Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut perang antara Israel dan Hamas semakin menambah ketidakpastian terhadap perekonomian global.
Airlangga mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi global saat ini. Pasalnya, perang antara Ukraina dan Rusia hingga kini belum usai, kemudian ditambah muncul konflik Israel dan Hamas.
Advertisement
"Kita terus mengantisipasi berbagai resiko akibat ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah yang tentu ini Ukraina belum selesai, ini Israel Hamas itu juga menambah ketidakpastian," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).
Oleh karena itu, berbagai lembaga internasional banyak yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan mengalami penurunan.
"Dunia baru mulai bernafas, nggak bisa bernafas lagi. Oleh karena itu, kita melihat dan diperkirakan berbagai lembaga internasional pertumbuhan ekonomi itu makin akan ada penurunan," ujarnya.
Selain kondisi geopolitik yang semakin memanas, faktor perubahan iklim juga mempengaruhi pertumbuhan perekonomian global di tahun 2023 ini.
"Nah tentu perubahan iklim juga belum selesai. Kita ketahui bahwa El Nino itu juga membuat pasokan pangan akan terganggu," pungkasnya.
Bantuan Kemanusiaan Tahap Pertama untuk Palestina dari Indonesia Tiba di Mesir
Bantuan kemanusiaan untuk Gaza dari Indonesia telah tiba di Bandara El Arish, Mesir, pada Senin (6/11/2023) pukul 08.00 waktu setempat.
"Pesawat pembawa bantuan untuk Gaza tiba di Bandara El Arish pada pukul 08.00 waktu setempat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Senin (6/11).
Bantuan yang dikawal oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansurry itu itu selanjutnya akan diserahkan kepada perwakilan Bulan Sabit Mesir.
Bantuan yang dibawa oleh pesawat Hercules C-130 itu berangkat dari Indonesia pada Sabtu (4/11/2023) dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta - Aceh - Yangon (Myanmar) - New Delhi (India) - Abu Dhabi (UEA) - Jeddah (Saudi Arabia) - El Arish (Mesir).
Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk korban perang Hamas-Israel ini juga melibatkan 44 personel TNI, di antaranya personel Mission Commander Kolonel Pnb Subhan, satu personel Deputy Mission Commander, satu personel Dalops Sops TNI, 17 personel Crew Pesawat A-1327, 17 personel Pesawat A-1328, enam personel Tim Pam Kopasgat, dan satu personel Puspen TNI.
Selanjutnya, pasukan misi kemanusiaan ini dijadwalkan kembali ke Indonesia pada hari yang sama dengan rute El Arish (Mesir) - Abu Dhabi (UEA) - Mumbai (India) - Yangon (Myanmar) - Aceh - Halim, Jakarta. Mereka diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (8/11).
Bantuan tahap pertama yang sebelumnya dilepas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma ini memiliki berat 51,5 ton, yang terdiri dari bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya. Barang-barang yang dikirimkan telah disesuaikan dengan kebutuhan di Gaza.
Advertisement
Bukan hanya dari Pemerintah
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan. Bantuan dikumpulkan dari lembaga seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Indonesian Humanitarian Alliance (IHA), Palang Merah Indonesia (PMI), Kitabisa, beserta pemerintah, TNI, dan Polri.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menyatakan, pengiriman bantuan tahap selanjutnya sedang dalam proses persiapan.