DPR Puji Langkah Polda Metro yang Libatkan Unsur Ormas untuk Pemilu 2024, Tetap Diawasi Prakteknya

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni angkat bicara soal rencana Polda Metro Jaya yang melibatkan semua unsur untuk pengamanan Pemilu 2024. Misalnya, melibatkan sekuriti dan ormas.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Nov 2023, 17:29 WIB
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengurungkan niatnya melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri. Alasannya, karena niatnya tersebut diminta dibatalkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni angkat bicara soal rencana Polda Metro Jaya yang melibatkan semua unsur untuk pengamanan Pemilu 2024. Misalnya, melibatkan sekuriti dan ormas.

"Bagus dong, berarti Polda Metro ingin masyarakat juga turut terlibat dalam menjaga kondusifitas pemilu nanti. Ini menjadikan pemilu lebih dekat dengan rakyat, karena betul-betul dilibatkan langsung pada tiap prosesnya," kata dia dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).

Namun, Politikus NasDem ini ingin memastikan bahwa SOP yang dijalani nanti harus jelas dan diterapkan secara seragam.

"Ini demi meminimalisir potensi adanya kejadian-kejadian tidak netral nantinya. Jadi kalau dengan dilibatkan malah jadi tak netral, nanti kita sanksi keras," ungkap Sahroni.

Dia mengungkapkan, akan ada saja oknum yang berpotensi menyalahgunakan program yang diinisiasi Polda Metro Jaya ini. Khawatir bukannya menjaga pemilu kondusif, oknum-oknum tersebut justru malah membuat situasi semakin tak terkendali.

“Jangan karena telah dilibatkan, jadi ada oknum yang ‘mentang-mentang’ dan menggunakan posisinya dengan semena-mena di lapangan. Untuk menekan masyarakat lah atau apa pun itu, malah hilang nanti esensi program ini. Makanya pihak kepolisian harus benar-benar monitor para komponen masyarakat yang terlibat dalam pengamanan ini, tidak boleh dilepas begitu saja,” ungkapnya.

Terakhir, Sahroni terus menanti berbagai program dan persiapan lainnya dari pihak kepolisian guna memaksimalkan penyeleggaraan Pemilu 2024 nanti.

“Tapi patut kita apresiasi berbagai rencana program yang telah dilakukan Polri untuk menyambut Pemilu 2024 nanti. Jadi kita akan terus nantikan persiapan-persiapan berikutnya,” demikian Sahroni.

 


Rencana Polda Metro Jaya

Sebelumnya, Polda Metro Jaya melibatkan masyarakat dengan membentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa) untuk ikut mengamankan Pemilu 2024 karena jumlah personel Kepolisian yang terbatas untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Di tengah keterbatasan personel, peran masyarakat menjadi sangat vital demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto dalam 'Apel Pengamanan Swakarsa, Potensi Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan 2023' dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Presisi Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Sabtu.

Suyudi menuturkan sinergi antara masyarakat dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) harus terus ditingkatkan dengan melaksanakan kegiatan pam swakarsa secara rutin dan intensif.

"Kepolisian terus mengembangkan potensi masyarakat melalui pam swakarsa sebagai upaya memperkuat sistem keamanan," kata Suyudi seperti dilansir dari Antara.

Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan program transformasi menuju Polri yang presisi, tepatnya pada peningkatan peran pengamanan swakarsa di lingkungan atau wilayah kerja dan pemantapan pembinaan pam swakarsa.

Selain itu, Suyudi juga menekankan peran penting Satuan Keamanan Keliling (Satkamling) untuk menjaga iklim kondusif di lingkungan sekitar, terutama mendekati Pemilu 2024.

 


Jadi Sistem Pendingin

Suyudi meminta agar Satkamling menjadi cooling system (sistem pendingin) di lingkungannya masih-masing.

"Jangan ada perpecahan maupun perselisihan hanya karena berbeda pilihan. Karena persatuan dan kesatuan bangsa adalah hal utama yang harus dipertahankan serta kita jaga bersama," ujar Suyudi.

Lebih lanjut, Suyudi juga mendeklarasikan empat poin untuk mendukung Pemilu yang damai.

"Pertama, siap melaksanakan Pemilu 2024 yang damai dan sejuk untuk mewujudkan mewujudkan demokrasi yang bermartabat," kata Suyudi.

Kedua, kata dia, siap mematuhi dan menaati segala bentuk peraturan dan ketentuan yang berlaku serta menyelesaikan permasalahan Pemilu sesuai dengan undang-undang.

"Ketiga, siap menolak upaya yg dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengundang provokatif, menghasut, ujaran kebencian, serta menggunakan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dalam pelaksanaan Pemilu 2024," ujar dia.

Keempat, lanjutnya, siap menciptakan situasi dan kondisi tetap sejuk di wilayah DKI Jakarta serta terus bersinergi dengan TNI-Polri dalam upaya menjaga stabilitas keamanan.

"Tentunya kita harus mendukung penyelenggaraan pesta demokrasi agar berjalan dengan aman dan tertib, karena keberhasilan ini akan menjadi lompatan besar bagi Indonesia untuk mewujudkan demokrasi yang mapan dalam menyongsong visi Indonesia emas yang kita cita-citakan bersama," ucapnya.

Diketahui, sekitar 919 peserta yang hadir dalam apel tersebut yang terdiri dari sekuriti, organisasi masyarakat (ormas), petugas Satkamling dan unsur keamanan lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya