Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, membeberkan alasan mengapa ketua tim nasional pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Pemenangan AMIN) hingga saat ini tak kunjung diumumkan. Menurut dia, susunan tim pemenangan akan segera diumumkan.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta Haul Qutbil Anfas Al Habib Umar bin Abdurrahman al Atthos ke-373 di Majelis Darul Musthofa al Madinatul Munawaroh, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Advertisement
"Nanti InsyaAllah formalisasi sebentar lagi ya," kata Anies.
Meski begitu, Anies masih belum mau menyampaikan siapa sosok ketua timnas pemenangan AMIN. Menurut dia, kapten timnya itu ada di desa, kampung, dan kompleks-kompleks.
"Kita ini, kapten tim kita ada di desa-desa, di kampung-kampung di komplek komplek dan sudah bekerja lama sekali jadi tim kalau dibilang kapten, kapten itu sudah di mana-mana," kata dia.
Anies menjelaskan, struktur tim pemenangannya bukan satu figur bak superhero. Tapi, kata dia, avengers yang heronya terdiri dari banyak figur. "Saya sering sampaikan ini bukan seperti superhero. Tapi avengers heronya ada banyak," ujarnya.
Hero-hero itu, disebut Anies, sudah mulai bekerja. Mereka, kata dia, tidak dibentuk secara dadakan. "Dan sudah bekerja selama ini. Jadi bukan mendadak baru kerja. Sudah bekerja di mana-mana," ucap pasangan Cak Imin ini menandaskan.
Anies Diminta Tegas Segera Umumkan Ketua Timnas AMIN
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran, masing-masing sudah mengumumkan nama ketua dan komposisi tim pemenangan untuk Pilpres 2024. Kini, hanya tersisa pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) yang belum melakukan hal senada.
Menanggapi hal itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, lambatnya tim dari AMIN terkait hal ini diduga ada proses tarik menarik yang tinggi dan kencang atas sosok ketua tim pemenangan AMIN.
“Atau (dugaan lain) ini masih mencari figur yang pas dan dapat mengakomodir serta dapat diterima oleh partai pengusung. Jadi suka tidak suka, ketua tim belum ada saat ini,” kata Ujang dalam keterangan diterima, Senin (6/11/2023).
Ujang tidak menampik, lambatnya proses penentuan tim pemenangan AMIN turut dipengaruhi oleh masing-masing kepentingan antara partai pengusung dari Koalisi Perubahan. Khususnya dalam menentukan nama ketua tim pemenangan.
Sayangnya, lanjut Ujang, posisi Anies sebagai calon presiden dari Koalisi Perubahan tidak mampu berbuat banyak. Sebab, Anies diketahui bukanlah ketua umum dari partai yang bernaung di koalisi tersebut.
Advertisement
Terjadi Deadlock di Internal Koalisi
“Dia bukan ketua umum partai, ibaratnya Anies itu pengantin yang harus menerima hasil yang diputuskan partai pengusung. Jadi tidak bisa tuh Anies memutuskan siapa ketuanya,” singgung Ujang.
Ujang percaya, faktor Surya Paloh masih menjadi yang paling dominan. Sehingga Anies akan patuh atas keputusan ketua umum partai Nasdem ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan ada kemungkinan sebenarnya calon ketua tim untuk AMIN sudah ada dari pihak NasDem. Namun hal itu terganjal ketidaksepakatan partai lainnya.
"Sehingga terjadilah deadlock dalam penentuan nama. Kalau yang kita lihat, NasDem yang paling dominan, namun partai lainnya tidak klop dengan nama yang disodorkan,” jelas Ray.
Ray juga meragu, apakah Anies sebagai calon presiden dari Koalisi Perubahan dapat memutuskan sendiri sosok kapten tim pemenangan meski terjadi ketidaksepakatan antara partai pengusung hingga kini.
“Anies ketergantungan dengan Surya Paloh sehingga ia tidak dapat memutuskan sosok ketua tim,” yakin Ray.
Waktu Krusial
Sebelumnya, founder Nilam Institut, Muhammad Hakiki menyebut faktor waktu cukup krusial untuk segera diumumkan nama ketua tim pemenangan. Imbasnya, mesin politik para partai pengusung dan relawan akan dapat langsung bergerak.
"Jika terlalu lama, menurut saya Anies harus mengambil alih dan mengumumkannya, karena ini amat krusial,” wanti Hakiki.
Hakiki menyebut, sebenarnya Anies dapat memecahkan kebuntuan nama kapten tim pemenangan. Sehingga dirinya mendapatkan tiket pencapresan.
“Anies dapat menenangkan Surya Paloh, mestinya dalam menentukan nama kapten, Anies juga dapat menekan partai pengusung agar membiarkan dirinya yang memutuskan siapa sosok kaptem tim pemenangan,” Hakiki menandasi.
Advertisement