Promosikan Sport Tourism Lewat Wisata Petualangan, Wanadri Gelar Ajang Indonesia Adventure Race 2023 di Pangandaran

Untuk pertama kalinya Indonesia membuat gelaran Indonesia Aventures Race untuk mempromosikan sport tourism lewat wisata pelualangan yang akan digelar di Pangandaran, Jawa Barat pada 2--3 Desember 2023.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 07 Nov 2023, 08:00 WIB
Promosikan sport tourism lewat wisata petualang, Wanadri gelar ajang Indonesia Adventure Race. (Dok: YouTube Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dengan segala potensinya dalam sport tourism masih bisa mengeksplorasi jenis wisata petualangan. Wanadri, sebuah asosiasi yang mengeksplorasi penjelajahan gunung dan hutan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun akan menggelar Indonesia Aventures Race 2023.

Jenis wisata petualangan sendiri belum banyak di Indonesia, namun salah satu event yang berhasil terselenggara adalah Dayung Jelajah Nusantara yang mengelili pulau Flores. Terbaru Wanadri pun mengusung Indonesia Adventure Race yang akan berlangsung di Pangandaran, Jawa Barat pada 2--3 Desember 2023.

"Ini inovasi baru, sebetulnya di luar negeri sudah banyak tapi di Indonesia agak terlambat, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," ujar Penasehat Wanadri, Erry Riana saat The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid pada Senin, 6 November 2023.

Ajang ini merupakan penggabungan berbagai olahraga yang dikemas jadi sebuah petualangan. Dimulai dari lari maraton, yang dilanjutkan dengan bersepeda dan mendayung, di mana lokasi finish berada di pinggir pantai.

"Jadi ini paket olahraga petualangan yang dilombakan," sambung Erry.

Ketua Dewan Pengurus Wanadri Ichwan Supria Nurhasan, menambahkan bahwa olahraga petualangan di Indonesia masih agak tertinggal. "Sehingga sejalan dengan perkembangan olahraga dan petualangan dengan alam terbuka ini akan menjadi hal baru.

Menurutnya di indonesia sendiri sudah banyak organisasi atau komunitas petualang. Hal inilah yang membuat Wanadri mau mengembangka wisata petualangan ini untuk mempromosikan sport tourism di Indonesia.

 


Menjual Panorama Alam Pangandaran

Kompetisi balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen digelar pada 25-28 September 2019.

Adapun pihak Kemenparekraf sangat mengapresiasi atas inisiasi penyelenggaraan Indonesia Adventure Race 2023. "Sebenarnya kita tidak tertinggal tapi memang perlu kolaborasi, perlu adaptasi dan tentu inovasi agar tidak jauh tertinggal dari negara lain," sebut Deputi Bidang produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vincentius Jemadu di kesempatan yang sama.

Senada, Ilham Gumilang, Ketua Pelaksana dari Indonesia Adventure Race 2023 mengatakan dengan dasar itu, sebenarnya melihat negara tetangga wisata petualangan ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2000-an. "Inilah yang menjadi motivasi kami membangun komunitas mungkin sebuah ekosistem," katanya. 

Ia pun mengungkap rangkaian acara yang akan berlangsung dengan pola race akan dilakukan secara beregu terdiri dari 5 orang, yaitu 1 support (manajer) dan 4 atlit yang di dalamnya harus melibatkan 1 peserta perempuan. Semua atlet dalam tim harus berbarengan mengikuti rangkaian lomba dari lari ke sepeda, hingga mendayung.

Kegiatan diawali dengan lari sejauh 12 km, rute yang akan mereka lewati yaitu dari pantai pangandaran sampai Green Canyon Pangandaran, dan beberapa tempat wisata menarik di Pangandaran. Peserta bisa mendaftar dengan beberapa tingkat lomba yaitu Extreme Adventure dengan biaya pendaftaran Rp3,5 juta dan Fun Adventure Rp2,5 juta. Biaya tersebut sudah termasuk asuransi, perlengkapan, dan medali di finish.

Fase pertama ajang ini dilaksanakanan di Pangandaran dengan melihat potensinya yang memiliki lanscape bagus untuk sport tourism. "Kami sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan karena momentum ini akan mendatangkan crowd menggerakan perjalanan wisnus dan wisman, bagi fans wista alam bisa ambil bagian," tutupnya.

 


Tren Olahraga Sambil Berwisata

Bali Trail Running Jadi Potensi Sport Tourism (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Tren olahraga sambil berwisata melahirkan istilah sport tourism atau wisata olahraga sebagai salah satu tren pariwisata popular belakangan ini. Bisa dibilang popularitas sport tourism jadi awal yang baik bagi pariwisata Indonesia. 

Sport tourism telah lama dikembangkan di Indonesia, namun dampak pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pola hidup sehat, sehingga belakangan ini sport tourism makin marak dan digemari masyarakat. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Vinsensius Jemadu pada Liputan6.com, Jumat, 5 Mei 2023, mengatakan, sudah banyak event olahraga yang digelar di Indonesia, seperti Tour de Singkarak, Ironman 70.3, Jakarta Marathon, dan masih banyak lagi. 

Sport tourism yang menjadi tren pariwisata baru memiliki pasar sangat besar dan luas yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat.

"Potensi alam yang indah, ragam kontur alam yang bervariasi, dan wilayah yang luas yang dimiliki Indonesia juga turut mendukung pengembangan sport tourism di Indonesia. Jika mengacu pada data tahun-tahun sebelumnya, di Indonesia sendiri pertumbuhannya diperkirakan bisa mencapai hampir Rp 18,79 triliun sampai dengan tahun 2024.," terang Vinsensius Jemadu. 

 


Potensi Sport Tourism di Indonesia

Hampir 3.000 pelari turut memeriahkan kegiatan Pocari Sweat Sport (Run) Tourism di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu, 8 Oktober 2023. (foto: istimewa)

Pria yang akrab disapa Vinsen ini, Indonesia memiliki potensi alam yang indah, mulai dari gunung, laut hingga danau, juga beragam potensi seni dan budayanya. Tidak hanya Moto Sport, Indonesia juga mempunyai potensi yang besar di eco-tourism dengan trail-runnning, sepeda, renang, dll dengan potensi alam yang beragam.

Beberapa destinasi wisata yang berpotensi menjadi tempat sport tourism yaitu Danau Toba, Kepulauan Riau, dan Banyuwangi. Ketiga daerah tersebut memiliki potensi alam yang mendukung penyelenggaraan sport tourism.

"Danau Toba yang sangat potensial untuk olahraga air; Kepulauan Riau yang telah dikenal menyelenggarakan berbagai sport tourism seperti Tour de Bintan, Ironman 70.3, Bintan Triathlon dan Banyuwangi dengan potensi alam mulai dari gunung untuk kejuaraan balap sepeda ‘Tour De Banyuwangi Ijen’ hingga pantai yang berpotensi untuk olahraga air (surfing, diving)," tutur Vinsen.

Kemenparekraf sendiri dalam mendukung pengembangan sport tourism tidak hanya berperan dalam pendukungan pelaksanaan event dan promosinya, tapi juga memastikan kesiapan produk wisata di destinasi wisata unggulan yangsiap dijual. "Di samping itu, salah satu upaya mendukung bangkitnya pariwisata pascapandemi adalah dengan membuat protokol kesehatan (CHSE) dalam melakukan wisata olahraga. Kita ingin masyarakat dapat berwisata olahraga dengan aman dantetap menyehatkan," kata Vinsen. 

Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya