Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 7 November 2023: Langit Pagi Diprediksi Cerah Berawan

Pagi hari di Indonesia, Selasa (7/11/2023), sebagian langitnya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan kabut, kecuali waspada hujan lebat di Medan. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Selasa (7/11/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Nov 2023, 19:50 WIB
Pagi hari di Indonesia, Selasa (7/11/2023), sebagian langitnya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan kabut, kecuali waspada hujan lebat di Medan. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Selasa (7/11/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Indonesia, Selasa (7/11/2023), sebagian langitnya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan kabut, kecuali waspada hujan lebat di Medan. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Selasa (7/11/2023).

Berdasarkan laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berbeda pada siang hari nanti, langit Indonesia sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, dan hujan sedang.

Wilayah Ternate, Mataram, Pekanbaru, Mamuju, Padang, dan Medan diprediksi BMKG turun hujan dengan intensitas ringan di siang nanti, serta hujan sedang di Pontianak.

Kemudian di malamnya, cuaca Indonesia sebagian diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, dan hujan ringan. Hujan dengan intensitas ringan malam hari nanti diprediksi guyur Kota Jayapura, Manokwari, dan Pekanbaru.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Kabut  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Jambi   Kabut  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bandung   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah  Cerah
 Pontianak   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan Tebal
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Berawan
 Samarinda  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Ambon   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Ternate   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Mataram   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Kupang   Cerah  Berawan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Manokwari   Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Pekanbaru   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Mamuju   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Makassar   Cerah  Cerah  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Palembang  Kabut  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Hujan Lebat  Hujan Ringan  Berawan

Atasi Perubahan Iklim, BMKG Berkolaborasi dengan Badan Cuaca Seluruh Negara

Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah apabila Jakarta mengalami cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global. 

"Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Liputan6.com, Jumat 3 November 2023.

Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut. 

"Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena. 


Mitigasi untuk Hadapi El Nino

Beraktivitas fisik juga memberikan kenyamanan pada tubuh, tapi jangan lupa waktu terbaik untuk berolahraga ketika cuaca sedang panas-panasnya (Foto: Unsplash.com/Gabin Vallet)

Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia. 

"Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena. 

Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.   

"Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena. 

"Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia. 

Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait. 

"Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena. 


Tidak Bisa Sendiri

Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Sejak Oktober, DKI Jakarta mulai memasuki musim penghujan yang sudah masuk ke dalam tahap ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim. 

"Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena. 

Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.

Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya