Liputan6.com, Kathmandu - Korban tewas akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Nepal pada Jumat (3/11/2023), meningkat jadi 128 orang dari sebelumnya 69 orang. Korban luka dilaporkan mencapai puluhan orang.
Pusat Seismologi Nasional Nepal seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/11) menyebutkan, gempa terjadi pada Jumat pukul 23.47 waktu setempat dengan pusat gempa di Desa Ramidanda, Distrik Jajarkot, Provinsi Karnali.
Advertisement
Para pejabat khawatir jumlah korban akan bertambah karena mereka tidak dapat melakukan kontak dengan daerah perbukitan dekat pusat gempa, sekitar 500 km di sebelah barat ibu kota Kathmandu, di mana getaran juga dirasakan. Distrik tersebut berpenduduk 190.000 jiwa dengan desa-desa yang tersebar di perbukitan terpencil.
"Jumlah korban luka bisa mencapai ratusan dan jumlah kematian juga bisa meningkat," kata pejabat Distrik Jajarkot Harish Chandra Sharma kepada Reuters melalui telepon.
Gempa teranyar merupakan yang paling mematikan sejak tahun 2015 ketika hampir 9.000 orang tewas dalam dua gempa di negara Himalaya itu. Seluruh kota, kuil berusia berabad-abad, dan situs bersejarah lainnya hancur menjadi puing-puing, dengan lebih dari satu juta rumah hancur dan kerugian ekonomi tercatat USD 6 miliar.
Guncangan gempa Nepal dilaporkan terasa hingga ibu kota India, New Delhi.
Jalan Tertimbun Longsor
Juru bicara kepolisian Kuber Kadayat mengatakan 92 orang tewas di Jajarkot dan 36 orang di distrik tetangga, Rukum West.
Setidaknya 85 orang terluka di Rukum West dan 55 orang di Jajarkot, kata seorang pejabat di kantor perdana menteri, sementara Sharma mengatakan setidaknya 50 orang dirawat di rumah sakit di Jajarkot saja.
"Banyak rumah roboh, lainnya retak. Ribuan warga menghabiskan sepanjang malam di tempat terbuka dan dingin karena mereka terlalu takut untuk masuk ke dalam rumah yang retak saat gempa susulan terjadi," tutur Sharma.
Untuk melakukan pencarian dan penyelamatan di daerah terdampak harus membersihkan jalan-jalan yang tertutup tanah longsor, yang dipicu gempa.
Advertisement
PM Dahal Awasi Langsung Upaya Penyelamatan
Kantor Perdana Menteri Nepal mengumumkan Pushpa Kamal Dahal terbang ke daerah terdampak pada Sabtu pagi bersama tim medis militer beranggotakan 16 orang untuk mengawasi pencarian, penyelamatan dan pertolongan.
Dahal melalui platform media sosial X alias Twitter telah mengungkapkan kesedihan mendalamnya atas hilangnya nyawa dan harta benda akibat gempa. Dia memerintahkan badan keamanan untuk segera meluncurkan operasi penyelamatan dan bantuan.
"Rumah-rumah roboh ... Saya berada di tengah kerumunan warga yang ketakutan. Kami berusaha mendata kerusakan," ujar pejabat polisi Santosh Rokka via telepon.