Cuaca Indonesia Hari Ini Sabtu 4 November 2023: Sebagian Diprakirakan Hujan

Beranjak malam, kondisi cuaca cerah mendominasi sebagian besar kota, meski ada sejumlah titik yang diprediksi hujan ringan dan langit berawan.

oleh Maria Flora diperbarui 04 Nov 2023, 07:19 WIB
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap kota-kota Indonesia bakal didominasi cuaca berawan dan hujan hari ini, Sabtu (4/11/2023). 

Pada pagi ini, sejumlah kota besar di Indonesia yang diprakirakan BMKG berawan, antara lain Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Ternate.

Kemudian Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, Palembang, dan Medan. Sementara, awan tebal menyelimuti Kota Jayapura. 

Memasuki siang nanti, tak sedikit wilayah Indonesia yang bakal berpotensi diguyur hujan. Antara lain Banda Aceh, Serang, Denpasar, Jambi, Bandung, Banjarmasin, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Mataram, Mamuju, Makassar, Padang serta Medan.

Beranjak malam, kondisi cuaca cerah mendominasi sebagian besar kota, meski ada sejumlah titik hujan ringan dan langit berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi  Sinag Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan   Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Denpasar  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Bengkulu  Berawan  Berawan  Berawan
Yogyakarta Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Jakarta Pusat Cerah Cerah Berawan Berawan
Gorontalo Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Jambi  Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Bandung Cerah Hujan Ringan Berawan
Semarang Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan
Surabaya Cerah Berawan Cerah Cerah Berawan
Pontianak  Berawan Hujan Petir Berawan
Banjarmasin Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Palangkaraya  Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Samarinda Cerah Berawan Berawan Tebal Cerah
Tarakan Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Berawan Hujan Ringan Berawan
Tanjung Pinang Berawan Hujan Sedang Berawan
Bandar Lampung Berawan Berawan Berawan
Ambon Berawan Berawan Berawan
Ternate Berawan Berawan Hujan Ringan
Mataram Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Kupang Cerah Cerah Cerah
 Kota Jayapura  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Manokwari  Berawan  Berawan  Berawan
 Pekanbaru  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Mamuju  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
Makassar Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Kendari  Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Manado Cerah Berawan Cerah Berawan
Padang Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Palembang Berawan Berawan Tebal Berawan Tebal
Medan  Berawan Hujan Ringan Hujan Sedang

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Warga mengenakan jas hujan saat melintasi JPO di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi hingga April ini di wilayah Jabodetabek. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).


Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya