Mengenali Tanda Pertemanan Anak yang Tidak Sehat

Penting bagi orangtua dapat mengenali tanda-tanda pertemanan anak yang tidak sehat.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 06 Nov 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi Anak Bermain Bersama Teman Sebayanya Credit: pexels.com/Alex

Liputan6.com, Jakarta - Pertemanan adalah bagian penting dalam kehidupan seorang anak. Faktanya, beberapa pertemanan bisa membuat anak merasa cemas, stres, dan bingung. 

“Anak-anak kecil mungkin tidak memahami seperti apa pertemanan yang sehat atau bahkan menyadari bahwa persahabatan itu tidak sehat,” jelas Michelle Risser, LISW-S, seorang terapis kesehatan mental. 

Jika seseorang mencurigai anak berada dalam pertemanan yang tidak sehat, penting untuk dapat mengenali tanda-tandanya.

Berikut beberapa tanda teman anak yang jalin ikatan pertemanan tidak sehat seperti dikutip dari Verywell Family.

1. Perilaku Tidak Baik

Terkadang pertemanan yang tidak sehat akan melibatkan perilaku yang kejam atau tidak baik. Misalnya, teman anak mungkin terlalu kritis atau berbicara buruk tentang orang lain. Mereka juga mungkin tertawa dan mengolok-olok orang lain karena cara mereka berpakaian, berpenampilan, atau bertindak. 

Mereka bahkan mungkin meremehkan dan mengejek anak di depan orang lain atau mengeksploitasi kemurahan hati dan niat baik mereka.

Jika kamu tidak yakin apakah teman anak bersikap tidak baik, perhatikan lebih dekat bagaimana anak bertindak ketika ada temannya, kata Nikki Smith, M.Ed., NCC, NCSC, CSWC, seorang konselor sekolah bersertifikat nasional dan manajer dari layanan konseling untuk sekolah Colorado.

Perubahan halus pada ekspresi atau perilaku anak mungkin memberikan lebih banyak wawasan daripada yang kamu sadari.

 

 


2. Drama

Teman bermain yang tepat dapat mendorong tumbuh kembang anak. (Foto: Unsplash/Jelleke Vanooteghem)

Dalam situasi seperti ini, sepertinya selalu ada sesuatu yang jadu dramatis terjadi. Misalnya, teman tersebut mungkin membagikan informasi pribadi, menyebarkan rumor, atau berbohong kepada anak Anda. 

Mereka juga mungkin mencoba memanipulasi anak secara emosional atau menggunakan rasa bersalah dan cemberut untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

“Jika anak dan temannya selalu bertengkar, berkelahi, atau selalu ada drama di antara mereka berdua, (itu adalah tanda persahabatan yang tidak sehat),” kata Smith. 

 


3. Kerap Cemburuan dan Takut Kalah Saing

Teman bermain sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. (Foto: Unsplash/Alexandr Podvalny)

Kecemburuan sering kali muncul dalam persahabatan yang tidak sehat. Entah itu rasa iri terhadap mainan baru atau kecemburuan terhadap teman lain, persahabatan yang tidak sehat jarang sekali memberikan dukungan dan semangat. Alih-alih mencoba merayakan kesuksesan satu sama lain, sering kali terdapat benang merah yang mendasari daya saing.

“Saat teman iri dengan kesuksesan, penampilan, harta benda, atau teman lain orang lain, ini bisa menjadi tanda pertemanan yang tidak sehat,” kata Risser.

 


4. Kerap Mengatur

Dua Anak Sedang Bermain Puzzle Huruf (freepik)

Terkadang ketika seorang anak terlibat dalam teman mengontrol, bakal berdampak pada kepercayaan diri anak Anda. 

Anak mungkin tiba-tiba menjadi lebih pendiam dan berusaha menyembunyikan bakat mereka. Atau, anak Anda mungkin tampak ragu-ragu dan memperhatikan temannya sebelum mengambil keputusan.

“Perubahan harga diri atau kepercayaan diri anak bisa menjadi tanda peringatan awal akan adanya sesuatu yang terjadi dalam pertemanan dan lingkaran sosial anak,” kata Risser.

Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya