Liputan6.com, Jakarta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengadaan 2023 pada Selasa (11/6/2023). Dalam Rakornas ini dihadiri oleh Kepala LKPP Hendrar Prihadi dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Hendrar Prihadi menjelaskan, transaksi pengadaan barang dan jasa dengan mengutamakan Produk Dalam Negeri (PDN) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK) melalui platform Katalog Elektronik kian mengalami peningkatan di tahun ini.
Advertisement
Tren positif Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJP) ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan proses Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang semakin tepat, bermanfaat, dan berdampak pada kemajuan bangsa.
“Kolaborasi bersama menjadi hal yang penting dalam mendorong proses PBJ supaya ke depan menjadi semakin baik, dimana saat ini kinerja PBJ secara nasional berada pada capaian yang positif yang harus kita jaga dan tingkatkan. Saya berterima kasih atas segala upaya yang kita lakukan ini menjadikan PBJ semakin baik,” kata Hendi.
LKPP mencatat, realisasi PDN terhadap realisasi pengadaan melalui penyedia di 2023 adalah sebesar 90 persen. Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 76 persen.
Sedangkan untuk realisasi produk UMKK terhadap realisasi pengadaan melalui penyedia meningkat dari 36,1 persen menjadi 37,6 persen. Hal ini berdasarkan data hingga 27 Oktober 2023.
6,9 Juta Produk Tayang di Katalog Elektronik
Selain hal di atas, capaian jumlah produk tayang dalam Katalog Elektronik telah melebihi target 5 juta produk sebagaimana instruksi Presiden RI Joko WIdodo di tahun 2023. Yakni sebanyak 6,9 juta produk telah tayang pada Katalog Elektronik dengan total nilai transaksi mencapai Rp 161,3 triliun.
Capaian ini meningkat dibandingkan capaian target tahun sebelumnya yakni 2,4 juta produk tayang dengan total nilai transaksi Rp 93,9 triliun.
Namun Hendi menyampaikan bahwa dari total Rencana Umum Pengadaan (RUP) 2023, belanja pemerintah senilai Rp1.175,56 triliun dengan sebesar Rp810,92 triliun di dalamnya melibatkan penyedia. Dari angka tersebut baru terealisasi sebesar Rp529,51 triliun atau 65,3 persen dari total yang direncanakan. Artinya, dari total RUP Belanja pemerintah, masih ada sekitar 34,7% belum terealisasi.
Advertisement
Dampak ke Pemerataan Ekonomi
Oleh karena itu, LKPP terus memacu upaya peningkatan realisasi tersebut, salah satunya dengan meningkatkan performa sistem pengadaan melalui New Platform Katalog Elektronik yang mampu menciptakan pengadaan yang kredibel, andal, dan mudah digunakan.
“Manfaat pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui Katalog Elektronik dapat membuat proses pengadaan dilakukan lebih cepat, transparan, efektif, dan efisien sehingga percepatan penyerapan anggaran pemerintah dapat dilakukan, manfaat dapat segera dirasakan oleh masyarakat, dan pemerataan ekonomi dapat terwujud,” tutup Hendi.
Lebih lanjut Hendi juga menyebutkan, bahwa dalam rangka mewujudkan efisiensi di seluruh sektor pengadaan barang/jasa lainnya, LKPP RI akan terus mendorong Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD) untuk melakukan konsolidasi pengadaan. Konsolidasi pengadaan sendiri merupakan inovasi yang dirancang oleh LKPP RI untuk mendorong terwujudnya efisiensi anggaran pemerintah, sesuai arahan Presiden Jokowi.
Harga Lebih Efisien
Melalui strategi konsolidasi pengadaan, LKPP RI berupaya menekan harga jual barang/jasa oleh penyedia melalui pemaksimalan potensi pengadaan lintas instansi, sehingga pemerintah bisa bertransaksi dengan harga yang lebih efisien.
Data LKPP menunjukkan, senilai Rp 2,03 triliun total efisiensi belanja berhasil dihasilkan dari konsolidasi pengadaan laptop PDN, pupuk NPK, USG 2 dimensi, antropometri kit, BKB kit stunting, logistik pemilu 2024, dan bahan pakaian PDH serta seragam sekolah PDN di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya LKPP akan melakukan konsolidasi pengadaan lisensi software kerja perkantoran, akomodasi hotel, aspal button, dan BBM serta pelumas untuk kebutuhan TNI.
Advertisement
Apresiasi Teten Masduki
Hadir dalam kegiatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKN Teten Masduki pada kesempatannya menyampaikan apresiasinya kepada LKPP atas upaya LKPP untuk meningkatkan penggunaan PDN dan UMKK dalam belanja pemerintah.
“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada LKPP yang secara terus menerus dan sistematis memanfaatkan pbjp untuk pengembangan industri dalam negeri khsusunya UMKM,” kata Teten
Teten juga mengungkapkan bahwa Kemenkopukm juga akan terus berkomitmen mendukung transformasi PBJ dengan fokus pada pemberdayaan UMKM. “Kami ingin PDN dibeli dan kualitasnya terus ditingkatkan, agar lebih sejalan PBJ dapat dipenuhi oleh UMKM, sehingga KLPD perlu melakukan pembelian produk UMKM dengan konsolidasi pengadaan dan melakukan substitusi produk impor menggunakan produk PDN,” tutup Teten.