Liputan6.com, Jakarta - Pasar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Hong Kong masih merosot meski analis prediksi pasar akan pulih pada semester II 2023.
"Pasar Hong Kong belum pulih sebanyak yang kami inginkan,” ujar Partner KPMG China, Irene Chu seperti dikutip dari CNBC, Senin (6/11/2023).
Advertisement
Pada kuartal I 2023, bursa saham Hong Kong menyelesaikan 44 pencatatan dan mengumpulkan dana 24,6 miliar dolar Hong Kong atau USD 3,14 miliar, menurut KPMG. Ini mewakiliki penurunan masing-masing 65 persen dalam jumlah kesepakatan dan 15 persen dalam pendapatan dibandingkan periode sama tahun lalu.
Bursa saham Hong Kong termasuk yang mencatat kinerja terburuk dengan meorot 15 persen pada 2022 dan alami penurunan ketiga kali berturut-turut. Pada Oktober, indeks Hang Seng dan Hang Seng teknologi turun ke level terendah sejak November 2022.
"Pasar Hong Kong sudah berada pada titik yang sangat rendah dibandingkan pada 2020 atau sebelumnya. Jadi sentimen umum belum pulih. Kita tidak bisa mengharapkan pasar IPO untuk pulih dengan cepat atau sebanding dengan masa lalu,” ujar Asia Pacific IPO Leader di EY, Ringo Choi seperti dikutip dari CNBC.
Laporan pada Juni oleh EY dan tinjauan pertengahan tahun yang dirilis oleh KPMG China prediksi pasar IPO Hong Kong dapat pulih pada paruh kedua 2023.
Pada 27 Oktober, debut pasar J&T Express, penyedia layanan logistic Indonesia yang didukung Tencent menunjukkan kinerja kurang baik. Saham dibuka mendatar dan merosot 1,33 persen.
J&T, awalnya akan kumpulkan dana USD 1 miliar dalam pencatatannya tetapi memangkas target itu hingga setengahnya karena lemahnya sentimen investor, menurut Reuters.
"Pasar saham Hong Kong tetap lemah pada kuartal ketiga tahun 2023, begitu pula dengan valuasi saham, karena perkembangan makro ekonomi, terutama kenaikan suku bunga AS. Banyak kandidat IPO terus menunggu dan melihat perubahan dalam valuasi pasar sambil mempersiapkan dan merencanakan penawaran mereka,” kata Deloitte pada laporan September 2023.
IPO di Hong Kong
IPO terbesar di Hong Kong pada 2023, produsen minuman keras China ZJLD Group anjlok 18 persen saat debut pada 27 April.
Dua IPO terbesar di pusat keuangan Asia ini tahun lalu juga terpuruk pada debut pencatatannya. Produsen kendaraan listrik Chine Zhejiang Leapmotor merosot 34 persen, sedangkan penyedia jasa properti Onewo turun hampir 7 persen.
“Lima dari sembilan IPO besar di bursa Hong Kong terakhir memiliki debut yang datar. Pada harga penutupan terakhir, semua IPO besar di Hong Kong sejak 2022 diperdagangkan di bawah harga IPO,” ujar Analis Global Equity Research, Arun George dalam laporan yang diterbitkan Smartkarma.
Pemulihan Ekonomi China yang Lemah
Hong Kong adalah wilayah administrative khusus China yang hadapi pemulihan ekonomi setelah COVID-19 yang mengecewakan. Pada Oktober, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan pertumbuhan China menjadi 5 persen pada 2023 dan 4,2 persen pada 2024.
Bursa saham Shanghai dan Shenzhen meraih dana masing-masing USD 28,7 miliar dan USD 19,8 miliar dari Januari-9 Oktober turun 42 persen dan 23 persen dibandingkan tiga kuartal pertama tahun lalu, menurut laporan KPMG.
Advertisement
Pemulihan Ekonomi Global yang Menantang
Namun, analis menyebutkan ekonomi global di luar China sedang berjuang untuk pulih. “Bukan hanya China. Pemulihan ekonomi global juga cukup menantang. Pemulihan ekonomi secara keseluruhan membutuhkan sedikit waktu untuk benar-benar pulih,” ujar Chu dari KPMG China.
Pada tiga kuartal pertama 2023, terdapat 968 IPO secara global yang hasilkan dana USD 101,2 miliar. Penurunan masing-masing sebesar 5 persen dan 32 persen dari tahun ke tahun, yang dilaporkan EY.
Untuk upaya perkuat pasar, Bursa Efek Hong Kong pada September mengusulkan langkah-langkah meningkatkan daya tarik bagi perusahaan kecil dan menengah dengan potensi pertumbuhan tinggi untuk mencatatkan sahamnya.
Pada Agustus, pemerintah mengumumkan satuan tugas untuk meningkatkan likuiditas pasar saham untuk mendukung perkembangan pasar modalnya.
“Inisiatif dinamis ini, ditambah dengan perbaikan sistem pencatatan saham HKEX yang berkelanjutan sangat penting untuk memperkuat pasar modal Hong Kong yang beragam dan berlapis-lapis, yang merupakan kuncul untuk mempertahankan daya saing Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional terkemuka,” kata KPMG.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 6 November 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (6/11/2023) setelah laporan pekerjaan bulanan yang melemah di Amerika Serikat (AS). Hal ini membantu meredakan spekulasi the Federal Reserve (the Fed) akan terus menaikkan suku bunga.
Dikutip dari CNBC, nonfarm payrolls AS meningkat 150.000 pada Oktober 2023, lebih rendah dari perkiraan konsensus Dow Jones yang diperkirakan naik 170.000.
Investor akan memantau pembacaan akhir aktivitas bisnis au Jibun Bank Jepang pada Oktober yang akan rilis pada Senin. Kembali dari akhir pekan yang panjang, indeks Nikkei 225 menguat 2 persen pada pembukaan perdagangan.
Sementara itu, indeks Topix bertambah 1,45 persen ke level tertinggi lebih dari satu bulan. Indeks Kospi Korea Selatan melambung 2,14 persen dan Kosdaq bertambah 3,39 persen.
Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 17.867, menunjukkan pembukaan lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di kisaran 17.664,12.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,40 persen. Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada Jumat, 3 November 2023 setelah laporan pekerjaan yang lemah mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah dan indeks utama mencatat pekan terbaik sejauh ini pada 2023.
Indeks S&P 500 naik 0,94 persen, dan mencatat kenaikan lima hari pertama sejak Juni 2023. Indeks Nasdaq melonjak 1,38 persen dan indeks Dow Jones melesat 0,66 persen.
Advertisement