Liputan6.com, Jakarta - MediaTek mengumumkan kehadiran dari prosesor generasi terbaru mereka, Dimensity 9300, yang digadang-gadang sebagai pesaing dari Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3.
"Dimensity 9300 adalah chip andalan MediaTek yang paling kuat hingga saat ini, yang menghadirkan peningkatan besar dalam daya komputasi mentah ke ponsel pintar andalan dengan desain All Big Core kami yang inovatif," kata Joe Chen, Presiden MediaTek.
Advertisement
"Arsitektur unik ini, dikombinasikan dengan Unit Pemrosesan AI on-chip kami yang ditingkatkan, akan mengantarkan era baru aplikasi AI generatif seiring pengembang mendorong batas kemampuan komputasi edge AI dan hybrid AI," imbuhnya, mengutip blog resminya.
Perusahaan Taiwan ini menyebut, MediaTek Dimensity 9300 menggunakan proses 4nm plus, yang jika dibandingkan dengan Dimensity 9200, memakai proses 4nm.
Dimensity 9300 akan hadir dengan empat inti Arm Cortex-X4, yang jika dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 3, hanya punya satu fitur. Selain itu, chipset ini dilengkapi empat inti performa Cortex-A720.
Mengutip Gizchina, Selasa (7/11/2023), konfigurasi ini membuat CPU Dimensity 9300 menawarkan delapan inti yang berfokus pada kinerja.
Dimensity 9200 punya jumlah inti yang sama, namun ia datang dengan satu inti Cortex-X3. Ini dipasangkan dengan tiga core kinerja Cortex-A715 dan empat core efisiensi Cortex-A510.
Konfigurasi CPU Dimensity 9300 tidak memiliki inti Cortex-A5XX yang fokus pada efisiensi. Snapdragon 8 Gen 3 dan Google Tensor G3 hadir dengan inti ini untuk masa pakai baterai yang lebih baik.
Bukan Berarti Performa Baterai Buruk
Meski tak punya inti hemat energi, namun bukan berarti performa baterai perangkat yang pakai chipset ini akan buruk.
Empat Cortex-A720 yang ada pada Dimensity 9300, menawarkan performa yang lebih baik, namun mengonsumsi lebih sedikit daya dalam kondisi daya rendah dibandingkan Cortex-A520, saat berjalan dalam daya maksimal.
Artinya, inti A720 yang dijalankan dalam kondisi daya rendah akan lebih efisien. Finbar Moynihan dari MediaTek mencatat, menggunakan inti yang lebih kuat bisa lebih efisien. Hal ini memungkinkan CPU menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan kemudian mematikannya.
Google juga sempat memberikan penjelasan serupa tentang penggunaan dua inti Cortex-X1 untuk chip sebelumnya. Namun dengan Tensor G3, Google beralih ke pendekatan inti satu lapis yang lebih konvensional.
Namun MediaTek mendukung klaimnya dengan angka, di mana Dimensity 9300 mengonsumsi daya 10 hingga 15 persen lebih sedikit saat menjalankan tugas-tugas biasa dan aplikasi yang lebih menuntut sumber daya.
Advertisement
Dukung Kemampuan AI
MediaTek juga tampaknya tak mau ketinggalan untuk terjun ke tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif.
Untuk beban kerja AI, Dimensity 9300 datang dengan APU 790 yang ditingkatkan. Dia juga menawarkan kemampuan integer dan floating point dua kali lipat, serta menawarkan pengurangan konsumsi daya sebesar 45 persen.
MediaTek juga mengklaim Dimensity 9300 menawarkan peningkatan performa 8 kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Namun, masalah AI pada perangkat adalah kebutuhan memori yang tinggi. APU 790 pun mendukung INT4 (A16W4), memungkinkan chipset untuk menjalankan model terkuantisasi yang lebih kecil.
Soal aplikasi pada perangkat, APU 790 Dimensity 9300 mampu menjalankan 7 miliar parameter LLM dengan kecepatan 20 token per detik.
Soal GPU, Dimensity 9300 hadir dengan GPU ARM Immortalis G720 terbaru, dengan konfigurasi 12 inti, satu inti lebih banyak daripada pendahulunya. MediaTek mengatakan GPU Dimensity 9300 dapat menawarkan kinerja 23 persen lebih baik dibandingkan 9200.
Fitur Ray Tracing
Sedangkan untuk kinerja ray tracing, GPU baru ini menawarkan peningkatan kinerja sebesar 46 persen. GPU di sini juga menawarkan pengurangan konsumsi daya sebesar 40 persen. GPU baru ini juga menghadirkan dukungan 2 kali MASSA dan efek pencahayaan global.
Untuk game dengan geometri yang berat, GPU menawarkan penghematan bandwidth memori sebesar 40 persen. Semua ini akan membuat Dimensity 9300 memberikan pengalaman bermain game yang lebih baik.
Chipset ini juga punya fitur-fitur lain seperti dukungan untuk Google Ultra HDR, dukungan untuk panel 180Hz WQHD atau 120Hz 4K, serta pengambilan gambar HDR yang selalu aktif dalam mode sinematik 4K dengan depth of field.
Chipset ini juga hadir dengan 5G yang mempercepat downlink hingga 7Gbps, WiFi 7, full-pixel level autofocus dan dual-lossless zoom. MediaTek kabarnya menargetkan chipset ini untuk pasar Asia dan Eropa untuk sekarang.
Advertisement