BPS Sebut Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,9%, Sektor Manufaktor hingga Konstruksi Jadi Penopang

Plt Kepala BPS Amalis Adininggar Widyasanti menuturkan, sumber pertumbuhan yang diberikan industri pengolahan pada kuartal III 2023 lebih besar dari pada kuartal II 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2023, 15:23 WIB
BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 4,94 persen secara tahunan (YoY). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sejumlah sektor yang berkontribusi terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023. Salah satunya industri pengolahan atau manufaktur yang merupakan sektor yang menjadi sumber terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 1,06 persen year on year (YoY).

Plt Kepala BPS Amalis Adininggar Widyasanti menuturkan, sumber pertumbuhan yang diberikan industri pengolahan pada kuartal III 2023 lebih besar dari pada kuartal II 2023 sebesar 0,98 persen dan kuartal III-2022 sebesar 0,99 persen.

“Pertumbuhan industri manufaktor ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik di antaranya industri barang logam yang meliputi komputer, barang elektronik, optic dan peralatan listrik yang tumbuh 13,68 persen (YoY) dikutip dari Antara, Senin (6/11/2023).

Selanjut industri logam dasar yang 10,86 persen (YoY), industri alat angkutan tumbuh 7,31 persen (YoY), serta industri barang galian bukan logam tumbuh 7,20 persen (YoY).

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023 juga ditopang oleh sektor perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,66 persen. Selanjutnya sektor transportasi dan pergudangan 0,61 persen, serta sektor konstruksi 0,60 persen.

Di sisi lain, sektor dengan pertumbuhan tertinggi yakni transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74 persen (YoY), jasa lainnya naik 11,14 persen (YoY) serta akomodasi dan makan minum yang tumbuh 10,90 persen (YoY).

Sedangkan sektor dengan pertumbuhan tertinggi yakni transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74 persen (YoY), jasa lainnya naik 11,14 persen (YoY), serta akomodasi dan makan minum yang tumbuh 10,90 persen (YoY).

“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi antara lain didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional serta dimulainya kegiatan politik menjelang pemilu,” kata Amalia.

BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 4,94 persen secara tahunan (YoY). Sedangkan secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi tercatat 1,60 persen quartal to quartal (qoq).

Amalia menuturkan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,94 persen YoY pada kuartal III-2023 di tengah perlamabtan perekonomian global, perubahan iklim dan menurunnya harga komoditas sektor unggulan.

"Leading sektor ekonomi Indonesia seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi terus tumbuh,” kata dia.


Ekonomi Indonesia Melambat di Kuartal III 2023, Negara Mitra Dagang juga Senasib

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen secara year on year (yoy) di Kuartal III-2023. Angka ini melambat dibandingkan Kuartal III 2022 yang mencapai 5,17 persen.

"Ekonomi Indonesia tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).

perekonomian Indonesia di Kuartal III- 2023 diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.296,0 triliun. Sedangkan,berdasarkan harga konstan mencapai Rp 3.124,9 triliun.

Amalia menyebut, pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal III-2023 diakibatkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 akibat perubahan iklim.

Perlambatan ekonomi juga dialami oleh sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia di Kuartal III-2023 dibandingkan Kuartal II-2023 maupun periode yang sama di tahun lalu.

"Namun demikian pertumbuhan ekonomi negara berkembang diproyeksikan masih tumbuh diatas pertumbuhan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi negara maju," ucap Amalia.

Selanjutnya, pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal III-2023 juga dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas andalan ekspor Indonesia. Terutama batu bara, CPO, hingga nikel.

"Seperti contoh batu bara turun 5,25 persen secara yoy, dan CPO turun 6,29 persen," jelas Amalia.

 

 


Kinerja Ekonomi Domestik

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beruntung, kinerja ekonomi domestik terus mengalami tren perbaikan. Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi di Kuartal III-2023 bersumber dari Industri Pengolahan, Transportasi, dan Pergudangan serta Konstruksi.

"Misalnya, Industri Pengolahan tumbuh sebesar 5,20 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," contohnya

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut terutama bersumber dari konsumsi rumah tangga, pembetukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 5,77 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2023 yang mencapai 4,98 persen.

Secara spasial, ekonomi Indonesia di triwulan III-2023 hampir seluruh provinsi mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat (y-on-y).Di mana kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi penyumbang perekonomian terbesar dengan kontribusi sebesar 57,12 persen dan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,83 persen (y-on-y).

 


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2023 Tak Sampai 5%, Terselamatkan Faktor Ini

Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan 4 faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2023 mencapai 4,94 persen secara year on year (yoy).

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2023 yang pertama didorong oleh peningkatan mobilitas dan sektor pariwisata. Dimana jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan pada kuartal III-2023, seperti angkutan rel naik 26,71 persen, angkutan laut 11,12 persen, dan angkutan udara 29,18 persen secara tahunan.

Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga tumbuh sebesar 64,87 persen pada kuartal III-2023, dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat dan mendekati level pra pandemi.

"Jumlah perjalanan wisatawan Nusantara juga tumbuh sebesar 13,35 persen serta di triwulan III-2023 ini penyelenggaraan event nasional dan internasional masih berlangsung terutama yang terkait dengan kegiatan KTT ke-43 ASEAN," kata Amalia dalam konferensi pers pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II-223, Senin (6/11/2023).Faktor kedua, yakni aktivitas produksi tetap solid, hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Inde (PMI) Bank Indonesia masih berada di zona ekspansif mencapai 52,93 persen.

Kemudian, kapasitas produksi terpakai kuartal III-23 mencapai 75,17 persen lebih tinggi dari kuartal III di tahun sebelumnya. Lalu, poduksi semen juga tumbuh sebesar 3,05 persen, penjualan listrik juga tumbuh sebesar 4,49 persen, dan produksi batubara tumbuh sebesar 5,65 persen.

 


Faktor Lain Pendorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Pernyataan tersebut menanggapi pandangan fraksi terhadap asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen hingga 5,7 persen dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN Tahun 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Faktor ketiga, daya beli masyarakat masih stabil, hal itu tercermin dari inflasi yang terkendali, yakni inflasi bulan September 2023 tercatat sebesar 0,38 persen (Q to Q) dan 2,28 persen secara (YoY). Indeks penjualan eceran riil tumbuh 1,25 persen (yoy), penjualan sepeda motor naik 11,28 persen (yoy), nilai transaksi uang elektornik tumbuh sebesar 6,91 persen dan kartu kredit tumbuh 25,75 persen. Kemudian, Kredit KPR dan KPA juga masih tumbuh 12,30 persen (yoy).

Terkahir, faktor keempat, adalah respons kebijakan ekonomi pendorong pertumbuhan yakni belnaja modal pemerintah pada kuartal III-2023 tumbuh 32,37 persen (yoy).

"Dan dari sisi kebijakan moneter Bank Indonesia tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75 persen di triwulan ketiga tahun 2023," pungkasnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya