Liputan6.com, Medan Lions Club Medan Seruni kolaborasi Torang Sitorus menggelar Charity Night dan pertunjukan seni Batak. Bertajuk "Batak For The World", kegiatan dilaksanakan di Mutia Garden – Glass House Medan, Jumat, 3 November 2023.
Presiden Lions Club Medan Seruni, Angelina Anastasia Hutagalung mengatakan, kegiatan dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak stunting di kawasan Danau Toba, tepatnya di Pulau Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
Advertisement
"Tujuannya juga mengenalkan ulos Batak agar lebih mendunia, juga membantu anak-anak yang mengalami stunting di Pulau Samosir, tepatnya di Palipi," kata Angelina.
Diungkapkan Angelina, pihaknya berkolaborasi dengan Torang Sitorus dan desainer Batak lainnya untuk membuat tempat air bersih yang bisa dipergunakan masyarakat, sebagai salah satu pencegahan stunting.
"Di daerah Palipi, ternyata banyak sekali anak-anak yang mengalami stunting dan butuh perhatian," ungkapnya.
Akan Bangun Pompa Air Bertenaga Solar Panel
Diterangkan Angelina, di daerah yang akan mereka tuju banyak kekurangan air bersih. Oleh karena itu, pihaknya ingin membangun pompa air bersih bertenaga solar panel agar tidak membebani masyarakat.
"Supaya masyarakat tidak membayar kembali atau mengeluarkan biaya untuk mendapatkan air bersih," terangnya.
Upaya yang dilakukan ini adalah pilot project. Memang belum terlalu besar, tapi diharapkan semakin banyak orang-orang yang turut berpartisipasi menghadirkan air bersih, sehingga angka stunting di Pulau Samosir bisa turun.
"Kalau saya tidak salah, angka stunting di Pulau Samosir mencapai 10 persen. Menurut saya itu cukup tinggi. Kami berharap dengan menghadirkan air bersih, membuat pompa air, bisa membantu masyarakat," sebutnya.
Advertisement
Kegiatan Kemanusiaan
Torang Sitorus sangat mengapresiasi kegiatan sosial yang dilakukan. Dirinya sangat berterima kasih karena bisa berkolaborasi untuk kegiatan kemanusiaan, karena ternyata di balik keindahan Danau Toba, masih banyak perlu dibenahi.
"Seperti, ternyata banyak anak-anak stunting. Saya tidak menyangka, di kawasan tersebut, yang air sangat dekat, tapi ternyata air bersih sulit dijangkau," ujarnya.
Di tahun 2024, pihaknya akan membangun air bersih dan juga rumah tenun. Tak hanya membantu mengurangi stunting, kegiatan tersebut diadakan untuk semakin memperkenalkan ulos hingga ke luar negeri.
"Semoga bisa membantu masyarakat. Ini merupakan gerakan dimana kita (beberapa) seniman, pelaku industri kreatif di Sumut ingin membawa ulos Batak dan kesenian lainnya ke dunia," terangnya.
Go Internasonal
Menurut Torang Sitorus, saat ini tidak cukup lagi hanya mempromosikan di dalam negeri saja, tapi sudah saatnya ulos yang merupakan kain khas Batak diperkenalkan ke dunia.
"Jadi, ini program kita di 2024. Kita akan fokus mempromosikan kain khas (Batak) ini ke luar negeri," tuturnya.
Dijelaskan Torang, kain ulos dan tenun khas Batak saat ini cukup digemari. Hal tersebut terbukti dari pameran-pameran kesenian yang ada saat ini.
"Kita bisa buktikan itu saat acara di JCC beberapa waktu lalu, dulunya diramaikan pedagang kain-kain tradisional dari berbagai daerah, seperti dari NTT, sekarang sudah dipenuhi pedagang ulos," sebutnya.
"Jadi, kurang lebih lima tahun terakhir untuk eksistensinya berhasil kita capai, walau terus tetap kita perkenalkan lewat kegiatan-kegiatan seperti ini," Torang menuturkan.
Advertisement
Upaya Menekan Stunting
Promotor Acara, Henny Pandiangan menambahkan, kawasan atau lokasi daerah yang angka stuntingnya tinggi ini berada di kawasan yang sangat dekat dengan air bersih. Tapi kalau air bersih tidak difilter dengan baik, maka hasilnya tidak akan baik.
"Salah satu penyebab stunting di daerah itu adalah kurangnya air bersih, selain gizi," Henny menandaskan.