Sendu, Puisi Retno Marsudi untuk Palestina Sebut Setiap 10 Menit, 1 Anak Wafat di Gaza

Alih-alih berorasi, Retno Marsudi bertanya apakah dia boleh membacakan sebuah puisi dalam aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta pada Minggu, 5 November 2023.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 05 Nov 2023, 12:04 WIB
Menlu Retno Marsudi membacakan puisi "Palestina Saudaraku" dalam aksi Bela Palestina di Monas, Minggu, 5 November 2023. (Foto: Tangkapan layar Youtube/@WahdahTV)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menepati janji. Dia hadir dalam aksi akbar bela Palestina di kawasan Monas hari ini, Minggu, 5 November 2023.

Retno Marsudi berbagi panggung dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dan tokoh-tokoh lainnya di stage Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.

Namun, alih-alih berorasi, Retno Marsudi bertanya apakah dia boleh membacakan sebuah puisi. 

"Ibu, Bapak, semalam saya menulis puisi, apakah boleh puisi ini saya bacakan?" tanya Retno yang disambut riuh ribuan masyarakat yang memenuhi kawasan Monas.

"Palestina Saudaraku", begitu judul puisi yang dibuat Menlu Retno

Bait demi baik kemudian dibacakannya. Kata demi kata yang tersusun dalam puisi itu terasa jelas mewakili isi hati sang penulis.

Duka yang membayangi rakyat Palestina digambarkan dengan apik oleh sang menteri. 

Berikut puisi yang dibacakan Retno Marsudi:

"Hatiku miris, karena bocah itu menangis,

Dia terluka, Dia tidak bisa berkata

Dia tidak tahu di mana bapak-ibunya

Setiap 10 menit, 1 anak wafat di Gaza

Ribuan orangtua kehilangan anak

Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orangtuanya

Setiap tangan tertulis nama

Mereka tidak ingin mati tanpa penanda

Rumah mereka hanya langit, Kasur mereka hanya bumi

Kapan kekejaman ini akan berhenti?

Kapan keadilan ini akan menghampiri?

Aku dan Indonesiaku pantang mundur

Akan terus membantumu

Aku dan Indonesiaku

Akan terus bersamamu

sampai penjajah itu enyah dari rumahmu

Palestina, kau adalah saudaraku

dan Aku, Indonesiaku, akan selalu bersamamu."


Sampaikan Terima Kasih untuk Rakyat Indonesia

Sebelum membacakan puisi, Retno kembali menegaskan dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina. Retno juga menyampaikan bahwa bantuan tahap pertama bagi negara tersebut sudah diberangkatkan.

"Sudah dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dan ini bukan hanya bantuan dari pemerintah, tetapi dari seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan. Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia," ungkap Retno.

Sementara bantuan berikutnya, kata Retno, akan dipersiapkan. 


Retno Marsudi Suarakan Bela Palestina di Forum PBB

Menlu Retno Marsudi dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB pada Sabtu 23 September 2023 di New York, Amerika Serikat. (Dok Kemlu RI)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk segera bertindak menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza serta mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi.

"Saya ingin mengingatkan bahwa DK PBB memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang," ungkap Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dalam High-Level Open Debate DK PBB mengenai situasi di Timur Tengah di New York (24/10/2023), seperti dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI).

Retno juga mengatakan bahwa DK PBB tidak boleh tinggal diam menyaksikan bencana dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina. Serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah, blokade listrik, air, bahan bakar, dan pengusiran warga Gaza dilakukan oleh Israel atas nama hukuman kolektif, sementara pada saat yang sama, warga sipil disandera dan menghadapi ancaman nyawa.

"Saya ingin bertanya bagaimana DK PBB akan melakukan tanggung jawabnya? Kapan DK PBB akan menghentikan perang di Gaza, mewujudkan gencatan senjata, membuka akses terhadap bantuan kemanusiaan, menyerukan pembebasan warga sipil, dan menghentikan pendudukan ilegal oleh Israel?" cecar Menlu Retno dalam forum tersebut.

Dia menambahkan, setiap detik yang terbuang karena perbedaan politik dan kegagalan mencapai konsensus merupakan kekalahan bagi kemanusiaan dan memperparah instabilitas.

"Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK PBB mengambil langkah?" tanya Menlu Retno.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya