Pakar Nilai Anies Baswedan Piawai Manuver Politik hingga Bisa Maju di Pilpres 2024

Arifki menyebut dengan kemampuannya itu, Anies bisa menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Dia beranggapan Anies cerdas karena bisa memaksa parpol memberikan tiket kepadanya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Nov 2023, 07:50 WIB
Sejumlah pertanyaan diajukan dalam perbincangan pada program Pemilu stasiun televisi SCTV “Kita Indonesia” di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (12/9/2023). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai bakal calon presiden Anies Baswedan sangat piawai dalam berpolitik. Kepiawaian Anies ini mampu membuat Partai NasDem, PKS, hingga PKB bersedia mengusungnya di Pilpres 2024.

Arifki menyebut dengan kemampuannya itu, Anies bisa menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Dia beranggapan Anies cerdas karena bisa memaksa parpol memberikan tiket kepadanya.

"Kalau kita baca secara personal tentu secara personal dia secara politik, dia punya kemampuan itu (piawai berpolitik). Dia bisa jadi gubernur dan juga bisa maju capres. Dia bermanuver mendapatkan sesuatu, kita akui bagian itunya," ujar Arifki dalam keterangannya dikutip Minggu (5/11/2023).

Arifki mengatakan, Anies memiliki modal sosial dari beberapa nama yang potensial jadi calon presiden. Menurutnya, Anies menjadi figur yang cukup mendominasi selain Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Itu jadi alasan bagi PKS dan Surya Paloh memilih Anies," kata dia.


Efek Ekor Jas Anies

Pasangan bacapres dan bacawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin Imin) mengikuti senam bersama warga Depok di area Komplek Ruko Verbena di Jalan Boulevard GDC, Sabtu (28/10/2023).

Selain itu, kata Arifki, NasDem memiliki kepentingan elektoral yakni efek ekor jas. Ia menilai NasDem ingin punya brand ambassador di Pemilu 2024 seperti pada pemilu terakhir NasDem yang identik dengan Jokowi.

"Sama dengan PKS. Segmen pemilih PKS kan dekat dengan narasi yang dimainkan Anies. Karena Anies memang jadi bagian Pilkada DKI, maka kepentingan elektoral diinginkan PKS," ucapnya.

Sementara itu Arifki melihat perbedaan dengan PKB dalam mendukung Anies. Menurutnya, PKB memiliki kepentingan agar ketua umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bisa maju sebagai calon wakil presiden.

"Berarti alasannya dua. Karena elektabilitas dan parpol itu pengen punya efek ekor jas dari pencalonan Anies," dia menandaskan.


Anies-Cak Imin Resmi Daftar ke KPU

Tepat di belakang land rover Anies-Cak Imin, ada setidaknya tujuh land rover bak terbuka lainnya yang mengangkut elite partai Nasdem, PKS, dan PKB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar resmi menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pendaftaran itu ditandai dengan diserahkannya logo simbolik bertuliskan AMIN ke Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

"Izin kan kami mengucapkan terima kasih kepada KPU sehingga kami bisa mendaftar hari pertama hari ini," kata Anies di Kantor KPU RI Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Menerima pendaftaran itu, Hasyim menyatakan berkas dan dokumen yang dibawa pasangan Anies-Cak Imin lengkap. Nantinya berkas itu akan diverifikasi oleh tim KPU untuk dicek sah dan tidaknya.

"Setelah itu memasuki tahap verifikasi apakah sah atau belum, ukurannya dua benar atau belum, sah atau belum, nanti ada kesempatan sekiranya belum maka ada kesempatan untuk kelengkapan dan perbaikan,” jelas Hasyim.

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya