Cuaca Hari Ini Selasa 7 November 2023: Waspada Hujan Petir di Jakarta dan Sebagian Wilayah Bogor

Namun, cuaca pagi ini di wilayah Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi diprediksi BMKG cerah berawan, siang hari diselimuti awan mendung.

oleh Maria Flora diperbarui 07 Nov 2023, 06:15 WIB
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Sejak Oktober, DKI Jakarta mulai memasuki musim penghujan yang sudah masuk ke dalam tahap ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan akan ada potensi hujan dibarengi petir di wilayah DKI Jakarta hari ini, Selasa (7/11/2023). Namun, cuaca pagi hingga siang nanti diprediksi berawan.

Malam harinya, hujan dilaporkan akan turun dengan intensitas ringan hingga sedang diseluruh wilayah Ibu Kota hingga Kepulauan Seribu. 

"Hujan disertai petir atau kilat," kata BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Selasa. 

Potensi yang sama juga berlaku di sebagian wilayah Bogor. Hujan disusul petir dan angin kencang bakal terjadi pada siang hingga sore hari. 

"Waspada potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada siang hingga sore hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor," jelas BMKG.

Namun, cuaca pagi ini di wilayah Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi cerah berawan, siang hari diselimuti awan mendung. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi   Siang Malam  
 Jakarta Barat   Berawan   Berawan  Hujan Sedang
 Jakarta Pusat   Berawan   Berawan  Hujan Sedang
 Jakarta Selatan   Berawan   Berawan  Hujan Sedang
 Jakarta Timur   Berawan   Berawan  Hujan Sedang
 Jakarta Utara   Berawan   Berawan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Berawan   Berawan  Hujan Ringan
 Bekasi  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
Depok Cerah Berawan Berawan Berawan
Bogor  Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan

Apa Iya Cuaca Panas Tingkatkan Risiko Masalah Jantung? Dokter Beri Penjelasan

Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Penelitian menunjukkan bahwa cuaca panas memiliki kaitan dengan penyakit jantung. Pasalnya, udara panas dapat menyebabkan peningkatan ketegangan pada jantung dan memicu kejadian seperti serangan jantung, aritmia jantung, dan gagal jantung.

Melansir laman resmi Harvard Medical School, cuaca panas juga memengaruhi tekanan darah dan aliran darah ke kulit. Hal ini dapat menjadi masalah bagi penderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Lalu, beberapa faktor risiko penyakit jantung dan obat-obatan dapat mempersulit pengaturan suhu tubuh dan mengatasi panas ekstrem.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Ima Ansari Kusuma  menjelaskan bahwa kematian akibat penyakit jantung tak disebabkan langsung oleh cuaca panas ekstrem.

“Mungkin penyebabnya enggak langsung cuaca panas terus bikin itu (meninggal) ya. Mungkin ada rentetan-rentetan yang terkait dengan faktor risiko,” kata Ima saat ditemui di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

“Misalnya, cuaca panas terus banyak minum minuman dingin atau minuman manis nanti berkaitan sama diabetes, gula tinggi enggak terkontrol akhirnya jantung. Jadi enggak langsung (efek cuaca panas),” tambahnya.

Penyebab Utama Kematian Global

Sebelumnya, Ima menyampaikan, penyakit jantung dan pembuluh darah memang menjadi penyebab utama kematian secara global. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit jantung.

Serangan jantung adalah kondisi di mana otot jantung secara mendadak tidak mendapat aliran darah karena terdapat hambatan.


Penyebab Tingginya Kematian Akibat Penyakit Jantung

Suhu di DKI Jakarta berkisar antara 24-36 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 40 sampai 75 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Alih-alih karena cuaca panas, tingginya angka kematian akibat serangan jantung lebih banyak disebabkan penanganan yang terlambat.

Masih banyak masyarakat yang tidak memahami bantuan hidup dasar (BHD) yang bisa dilakukan kepada pasien serangan jantung.

Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sakit jantung tidak ditangani dengan tepat. Ketika timbul gejala penyakit jantung, penanganannya malah dibaluri minyak angin atau dikerok.

Hal ini juga disebabkan kurangnya pengetahuan soal gejala penyakit jantung. Menurut Ima, gejala penyakit jantung yang paling khas adalah nyeri dada. Namun, tidak semua nyeri dada pasti sakit jantung.

“Nyeri dada yang khas itu terutama yang ada di belakang dada dan dia tidak bisa dilokalisasi atau ditunjuk di mana tepatnya, lokasi nyerinya,” ucap Ima.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya