Liputan6.com, Jakarta - Hitung mundur menuju periode libur natal dan tahun baru (nataru) di tahun 2023 dan awal tahun 2024 makin mendekati akhir. Di masa-masa tersebut, pergerakan wisatawan diperkirakan akan meningkat pesat, terutama di sejumlah tempat wisata favorit di Indonesia.
Setidaknya itulah perkiraan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merujuk fenomena serupa di tahun-tahun sebelumnya. Terkait itu, fokus pihaknya masih terus seputar keamanan dan keselamatan para wisatawan.
Advertisement
"Libur nataru ini kan termasuk puncak masa liburan, selain liburan sekolah dan Lebaran. Tempat-tempat wisata pasti bakal diserbu pengunjung, bahkan bisa membludak, apalagi sekarang pandemi sudah berlalu. Mereka yang selama ini menahan diri untuk berwisata keluar semua," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, di The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 6 November 2023.
"Makanya kami mengimbau para pengelola tempat wisata untuk tidak hanya menerima banyak pengunjung atau wisatawan, yang terpenting, pastikan dulu soal keamanan dan keselamatan. Jangan sampai jumlah pengunjung melebihi kapasitas dan ketentuan yang berlaku," lanjutnya.
Vinsensius juga mewanti-wanti agar tragedi di tempat wisata jembatan kaca di Banyumas, yang menewaskan satu orang pengunjung, tidak terulang lagi. Kemenparekraf mengimbau pengelola tempat wisata memeriksa dan mengecek semua fasilitas maupun wahana yang ada untuk memastikan faktor keamanan dan keselamatan.
"Jadi, kalau ada wahana yang rusak atau tidak beroperasi dengan baik, sebaiknya segera diperbaiki atau ditutup sementara. Jangan sampai dipaksakan dipakai demi menarik pengunjung sebanyak-banyaknya, tapi justru mengundang bahaya," ucap Vinsensius.
Kerja Sama dengan Pemprov dan Dinas Pariwisata
Vinsensius menambahkan, Kemenparekraf bekerja sama dengan pemerintah provinsi, dinas pariwisata di tiap daerah, dan pihak terkait lain untuk mengawasi, serta mengimbau para pengelola tempat wisata mempraktikkan prosedur yang sudah ditetapkan.
Narasi ini sebenarnya sama dengan tahun lalu. Kala itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berupaya memastikan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif berlangsung aman, nyaman, dan menyenangkan di libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Kalau tahun lalu (2021) fokusnya adalah kesiapan tentang kesehatan, kali ini juga masih dalam konsep CHSE, tapi fokusnya terhadap keselamatan dan keamanan," ucap Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara luring dan daring di Jakarta, 19 Desember 2022.
"Fasilitas pariwisata maupun destinasi wisata sentra ekonomi kreatif harus memastikan keselamatan dan keamanan agar para wisatawan yang diprediksi (mencapai) 40 juta lebih bisa melakukan kegiatan wisata dengan aman, nyaman, dan tentu menyenangkan," ujar dia.
Advertisement
Lapangan Kerja di Musim Liburan Nataru
Mengenai penyelenggaraan event, Sandi mengatakan hal itu tetap diperbolehkan, termasuk menggelar konser musik. Menurutnya, acara seperti itu mampu menggerakkan ekonomi, membuka peluang usaha, dan lapangan kerja, terutama di musim libur Nataru.
Ia menekankan, jika ada konser musik atau event lain, penyelenggara harus tetap memastikan adanya crowd control, early warning system, dan evacuation plan yang disosialisasikan dan dimantapkan prosedurnya.
Kemenparekraf juga menjamin privasi masyarakat dan wisatawan mancanegara tetap terlindungi setelah pengesahan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Dengan demikian, wisatawan tidak perlu khawatir dengan disahkannya UU KUHP yang dinilai dapat berdampak pada sektor pariwisata.
"Kita sudah melakukan Rakor (Rapat koordinasi) bersama pak Kapolri. Kita juga akan pastikan bahwa setiap Kepala Dinas Pariwisata dan Satpol PP dan aparat setempat akan memastikan keamanan dan kenyamanan dari para pelaku wisata," ia menyebutkan.
Libur Nataru di Labuan Bajo
Taman Nasional Komodo bisa jadi salah satu destinasi pilihan untuk dikunjungi. Sandi mengatakan saat itu bahwa pihaknya bermaksud mengoptimalkan kunjungan ke kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu destinasi super prioritas (DSP).
"Kondisi di Labuan Bajo, tentunya kunjungan wisatawan ingin kami optimalkan di masa Nataru dan menjamin tidak ada kenaikan tarif. Tentunya, keamanan serta kenyamanan bagi wisatawan akan kami utamakan," tutur Sandi.
Ia menambahkan, menurut data dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) wisatawan yang datang ke kawasan destinasi tersebut per November 2022 mencapai 155.712 kunjungan.
"Jumlahnya naik cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya (2021). Kita akan terus berupaya menaikkan kunjungan wisatawan Labuan Bajo, dan dari 2022, kami berharap pembangunan yang sudah tuntas, areanya (akan) terbuka untuk umum," harapnya.
Menurut Sandi, pihaknya akan melengkapi pembangunan tersebut dengan penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional, serta branding Labuan Bajo sebagai destinasi MICE.
Advertisement