Literasi Digital Jadi Tantangan Masyarakat RI Capai Indonesia Emas 2045

Festival TIK 2023 kembali digelar pada tahun ini dengan membahas pentingnya literasi digital, terutama 4 pilar literasi digital untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

oleh Rida Rasidi diperbarui 07 Nov 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kembali digelar pada tahun ini dengan mengangkat isu tantangan menuju Indonesia Emas 2045 yang makin cakap digital,  hal ini akan menjawab tantang yang akan dihadapi masyarakat kedepannya.

Tema yang diangkat pada Festival TIK tahun ini, yakni "Manunggaling Kawula Digital", tidak lepas dari apa yang menjadi ikon Kota Semarang, sebagai kota digelarnya festival ini.

“Kami selalu mengangkat potensi daerah dalam mengangkat tema untuk Festival TIK, sebagaimana hal identik di daerah tersebut, kemudian dikaitkan dengan teknologi,” ujar Koordinator Literasi Digital Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso, dikutip dari Antara, Selasa (07/11/2023).

Pria yang akrab disapa Betri itu memaparkan keuntungan demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2045, di mana usia produktif akan mendominasi. Namun, untuk mencapai hal tersebut, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia saat ini.

“Salah satu yang paling menonjol adalah rendahnya kecakapan digital masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan literasi digital dengan membentuk SDM yang siap digital,” imbuhnya.

Ketua Relawan TIK (RTIK) Indonesia, Fajar Eri Dianto juga menyampaikan pentingnya penguasaan literasi digital, terutama empat pilar literasi digital dalam menghadapi tantangan ke depannya.

Terlebih, peran RTIK yang kian vital dalam mengamankan dan menyelamatkan masyarakat dari segala bentuk kekeliruan informasi, seperti hoaks menjelang pemilu. Untuk itu, ia menekankan kepada seluruh RTIK di Indonesia agar mengetahui dan dapat mengimplementasikan 4 pilar literasi digital dengan tepat.

“Peran RTIK sangat penting di ruang digital untuk mengamankan dan menyelamatkan masyarakat saat ini, dan juga setiap leader harus tahu kebutuhan di daerahnya untuk bisa mengimplementasikan 4 pilar literasi digital,” jelasnya.  

Sementara itu, Rektor Universitas PGRI Semarang, Sri Suciati, menyebut literasi digital penting mengingat kesenjangan antara pengguna dan kemampuan cakap digital masih memiliki jarak (gap) yang cukup jauh.

Untuk itu, ia berharap Festival TIK 2023 yang digelar di Semarang mampu memberikan kontribusi dan manfaat untuk masyarakat.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya