Kronologi Mahasiswi Kedokteran Unair Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Diduga Bunuh Diri

Bernadette Caroline Angelica Harianto (22), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ditemukan tewas ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen Royal Bisnis Tambak Oso Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu 5 November 2023.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 06 Nov 2023, 11:27 WIB
Ilustrasi Mayat (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Surabaya - Bernadette Caroline Angelica (22), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ditemukan tewas ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen Royal Bisnis Tambak Oso Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu 5 November 2023.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menyebutkan, jasad Caroline  pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan yang tengah berkeliling apartemen.

“Ditemukan pagi sekitar pukul 05.30 WIB oleh petugas sekuriti yang sedang patrol, Dari temukan itu kemudian dilaporkan ke polisi," kata Kompol Tiksnarto. 

Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lantas mendatangi lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, petugas melihat sesuatu yang tak wajar dalam kematian perempuan muda itu.

Pasalnya, ketika ditemukan, korban dalam kondisi wajah terbungkus kantong plastik dan terlakban di bagian leher.

 

Andaru mengungkapkan, dalam plastik yang menutupi kepala korban, ada selang yang mengarah ke tabung gas helium.

Dari dalam mobil bernopol AG 1484 BY, tempat CA ditemukan tewas, polisi menemukan sejumlah barang pribadi milik korban berupa telepon genggam dan kartu identitas diri.

"Ada handphone, dompet korban, dan tabung helium. Suratnya berbahasa Inggris," ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Murni Lamid ketika dikonfirmasi terpisah mengaku terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswanya tersebut.

 


Jalani Program Pendidikan Dokter Hewan

Murni mengatakan bahwa korban saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan, yaitu program co-asistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.

"Saya cukup kaget dan deg-degan ini tadi. Saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," ujarnya.

Menurut Murni, korban  dikenal memiliki kepribadian yang baik dan mempunyai banyak teman serta sahabat.

CA juga berada di kelompok 41, yang pada Senin (6/11) akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi.

"Saya dapat berita dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa-siapanya, cuma dua orang tante dan om, kemudian satu dosen dari kampus, sedangkan yang lainnya tidak ada," katanya.

Rencananya, jenazah CA dipulangkan ke kampung halamannya di Kediri untuk dimakamkan setelah autopsi rampung.


Surat Wasiat

Mobil tempat mahasiswi kedokteran Unair ditemukan tewas. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Bernadette Caroline Angelica Harianto (22) menyelipkan dua surat wasiat.

"Ada surat wasiat berbahasa Inggris yang ditujukan kepada keluarga. Tidak ada barang yang hilang, handphone tas utuh, tidak ada yang rusak di tempat kejadian perkara," ujar Kanit Reskrim Polsek Waru, AKP Ahmad Yani, Senin (6/11/2023).

Berikut adalah dua surat wasiat tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Surat pertama ditujukan untuk ibu dan saudaranya.

Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.

Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana

Surat kedua ditujukan untuk paman dan sahabatnya.

Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.

 

Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya