Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengutarakan harapannya untuk Indonesia ke depan. Dia berharap Indonesia menjadi negara yang bersahabat kepada semua elemen masyarakat, terutama dengan ulama.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta Haul Qutbil Anfas Al Habib Umar bin Abdurrahman al Atthos ke-373 di Majelis Darul Musthofa al Madinatul Munawaroh, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Advertisement
"Kita ingin negeri di mana negaranya bersahabat pada semua, negara yang bersahabat pada seluruh unsur, apalagi dengan para alim ulama," kata Anies Baswedan.
Menurut Anies negara tidak semestinya menjadi musuh para ulama. Negara, kata Anies, harus hadir menjadi mitra para ulama dan para pemuka agama.
"Bukan negara yang memusuhi ulama, tapi negara justru yang menjadi mitra dan mendengarkan apa yang menjadi pandangan dari para ulama, pemuka agama," ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengharapkan situasi negara yang tenang dan teduh ke depan. Dia menilai negara harus mampu memberikan rasa adil bagi siapa pun warga negaranya.
"Dan ini yang mungkin kita perjuangkan sama-sama. Bismillah, mudah-mudahan perjuangan ini diridai Allah. Insyaallah dimudahkan untuk bisa nanti sama-sama kita mendorong perubahan di negeri ini," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Adapun Maulid dan Haul ini juga dihadiri Habib Alwi bin Musthofa Alaydrus, Habib Hasan bin Ali Alkaff, Habib Hamid bin Umar Alhamid, Habib Hanif bin Abdurrahman Alattas, serta Yayasan Majlis Ta'lim Darul Musthofa Al Madinatul Al Munawaroh.
Anies Harap Keputusan MKMK Objektif
Terkait Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang akan mengumumkan putusannya hari ini, Anies mengingatkan lembaga pimpinan Jimly Asshiddiqie itu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Ia yakin MKMK bakal mengambil putusan secara objektif.
"Jadi kita percayakan kepada majelis kehormatan, untuk menjalankan, menuntaskan tugas dengan baik. Dan kami percaya mereka akan menjunjung tinggi etika dan menjunjung tinggi objektivitas," kata Anies.
Anies Baswedan bicara pengalamannya menjadi ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2012 silam. Ia bertugas untuk melihat apakah ada prinsip etika yang dilanggar atau tidak.
Dari pengalaman itu, menurut Anies, yang menyidang etika harus lebih dulu bisa menjaga etikanya. Selain itu, keputusan yang dihasilkan juga harus berdasarkan fakta temuan objektif.
"Dari pengalaman itu saya melihat bekerja dalam soal etika ini harus menjaga etika juga. Termasuk semua yang menjadi keputusan-keputusannya itu memang harus mendasarkan pada fakta-fakta temuan dan objektif, lalu disampaikan juga menjadi bagian dari menjaga marwah institusi pada waktu itu KPK. Kalau sekarang kaitannya dengan MK," kata Anies.
Advertisement
Anies
Sebelumnya, saat melakukan dialog imajiner dengan Bapak Proklamator Indonesia, Mohammad Hatta, Anies mengungkapkan bahwa negara saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Dialog imajiner dilakukan Anies saat berkunjung ke Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis, 2 November 2023 lalu.
Anies tampak berdiri di depan lukisan Bung Hatta yang berukuran besar. Dia menyebut, Bung Hatta menghibahkan hidupnya menggulung kolonialisme dengan gagasan utama menghadirkan keadilan.
Selain itu, kata Anies, Bung Hatta juga menyusun perekonomian Indonesia dengan semangat untuk memberikan manfaat pada semua.
Berbicara keadilan dan kesejahteraan, capres dari Koalisi Perubahan itu lantas bercerita secara imajiner ke Bung Hatta, bahwa keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Padahal, kata Anies, keadilan dan kesejahteraan mestinya dirasakan semua orang.
"Kami-kami punya tugas untuk menggelar keadilan dan kesejahteraan, menggelar kemakmuran. Dan, Bung Hatta, hari ini (negara) kondisinya sedang tidak baik-baik saja," kata Anies Baswedan di akun Instagram @aniesbaswedan, dikutip Sabtu (4/11/2023).
"Hajat hidup orang banyak yang seharusnya dikelola memanfaatkan sumber daya alam, hari ini dimanfaatkan oleh sebagian," lanjut Anies.
Menurut Anies, integritas yang dulu ditunjukkan oleh wakil presiden Indonesia pertama itu, kini mahal harganya. Anies mengaku terinspirasi dengan integritas Bung Hatta.
"Integritas yang Bung Hatta tunjukkan, hari ini menjadi barang mewah yang susah dicari. Bung Hatta, memberikan kita keteladanan, Insyaallah jadi inspirasi," kata dia.
Generasi Penerus Harus Bisa Mewujudkan Cita-cita Pendiri Bangsa
Anies pun berharap, para generasi penerus bangsa saat ini mampu untuk mewujudkan kembali apa yang dulu menjadi cita-cita para pendiri bangsa seperti Bung Hatta. Anies, menyebut selalu membayangkan kekuatan gagasan Bung Hatta kala itu hingga mampu melakukan perubahan.
"Setiap kali datang ke tempat ini, saya membayangkan kekuatan gagasan dalam sebuah perjuangan. Mudah-mudahan gagasan itu juga menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan, untuk menghadirkan kesejahteraan, menghadirkan kebersamaan, buat Indonesia kita, insyaallah," ujar Anies.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement