Liputan6.com, Jakarta - Berbagai program telah digulirkan pemerintah untuk membuat pariwisata Indonesia pulih sepenuhnya. Setelah lepas dari pandemi kita pun patut bersyukur, pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) menunjukan sinyal positif bahkan target 8,5 juta wisman sudah terpenuhi dan optimis pada akhir 2023 mampu menembus 10 juta kedatangan.
Dalam laporan terbaru dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada September 2023 tercatat sebanyak 1.070.025 kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, jumlah ini memang mengalami penurunan jika bandingkan bulan Agustus. Tetapi mengalami kenaikan 52,76 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Advertisement
Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada September 2023 terdapat 5 kebangsaan yang sangat signifikan yaitu di posisi pertama dari Malaysia sebanyak 152.510 wisman (14,22 persen), kedua Australia dengan 142.057 wisman (13,09 persen), diikuti Singapura 114.713 (10,75) dan Tiongkok 88.758 (8,29 persen) dan Timur Leste 57.560 (5,38 persen).
Disebutkan bahwa kedatangan wisman terbanyak melalui Bandara Ngurah Rai, Bali dan diikuti Bandara Soekarno-Hatta sebagai gerbang utama. "Secara kumulatif dari Januari hingga September 2023 adapeningkatan sebesar 143,41 persen atau secara total sudah mencapai 8.513.505," ungkap Deputi Bidang produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vincentius Jemadu saat The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid pada Senin, (6/11/2023).
Sehingga dengan perolehan itu, maka target kedatangan wisman tahun ini sudah tercapai. Namun pemerintah masih optimis bahwa jumlah turis asing yang masuk hingga akhir 2023 bisa menembus 10 juta. Sayangnya pencapaian target untuk pergerakan wisatawan nusantara masih jauh dari target 1,2 juta yang secara angka masih di bawah 1 miliar pergerakan.
Evaluasi Agar Target Pergerakan Wisman Tercapai
Perjalanan wisnus untuk triwulan ketiga mencapai 192.052.000 juta, naik sebesar 13,36 persen pada bulan yang sama dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang triwulan ketiga perjalanan wisnus tertinggi terjadi pada Juli 2023 yang mencapai 7,69 juta perjalanan yang mana merupakan waktu liburan sekolah sehingga banyak orang memanfaatkan momen.
"Jika dilihat secara agregat, periode dari Januari sampai September 2023 perjalanan wisnus meningkat sebesar 12,81 persen dibanding tahun lalu atau dengan total 626,009 juta perjalanan. Jadi kita tinggal menambah beberapa ratus juta lagi untuk mencapai 1 miliar (pergerakan)," sambung Vincentius.
Pihaknya pun berharap bahwa pergerakan wisnus akan terus meningkat sampai akhir 2023. Sementara itu saat ditanya apa yang menjadi tantangan untuk menambah jumlah pergerakan, Vincent menjawab bahwa secara nasional sektor pariwisata memang belum pulih 100 persen, begitu juga dengan daya beli masyarakat dan di sisi konektivitas masih banyak penerbangan yang belum sepenuhnya kembali seperti keadaan semula.
"Kita akan evaluasi lagi agar kita bisa mencapai 1,2 hingga 1,4 miliar," tegasnya.
Advertisement
Penyelenggaraan Even Perlu Ditambah
Lebih jauh Vincentius mengatakan bahwa selain faktor connectivity, instumen yang paling efektif dalam menaikan jumlah wisatawan nusantara yaitu dengan penyelengaraan event. Selain itu dalam membuat event, pemerintah pusat harus melibatkan pemerintah kabupaten.
Di sisi lain, ia pun berharap tahun depan frekuensi penerbangan akan kembali sehingga rute yang sebelumnya. Pariwisata Indonesia pun diramalkan akan kembali pulih seratus persen pada awal 2024 hingga akhir 2024, sehingga akan mendorong peningkatan wisman nusantara. Terlebih menurutnya sebanyak 50 hingga 55 persen wisnus melakukan perjalanan lewat road trip.
"Kita mendorong setiap kabupaten kota membuat event berkualitas dan berkelas," tegasnya lagi.
Pemerintah sendiri berusaha untuk mengenjot pariwisata tahun depan karena berharap sektor ini bisa menciptakan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk tujuan tersebut, kata Vincentius, tetap akan mengacu pada pilar yang sudah dijalankan yaitu kolaborasi, inovasi dan adaptasi yang harus terus digaungkan.
"Terutama kolaborasi kita melihat baik pemerintah daerah maupun instansi ada keterbatasan," sahutnya lagi.
Intensifkan Ajang Pameran Wisata
Sejumlah strategi dirancang agar mencapai target kunjungan wisatawan baik asing maupun dalam negeri, salah satunya mengintensifkan ajang pameran wisata. Salah satu event yang didorong yakni Gebyar Wisata Nusantara Expo yang pada 2023 menginjak tahun ke-19 penyelenggaraan.
Digelar sejak 2003, ajang tersebut akan mendatangkan dinas pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia ke Jakarta. Pemerintah daerah dan para pemangku sektor wisata daerah diharapkan bisa memanfaatkan ajang untuk mempromosikan destinasi wisata di daerahnya.
"Di event ini kami targetkan untuk mendatangkan 10 persen dinas pariwisata. Di Indonesia ini ada 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi, target kami ada 60 (dinas) yang hadir, jualan destinasi, event, kuliner, bersama paket wisata bersama stakeholder wisatanya," sebut Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Dwi Marhen Yono saat ditemui di sela Sosialisasi Gebyar Wisata Nusantara Expo di Jakarta, Senin, 13 Maret 2023.
Meski potensinya besar, ia mengingatkan supaya setiap dinas pariwisata yang ikut serta nanti untuk lebih kreatif mendesain dan menjual paket-paket wisata yang dapat menarik wisatawan lokal. Ia mengakui banyak wisatawan domestik malas untuk berwisata di dalam negeri.
"Peran bapak ibu (dinas pariwisata) signifikan sehingga kue beredar di masyarakat kalau bisa tidak dimakan negara tetangga. Keluar kantong kanan, masuk kantong kiri kita," harap Marhen.
Advertisement