

 “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml [27]: 87)

Tiupan ke dua, disebut dengan nafkhotu ash-sha’qi, yaitu tiupan yang menyebabkan kematian seluruh makhluk.

Tiupan ke tiga, disebut dengan nafkhotul ba’tsi wan nusyuur, yaitu tiupan dibangkitkannya seluruh makhluk.

Tiupan sangkakala ke dua dan ke tiga ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar [39]: 68)

Tiupan ke tiga juga ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ

Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin [36]: 51)

 

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Nurul Huda 1 Cingebul

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya