Liputan6.com, Jakarta - Brand kopi Indonesia membuktikan diri tak hanya jago kandang, tetapi mampu bersaing dengan melebarkan sayap hingga ke luar negeri. Salah satunya adalah Kopi Kenangan yang telah membuka gerai kopi di Malaysia dan Singapura.
Group CEO and Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengungkapkan semangat di balik kehadiran brand kopi yang perdana diluncurkan pada 2017 tersebut. Sejak itu pula, pihaknya selalu berpegang teguh pada visi memperkenalkan sekaligus mendefinisikan kembali konsep kopi lokal Indonesia berkualitas ke seluruh dunia.
Advertisement
"Kami ingin menunjukkan ke pasar internasional bahwa kopi Indonesia dapat dinikmati bukan hanya sebagai komoditas, tapi juga sebagai minuman dari brand," kata Edward dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis, 2 November 2023.
Brand kopi ini menggunakan nama Kenangan Coffee sebagai nama merek internasional yang digunakan di luar Indonesia. Edward menyebut pihaknya memilih Negeri Jiran sebagai negara tujuan ekspansi global pertama.
"Karena banyak kesamaan yang dimiliki orang Malaysia dengan orang Indonesia termasuk dalam hal cita rasa dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru, serta perkembangan budaya kopi yang stabil di Malaysia, terutama untuk model bisnis grab-and-go," lanjutnya.
Mengikuti keberhasilan di Malaysia tahun lalu, Edward menyebut, diluncurkan pula Kenangan Coffee di Singapura pada 2023. "Ini sekaligus membuka kesempatan yang lebih luas bagi Kopi Kenangan untuk merangkul pasar Asia Tenggara dan juga kawasan lainnya," terangnya.
"Sejak berdiri pada 2017, Kopi Kenangan telah mencapai pertumbuhan yang luar biasa dengan mengoperasikan sekitar 900 outlet di tiga negara, termasuk 67 kota di Indonesia, Malaysia, dan Singapura," kata Edward.
Edward menyebut kunci utama strategi Kenangan Coffee untuk setiap ekspansi dalam memasuki negara baru adalah pendekatan pasar. Kenangan Coffee juga berkomitmen untuk menggunakan biji kopi dan black aren lokal Indonesia, diracik dari Indonesia untuk dunia.
"Maka, kami harus selalu memastikan produk kami bisa masuk dan bersaing di pasar yang dituju," katanya.
Persiapan hingga Strategi
Persiapan pertama yang harus dilakukan pada saat membuka gerai Kenangan Coffee di luar negeri adalah melakukan focus group discussion (FGD). Hal tersebut guna mengumpulkan informasi pasar, menentukan ukuran pasar, memetakan potensi pertumbuhannya dan menganalisis kompetitor.
"Analisis mendalam seperti ini akan mendukung brand kami dalam pengembangan produk atau layanan yang sesuai dengan demografi dan target konsumen," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga meneliti dan memeriksa segala bentuk peraturan dan hukum bisnis yang ada di negara tujuan dalam menangani aspek-aspek penting, seperti undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, prosedur bisnis, praktik organisasi, sengketa, merek dagang, bea cukai dan lainnya. "Salah satu target Kenangan Coffee adalah memenangkan persaingan pasar dan meraih kesuksesan dalam model bisnis kopi grab-and-go di kancah internasional," kata Edward.
Melebarkan sayap ke luar negeri tentu bukan tanpa tantangan. Edward menyampaikan bahwa ada banyak pemain lain di pasar dan konsumen mungkin sudah memiliki preferensi merek pilihan mereka.
"Namun demikian, kami melihat tantangan sebagai peluang. Hal ini mirip dengan situasi ketika kami memulai Kopi Kenangan di Indonesia pada 2017, dan kami berhasil menemukan celah untuk mencapai kesuksesan," ungkapnya.
Dikatakannya, lahirnya Kopi Kenangan bermula karena pihaknya melihat adanya missing gap di pasar kopi Indonesia. Di 2017, pihaknya melihat ada perbandingan harga yang jauh antara kopi instan dengan merek kopi internasional.
"Dari sini, muncul inovasi untuk menduduki posisi yang menengahi celah tersebut. Kami telah menyusun strategi untuk Kenangan Coffee agar bisa selaras dengan peluang yang telah kami identifikasi baik di Malaysia maupun Singapura," tuturnya.
Advertisement
Menu Favorit
Kenangan Coffee disebut Edward direspons sangat baik dan antusiasmenya begitu tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan di hari peluncuran outlet pertama Kenangan Coffee di Raffles City, Singapura, brand ini berhasil menjual lebih dari 1.500 gelas kopi.
"Di Malaysia, penjualan per-cup dalam satu hari terhitung dua kali lipat lebih banyak dari Indonesia. Pencapaian ini semakin meyakinkan kami untuk terus berekspansi, dan saat ini sudah mencapai lebih dari 20 outlet Kenangan Coffee di Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa kopi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan sangat diminati oleh customer di Malaysia dan Singapura," tambahnya.
Edward menyebut ada menu kopi di luar negeri yang disamakan dengan di Indonesia. Pihaknya turut membawa menu andalan di Kopi Kenangan Indonesia yang dikenal dengan "Kopi Kenangan Mantan".
"Tetapi dengan nama yang berbeda, yaitu "Kenangan Latte" di mana resep dan rasanya telah disesuaikan dengan selera lokal tempat Kenangan Coffee beroperasi. Nama Kopi Kenangan Mantan kami sesuaikan menjadi Kenangan Latte karena kata 'mantan' hanya bisa dimengerti oleh orang Indonesia," katanya.
Tak Terlalu Manis
Soal kadar gula produk-produk Kenangan Coffee, disesuaikan dengan preferensi di negara masing-masing. Berdasarkan hasil riset pasar, warga Malaysia dan Singapura lebih suka minuman kopi yang tidak terlalu manis.
"Di Malaysia, kadar gula aren untuk Kenangan Latte 30 persen lebih sedikit ketimbang di Indonesia. Sementara di Singapura selisihnya mencapai 50 persen. Kenangan Coffee juga menjual menu Avocado Latte dan Creamy Latte yang juga merupakan menu terlaris setelah Kenangan Latte," ungkapnya.
Menu paling favorit yang masih didominasi di Malaysia dan Singapura adalah Kenangan Latte. Dikatakan Edward, salah satu aspek yang membuat Kenangan Latte spesial dan berbeda dari menu kopi pada umumnya adalah penggunaan black aren asli dari Indonesia sebagai salah satu bahan bakunya.
"Black aren menghadirkan pengalaman baru untuk konsumen Malaysia dan Singapura, yang lebih terbiasa dengan gula melaka atau gula kelapa. Cita rasa smoky dari black aren khas Kenangan Latte ini dipadukan dengan susu dan basis espresso yang menggunakan campuran kopi dari Sidikalang (Sumatera Utara), Aceh, Flores (Nusa Tenggara Timur), dan Dampit (Jawa Timur), yang dinamai Archipelago Reserve," tutupnya.
Advertisement