5 Seruan Jusuf Kalla saat Aksi Bela Palestina, Minta Seluruh Umat Bersatu Membantu

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla pada Minggu 5 November 2023 menghadiri aksi bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

oleh Devira PrastiwiRifqy Alief Abiyya diperbarui 06 Nov 2023, 16:18 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla pada Minggu 5 November 2023 menghadiri aksi bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. (Liputan6/Adi Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla pada Minggu 5 November 2023 menghadiri aksi bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla atau JK menyampaikan sejumlah orasi. Salah satunya, dia menyerukan agar umat bersatu guna menghentikan kekerasan di Palestina.

"Pagi ini kita semua prihatin, kita semua marah akan apa yang kita lihat, apa yang kita saksikan, yang terjadi, karena itu marilah kita semua bersatu, paling sedikit mendoakan, membantu dan memperjuangkan akan kemerdekaan dan menghentikan semua kejahatan yang membinasakan dan pembunuhan besar-besaran di Palestina," ujar JK saat Aksi Bela Palestina, Minggu 5 November 2023.

Dia juga meminta agar seluruh bangsa bersatu untuk mendesak Israel menghentikan serangannya ke Palestina. Terutama negara-negara Islam di Timur Tengah.

JK pun meminta dunia internasional untuk tidak berhenti menyerukan perdamaian dan kemerdekaan untuk rakyat Palestina. Terlebih, kata dia, Israel tidak akan mau mendengarkan negara lain kecuali Amerika Serikat.

"Ya tentu, itu harus upaya bersama secara internasional, karena kalau hanya sendiri-sendiri kelihatannya Israel akan tetap kukuh untuk tetap melakukan serangan begitu banyak. Ini harus pengaruh negara-negara Arab, negara-negara Islam, dan Amerika harus bekerja sama dengan itu semua. Baru itu bisa kita kendalikan," tutur Jusuf Kalla.

Berikut sederet orasi yang disampaikan Wapres RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK saat menghadiri aksi bela Palestina pada Minggu 5 November 2023 di kawasan Monas, Jakarta Pusat dihimpun Liputan6.com:

 


1. Minta Semua Bantu dan Perjuangkan Palestina

Sejumlah tokoh pun hadir dalam acara tersebut. Mulai dari Menko PMK Muhadjir Effendi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin, hingga Anies Baswedan. (AP Photo/Dita Alangkara)

Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla menghadiri aksi bela Palestina di Monas, Jakarta. Dalam orasinya, dia menyerukan agar umat bersatu guna menghentikan kekerasan di Palestina.

"Pagi ini kita semua prihatin, kita semua marah akan apa yang kita lihat, apa yang kita saksikan, yang terjadi, karena itu marilah kita semua bersatu, paling sedikit mendoakan, membantu dan memperjuangkan akan kemerdekaan dan menghentikan semua kejahatan yang membinasakan dan pembunuhan besar-besaran di Palestina," ujar JK, sapaan akrabnya, Minggu 5 November 2023.

Dia juga meminta agar seluruh bangsa bersatu untuk mendesak Israel menghentikan serangannya ke Palestina. Terutama negara-negara Islam di Timur Tengah.

"Karena itu kita semua di sini bersatu, juga negara-negara islam di Timur Tengah di Arab agar bersatu bersama-sama," papar JK.

 


2. Minta Amerika Serikat Desak Israel Hentikan Serangan

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) turut menghadiri acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Gedung A Universitas Paramadina di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (23/5). (Merdeka.com)

JK yang juga merupakan Ketua Umum PMI ini juga mendesak agar Amerika Serikat mendesak Israel untuk mengakhiri serangannya ke Palestina. Dengan begitu, Israel menyadari bahwa tindakannya sangat tidak berprikemanusiaan.

"Mari kita juga menyerukan Amerika menghentikan dukungannya kepada Israel, dan Israel akan sadar akan kemanusiaan dan kita semua. Mari kita semua bersatu," ucap JK.

"Kita semua di sini mendoakan, semoga semua ini berakhir. Semua kedamaian akan kita capai, dan semua kembali kepada kemerdekaan yang kita cita-citakan. Terima kasih. Allahuakbar!," sambung dia.

 


3. Sebut Israel Tak Akan Dengar Suara soal Palestina Kecuali dari Amerika, Bahkan PBB Kalah

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla memberikan keterangan usai tanda tangan simbolis sejuta masker untuk tangkal Virus Corona COVID-19 di Jakarta, Selasa (25/2/2020). Gerakan pengadaan satu juta boks masker dan sabun antiseptik untuk persiapan apabila virus masuk ke Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

JK meminta dunia internasional untuk tidak berhenti menyerukan perdamaian dan kemerdekaan untuk rakyat Palestina. Terlebih, Israel tidak akan mau mendengarkan negara lain kecuali Amerika Serikat.

"Ya tentu, itu harus upaya bersama secara internasional, karena kalau hanya sendiri-sendiri kelihatannya Israel akan tetap kukuh untuk tetap melakukan serangan begitu banyak. Ini harus pengaruh negara-negara Arab, negara-negara Islam, dan Amerika harus bekerja sama dengan itu semua. Baru itu bisa kita kendalikan," tutur Jusuf Kalla.

Menurut dia, upaya menghentikan penyerangan Israel ke Palestina tentu dengan mengadakan kembali dialog skala internasional. Pasalnya, seruan damai dari PBB pun tidak digubris.

"Tidak bisa (PBB), Israel tak pernah mau dengar suara orang, kecuali dengar suara Amerika. Ya Amerika harus bersama-sama," ucap JK.

 


4. Boikot Produk Amerika Dinilai Tak Mempan

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bahkan, sambung JK, upaya boikot produk dan lain sebagainya pun tidak akan mengubah rencana Israel untuk melenyapkan Palestina dari dunia.

"Tak mempan, apa sih apa yang diboikot Israel, barangnya juga tidak ada yang masuk, masuk itu dari negara lain," ungkapnya.

"Pertama (upayanya) ke persatuan dari seluruh dunia atas nama kemanusiaan ya kan kalau politik tidak bisa ini. Harus kemanusiaan bersama-sama. Dan juga Amerika kan gerak-gerak itu. Karena mereka bisa menyerang begitu dengan bantuan amerika kan bantuan-bantuan negara-negara Eropa dan negara barat lain," sambung JK.

 


5. Beberkan Kendala Militer Indonesia Jika Bantu Palestina Lawan Israel

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Kemudian, JK menilai bantuan militer Indonesia ke Palestina untuk melawan serangan Israel memiliki kendala tersendiri. Mulai dari letak geografis hingga sumber daya masa kini.

"Saya kira sulit juga, jauh sekali. Kalau militer kita jauh, kemudian juga kita juga tidak terlalu kuat untuk berperang besar seperti itu pada dewasa ini ya," ucap dia.

Menurut JK, di masa lalu kekuatan militer yang membantu Palestina antara lain Mesir, Suriah, Yordania. Sementara keadaanya sekarang berbeda lantaran sebelumnya negara-negara tersebut dapat turut andil karena dibantu oleh Rusia.

"Ya semua gerakan-gerakan yang non pemerintah (seperti di Libanon), karena mereka juga lemah secara militer, secara ekonomi, negara-negara itu. Juga dibantu oleh Rusia, Rusia juga lemah sekarang, jadi sulit, terkecuali dengan gerakan untuk kemanusiaan," terang dia.

JK pun menyarankan agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi dapat mengambil langkah diplomasi kemanusian lebih besar lagi di dunia internasional.

"Harus melancarkan diplomasi kemanusiaan besar-besaran ini," JK menandaskan.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya