Daftar Lengkap Pemimpin yang Masuk Asia’s Power Businesswomen 2023 versi Forbes

Berikut sejumlah pemimpin perusahaan hingga lembaga serta otoritas moneter yang masuk daftar Asia’s Power Businesswomen pada 2023 versi Forbes.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2023, 16:11 WIB
Forbes merilis daftar Asia’s Power Businesswomen pada 2023. Sosok yang masuk daftar tersebut berkarya di berbagai industri termasuk keuangan dan perbankan, properti, teknologi dan komoditas. (Foto:Pricissla du preez /Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Saat dunia hadapi realitas ekonomi baru, pengusaha perempuan terus maju dengan usaha baru dan meraih posisi teratas di beberapa perusahaan terbesar dan paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik.

Forbes merilis daftar Asia’s Power Businesswomen pada 2023. Sosok yang masuk daftar tersebut berkarya di berbagai industri termasuk keuangan dan perbankan, properti, teknologi dan komoditas.

Beberapa dari mereka telah naik jabatan di perusahaan hingga mencapai posisi teratas. Bahkan di antara mereka menjadi perempuan pertama yang mengambil peran tersebut. Namun, ada juga yang memimpin bisnis keluarga ke tingkat lebih tinggi atau membangun perusahaan sendiri.

Adapun seluruh perempuan yang masuk daftar pada 2023 adalah pendatang baru sehingga menambah jaringan bisnis pengusaha perempuan di wilayah Asia Pasifik. Sosok pemimpin perempuan tersebut dipilih berdasarkan prestasi dan rekam jejak sebagai pemimpin bisnis.

Berikut daftarnya seperti dikutip dari laman Forbes, Selasa (7/11/2023):

1.Gubernur Bank Sentral Australia atau Reserve Bank of Australia Michele Bullock (60) asal Australia

Pada September, Michele Bullock membuat sejarah saat menjadi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) atau Bank Sentral Australia ke-9 dan menjadi perempuan pertama yang memimpin bank sentral. Penunjukan tersebut dilakukan kurang dari 18 bulan setelah kenaikan pangkatnya menjadi wakil gubernur. Hal itu menjadikan dia perempuan perempuan pertama yang memegang posisi tersebut.

“Dia adalah seorang ekonom dan pemimpin yang luar biasa dengan pemahaman mendalam tentang peran dan operasi RBA yang dibangun selama karier yang panjang dan cemerlang di bank sentral,” ujar Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers.

Adapun Bullock dibesarkan di kota regional Armidale, pertengahan antara Sydney dan Brisbane dan memperoleh gelar master di London School of Economics. Ia bergabung dengan bank sentral sebagai analis pada 1985 dan telah memegang sejumlah peran, termasuk asisten gubernur untuk sistem keuangan.

Bullock memiliki tugas besar ke depan dengan merombak operasi RBA setelah bank sentral tersebut dikritik karena komunikasi publik yang buruk serta melanjutkan perjuangan mengendalikan inflasi.


CEO Perfect Corp Alice Chang dan CEO Worldwide Hotels Carolyn Choo

Ilustrasi wanita karier (Foto:Magnet.me/Unsplash)

2.Pendiri dan CEO Perfect Corp Alice Chang (61) asal Taiwan

Alice Chang, pendiri dan CEO perusahaan teknologi kecantikan Perfect Corp dari Taiwan yang berbasis di Taipei. Pada akhir 1990, Chang berhenti dari pekerjaannya untuk memulai perusahaan perangkat lunak Cyberlink bersama suaminya Jau Huang. Penjualannya mencapai USD 150 juta.

Pada 2014, ia keluar untuk membentuk Perfect Corp, produk utamanya berevolusi dari perangkat lunak pengedit foto menjadi layanan bertenaga AI dan AR yang memungkinkan pembeli online coba riasan, pewarna rambut, perhiasan dan produk lainnya secara virtual.

Saat ini lebih dari 600 merek memakai teknologi Perfect termasuk beberapa perusahaan kecantikan terbesar di dunia. Chang menuturkan, bisnis yang membantu pelanggan mencoba sebelum beli akan hasilkan penjualan lebih baik.

Pada akhir 2022, perusahaan ini go public di bursa Nasdaq, dan dalam semester pertama membukukan pertumbuhan pendapatan 6 persen menjadi USD 25 juta.

Untuk meningkatkan penawaran, Chang mengatakan, perusahaannya mulai memakai AI generatif untuk memberikan rekomendasi produk yang lebih baik kepada pengguna.

3.CEO dan Direktur Pelaksana Worldwide Hotels Carolyn Choo (46) asal Singapura

Carolyn Choo berhenti dari pekerjaannya di bank lokal di Singapura pada 2002 untuk mengindahkan panggilan ayahnya bergabung dengan jaringan hotel miliknya. Miliarder Choo Chong Ngen, mantan penjual ikan dan tekstil yang memulai jaringan Hotel 81 di distrik Geylang pada pertengahan tahun 1990-an.

Choo memimpin transformasi grup saat mereka ekspansi ke segmen menengah dan di seluruh Asia-Pasifik. Dia ditunjuk sebagai CEO dan direktur pelaksana pada 2017. Tahun berikutnya, ia awasi restrukturisasi bisnis keluarga yang berganti nama menjadi Worldwide Hotels.

Hingga Oktober, perusahaan memiliki 38 hotel di Singapura yang dikelola enam merek hotel. Mereka akan menambah hotel baru pada akhir 2023 dengan biaya sekitar USD 1,2 miliar. Secara internasional, WorldWide Hotels memiliki total 11 hotel  di Australia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan dan Thailand.


Presiden Komisaris Metropolitan Land Junita Ciputra dan CEO Taobao dan Tmall Trudy Dai

Ilustrasi wanita karier (iStockphoto)

4.Presiden Komisaris Metropolitan Land Junita Ciputra (62) asal Indonesia

Junita Ciputra (62) bergabung pada 1988 sebagai manajer keuangan di grup Ciputra, salah satu pengembang properti di Indonesia yang didirikan oleh sang ayah Ciputra.

Saat ini dia membantu menjalankan bisnis grup bersama kakak perempuannya Rina, saudara laki-lakinya Cakra dan Candra Ciputra. Selain menjabat sebagai komisaris dan direktur di beberapa grup perusahaan, Junita Ciputra juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Metropolitan Land yang fokus membangun properti residensial dan komersial di Jabodebek. Perseroan juga operasikan mal dan hotel di Jakarta, Cirebon dan Bali.

Adapun Junita Ciputra memiliki gelar sarjana di bidang keuangan dari Universitas San Francisco dan gelar MBA di bidang keuangan dan real estate dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat.

5.CEO Taobao dan Tmall, grup Alibaba, Trudy Dai (47) asal China

Sebagai anggota awal pendiri raksasa e-commerce China grup Alibaba, Trudy Bai baru-baru ini ditunjuk untuk menjalankan situs belanja Taobao dan Tmall setelah perusahaan tersebut mengumumkan pada Maret 2023 untuk dipecah menjadi enam unit bisnis yang lebih kecil.

Ia fokus mempromosikan produk bernilai baik di tengah kemerosotan ekonomi China yang telah membantu Alibaba menarik konsumen dan pedagang meski ada persaingan ketat dari JD.com dan PDD Holdings.

Dengan menjual produk lebih murah dan membebankan biaya lebih rendah kepada pedagang, Taobao dan Tmall telah mengembangkan basis pengguna dan hasilkan pendapatan USD 16 miliar pada April-Juni.

Sebelum perannya saat ini, Dai memimpin penjualan e-commerce domestik Alibaba, serta unit penjualan bisnis ke bisnis yang mencakup situs belanja global Ali Express dan Taobao Delas, platform untuk beli barang dengan potongan harga.


Direktur Pelaksana Biological E Mahima Datla dan Presiden Direktur dan CEO Ayala Land Anna Ma

Ilustrasi pengusaha perempuan (Photo by Kobu Agency on Unsplash)

6.Direktur Pelaksana Biological E, Mahima Datla (46) asal India

Mahima Datla bergabung dengan perusahaan farmasi dan vaksin India yang didirikan oleh kakek dari pihak ayah. Ia menjadi direktur pelaksana pada 2013. Tahun lalu, perselisihan selama hampir satu dekade dengan ibunya mengenai kepemilikan perusahaan diselesaikan dengan keputusan Mahkamah Agung India yang memenangkan putrinya.

Biological E milik swasta, di mana Datla memiliki saham mayoritas, merespons pandemi COVID-19 dengan produksi vaksin COVID-19 yang disebut Corbevax bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Vaksin Rumah Sakit Anak Texas dan Baylor College of Medicine di Houston, memasok 100 juta dosis ke seluruh dunia hingga Agustus 2022.

7.Presiden Direktur dan CEO Ayala Land, Anna Ma (54) asal Filipina

Anna MA Margarita B.Dy mengambil alih kepemimpinan di Ayala Land pada Oktober dan menjadi CEO perempuan pertama di pengembang properti terbesar kedua di Filipina berdasarkan nilai pasar.

Kenaikan jabatan Anna Ma terjadi ketika perusahaan tersebut grup Ayala, konglomerat yang dikendalikan miliarder Jaime Zobel de Ayala dan keluarganya mempercepat peluncuran proyek perumahan yang melonjak. Anna Ma bergabung dengan Ayala Land pada 18 tahun lalu dan menjadi komite manajemen sejak 2008. Sebelum diangkat sebagai CEO, ia awasi banyak proyek perumahan mewah sebagai chief operating officer dan kepala grup bisnis perumahan.

 


CEO Team Global Christine Holgate hingga Direktur Pelaksana Jyothy Labs M.R Jyothy

Ilustrasi pengusaha perempuan. (dok. pexels/Polina Zimmerman)

8.CEO Team Global Express Christine Holgate (59) asal Australia

Christine Holgate memimpin Team Global Express pada 2021, setelah perusahaan private equity Allegro Funds membeli perusahaan logistic itu hanya USD 6 juta dari Japan Post dibandingkan dengan yang dibayarkan perusahaan itu pada 2015 sebesar 6,5 miliar dolar Australia.

Dua tahun kemudian, perusahaan yang sebelumnya bernama Toll Global Express menghasilkan peningkatan pertumbuhan pendapatan 17 persen pada 2023 meski rugi setelah pajak terus melebar.

Dalam upaya menuju transportasi ramah lingkungan, awal 2023, Team Global menandatangani kesepakatan senilai 1,8 miliar dolar Australia selama 11 tahun dengan operator angkutan kereta api Aurizon untuk mengirimkan barang melalui jaringan kereta api Australia.

Lahir dan besar di Inggris, Holgate telah menjalani serangkaian pekerjaan manajemen pemasaran sebelum ditunjuk sebagai CEO perusahaan suplemen kesehatan lokal Blackmores. Ia kemudian menjadi CEO Australia Post pada 2017-2020, ketika kontroversi mengenai pemberian jam tangan Cartier senilai USD 20.000 kepada manajer senior dan penyelidikan pemerintah mendorongnya untuk mengundurkan diri.

9.Head of Private and Growth Equity di Asia Pacific Goldman Sachs, Stephanie Hui (50) asal Hong Kong

Sebagai seorang Goldman, Stephanie Hui pertama kali bergabung dengan bank tersebut sebagai analis pada 1995. Ia keluar sebentar untuk mendapatkan gelar MBA dari Harvard dan kembali ke perusahaan itu pada 2000 dan naik jabatan untuk menjadi salah satu kepala divisi perbankan untuk Asia Pasifik kecuali Jepang. Satu dekade kemudian, Hui ditunjuk sebagai head of private equity di Asia Pacific termasuk Jepang pada 2019.

Di antara kesepakatannya, Hui berupaya mengambil 7 persen saham ICBC pada 2006 senilai USD 2,5 miliar menjelang IPO Bank China itu, dan menjadi salah satu investasi Goldman paling menguntungkan.

10.Direktur Pelaksana Jyothy Labs  M.R Jyothy (45) asal India

Pada April 2020, M.R Jyothy mengambil alih posisi direktur pelaksana perusahaan barang konsumen yang berbasis di Mumbai. Perusahaan itu didirkan oleh ayahnya M.P Ramachandran, saat ini sebagai Chairman Emeritus.

Jyothy Labs membuat produk seperti deterjen dan sabun pencuci piring di 23 pabrik di India dan merupakan pemimpin pasar di segmen pemutih kain dengan lebih dari 80 persen pangsa pasar yang dipimpin oleh merek andalan Ujala.

Perusahaan ini menduduki peringkat kedua berdasarkan nilai penjualan dalam kategori sabun cuci piring dan cairan.  Pendapatan tumbuh 13 persen menjadi 25 miliar rupee atau USD 300 juta pada tahun yang berakhir pada 31 Maret dan laba bersih naik menjadi 2,4 miliar rupee meski ada kenaikan tajam pada harga bahan baku.

Adapun Jyothy memiliki gelar sarjana di bidang perdagangan dan MBA di bidang pemasaran dari Welingkar Institute of Management and Research. Ia bergabung dengan divisi pemasaran perusahaan pada 2005 dan menjadi chief marketing officer pada 2017.


Presiden of Global Marketing Office Samsung Electronics Lee Young-hee hingga Pendiri Hillhouse Capital Management Tracy Ma

Ilustrasi bisnis.

11.Presiden of Global Marketing Office Samsung Electronics, Lee Young-hee (59) asal Korea Selatan

Lee Young-hee tidak memiliki hubungan keluarga dengan pendiri grup Samsung, Lee. Ia menjadi berita utama di Korea Selatan yang sangat patriarkal ketika Samsung Electronic pada Desember 2022 mempromosikannya dari wakil presiden menjadi presiden kantor pemasaran global.

Pengangkatan Lee Young menjadikannya presiden wanita pertama di raksasa teknologi tersebut dan wanita pertama di luar keluarga pendiri yang memegang posisi tersebut di grup Samsung. Adapun Lee Boo-jin, cucu dari pendiri Samsung Lee Byung-chull, presiden afilasi Samsung Hotel Shilla.

Lee adalah satu-satunya wanita di antara 17 presiden di Samsung Electronics, pembuat chip memori, ponsel pintar dan tv terbesar di dunia.

Lee bergabung dengan Samsung Electronics pada 2007 setelah bertugas di raksasa makeup Prancis L’Oreal dan konglomerat barang konsumen Unilever. Dengan gelar master di bidang periklanan dari Northwestern University di Amerika Serikat, dirinya berjasa membantu Samsung Electronics menjadi penjual ponsel pintar terbesar berdasarkan pengiriman.

12.CEO Securities and Futures Commission Julia Leung (63) asal Hong Kong

Pada Januari 2023, Julia Leung menjadi perempuan pertama dan warga Hong Kong yang memimpin Komisi Sekuritas dan Berjangka, sebuah badan pemerintah yang mengatur sekuritas dan berjangka Hong Kong.

Ia memiliki tugas besar ke depan karena Hong Kong berambisis menjadi pusat aset digital sedang terhuyung-huyung dari kejahatan kripto terbesar yang pernah ada. Leung bergabung dengan pengawas pasar keuangan pada 2015 sebagai direktur eksekutif dan diangkat menjadi wakil CEO pada 2018.

Sebelumnya, Leung menjadi wakil menteri jasa keuangan Hong Kong serta perbendaharaan dan direktur eksekutif di Otoritas Moneter Hong Kong. Ia menjadi menjadi koresponden Asian Wall Street Journal selama 10 tahun sebelum bergabung dengan otoritas moneter.

13.Partner, co-president dan co-chief operationg officer Hillhouse Capital Management, Tracy Ma (47)

Ia adalah karyawan pertama bersama pendiri Zhang Lei di perusahaan private equity miliknya Hillhouse Capital Management pada 2005. Mereka membangun Hillhouse menjadi pusat investasi dengan aset yang dikelola lebih dari USD 100 miliar yang taruhan kemenangannya mencakup Tencent, JD.com dan Airbnb.

Ma memperoleh gelar MBA dari University of Chicago dan sebelumnya bekerja di China Securities sebagai internal auditor.  Saat ini Hillhouse menjadi salah satu perusahaan private equity terbesar menurut AUM di Asia.


CEO Suntory Beverage & Food Makiko Ono hingga CEO Sappe Piyajit Ruckariyapong

Ilustrasi Belanja Online, e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

14.CEO Suntory Beverage & Food Makiko Ono (63) asal Jepang

Pada Maret, Makiko Ono menjadi wanita pertama yang mengambil kendali di Suntory Beverage&Food, anak perusahaan produsen minuman terkenal Suntory Holdings. Kepundahan Ono juga menajdikannya perempuan pertama yang memimpin perusahaan Jepang dengan kapitalisasi pasar lebih dari 1 triliun yen, menurut perusahaan tersebut.

Ono bergabung dengan Suntory pada 1982 setelah kuliah dan belajar bahasa Portugis. Ia memegang berbagai peran di bisnis minuman keras dan ringan global, dan membantu mendorong akusisi Suntory senilai USD 1,6 miliar atas merek minuman ringan  Inggris Lucozade dan Ribena pada 2013.

Ono ditunjuk sebagai kepala di Prancis pada 2020 untuk produsen minuman Prancis Orangina. Setelah kembali ke Jepang, Ono tidak hanya hadapi pasar domestik yang mulai menua, tetapi juga pasar yang memiliki margin keuntungan operasional yang tipis dibandingkan operasi internasional.

15.CEO Sappe Piyajit Ruckariyapong (48) asal Thailand

Piyajit Ruckariyapong fokus mengubah produsen minuman Thailand Sappe menjadi merek yang diakui secara global dan menggandakan pendapatan menjadi 10 miliar baht pada 2026. Awalnya bernama Sapanan, Sappe dibangun oleh orangtua Piyajit pada 1988 sebagai produsen makanan ringan tradisional Thailand dan beralih ke minuman pada awal 2000-an.

Setelah 15 tahun menjadi bankir investasi, Piyajit bergabung dengan bisnis keluarga pada 2012 sebagai Chief Financial Officer dan menggantikan kakaknya Adisak sebagai CEO tiga tahun kemudian.

Sejak 2015, ia telah meningkatkan ekspor Sappe menjadi lebih dari dua kali lipat, mengikuti strategi memasuki pasar baru secara bertahap dan sederhana serta pemasaran digital cerdas yang ditujukan untuk konsumen muda dan trendi. Pasar global sumbang sekitar 83 persen pendapatan Sappe, dan Asia sumbang hampir setengahnya. Piyajit mengandalkan Eropa untuk dorong pertumbuhan di masa depan.

 


Presiden Direktur Bank Permata Meliza Musa Rusli hingga CEO grup Dusit International Suphajee Suthumpun

Ilustrasi pelatihan bisnis. (Sumber foto: Pexels.com).

16.Presiden Direktur Bank Permata Meliza Musa Rusli (49) asal Indonesia

Meliza Musa Rusli (49) ditunjuk sebagai presiden direktur Bank Permata pada Mei 2022. Ia menjadi perempuan pertama sebagai pemimpin tertinggi di bank yang masuk 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset.

Sebelumnya ia dipromosikan sebagai wakil presiden direktur, dan fokus pada pertumbuhan basis pelanggan domestik dan internasional dari pemberi pinjaman yang diakuisisi oleh Bangkok Bank Thailand dalam kesepakatan senilai USD 2,3 miliar pada 2023.

“Kolaborasi kami dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham mayoritas memungkinkan kami untuk memberikan layanan lintas batas yang terbaik kepada pelanggan kami,” tulis dia dalam laporan tahunan terbaru perusahaan yang dirilis pada Maret.

Setelah memperoleh gelar sarjana teknik elektro dari Universitas Indonesia, Rusli bergabung dengan industri jasa keuangan dan bekerja di perusahaan antara lain Goldman Sachs, Lehman Brothers, UBS dan Credit Suisse.

Ia juga memegang posisi senior di berbagai posisi terkait teknologi termasuk Chief of Group Digital Strategy di Astra International, salah satu pemilik mayoritas Bank Permata bersama Standard Chartered dan sebagai presiden direktur Gojek, GoFleet dan lainnya.

17.CEO grup Dusit International Suphajee Suthumpun (59) asal Thailand

Suphajee Suthumpun mendorong proyek grup  perhotelan Thailand senilai 46 miliar baht atau USD 1,3 miliar untuk membangun kembali hotel bergengsi Dusit Thani Bangkok menjadi pengembang yang kembangkan proyek serba guna yang modern.

Terletak di jantung kota Bangkok, proyek Dusit Central Park akan terdiri dari hotel, hunian mewah, ritel dan ruang perkantoran ketika dibuka sepenuhnya pada 2025.

Sejak Suphajee menjabat sebagai CEO Grup pada 2016, hotel dan resor Dusit telah berkembang dari 27 properti di delapan negara menjadi sekitar 340 properti di 20 negara. Dia mendirikan lini bisnis baru termasuk pengembangan properti serta produksi makanan dan katering, dan bertujuan untuk mendaftarkan Dusit Foods pada awal 2025. 

Sebelum bergabung dengan Dusit, Suphajee adalah CEO dari satu-satunya operator satelit swasta di Thailand, Thaicom, yang mengakhiri kerugian selama bertahun-tahun dan menghasilkan keuntungan pada kuartal I. Sebelumnya, dia bekerja di IBM selama lebih dari 20 tahu. Jabatan terakhirnya di sana adalah sebagai manajer umum divisi Layanan Teknologi Global IBM ASEAN.


Chief Technology Officer C.E Info Systems Rashmi Verma

18.Cofounder dan Chief Technology Officer C.E Info Systems Rashmi Verma (67) asal India

Sejak meluncurkan C.E. Info Systems, perusahaan senilai USD 1,4 miliar di belakang aplikasi navigasi India Mappls, Rashmi Verma telah membantu memetakan hampir 18 juta tempat termausk bukit, bangunan terkenal, 15 juta alamt, dan 6,6 juta kilometer jalan.

Perusahaan yang berbasis di New Delhi, lebih dikenal sebagai MapmyIndia yang ia dirikan bersama suaminya Rakesh memakai database tersebut untuk memberikan petunjuk arah dari pintu ke pintu kepada pengguna aplikasi yang mencakup pembaruan lalu lintas, peringatan batas kecepatan dan peringatan jalan berlubang.

Perusahaan juga melisensikan data dan perangkat lunaknya kepada klien yang mencakup otomotif, perbankan dan e-commerce.

Verma belajar teknik kimia di Institut Teknologi ndia Roorkee dan menerima gelar master di riset operasi dan ilmu komputer dari Eastern Washington University di Amerika Serikat. Ia kemudian bekerja sebagai insinyur di IBM.

19.Chairperson Luxshare Precision Industry Wang Laichun (56) asal China

Wang Laichun, pekerja pabrik yang berubah menjadi miliarder. Kini ia membuat mantan majikannya kabur demi mendapatkan uang. Ia memimpin Luxsahre Precision Industry, perakit dan pemasok suku cadang iPhone dan AirPods senilai USD 30 miliar yang telah rebut pangsa pasar rantai pasokan Apple dari Hon Hai Technology Group atau Foxconn.

Wang pernah habiskan satu dekade bekerja di pabrik Foxconn di Shenzhen sebelum mendirikan Luxshare bersama saudara laki-lakinya Wang Laisheng pada 2004. Pihaknya menagtakan kepada China pada September kalau perusahaannya telah memenangkan kontrak untuk merakit headset VisionPro Apple.

Luxshare tercatat di bursa saham Shenzhen yang memperoleh pijakan dalam rantai pasokan raksasa teknologi di Amerika Serikat melalui akuisisi Kunshan Liantao Electronics yang berbasis di Jaingsu pada 2011.  Selain produk Apple, Wang juga diversifikasi basis pelanggan dengan memasok komponen untuk mobil listrik.

20.CEO ANZ Bank New Zealand Antonia Watson (53) asal Selandia Baru

Antonia Watson menjadi CEO di ANZ Selandia Baru pada Mei 2019 setelah kepergian mendadak mantan CEO David Hisco di tengah skandal pengeluaran.

Ia diangkat permanen pada Desember 2019. Selama enam bulan berakhir pada Maret, ANZ Selandia Baru membukukan kenaikan laba operasional 16 persen tahun ke tahun menjadi 2,5 miliar dolar Selandia Baru atau setara USD 1,5 miliar meski ekonomi sedang melambat. Sedangkan laba turun 9 persen menajdi 1 miliar dolar Selandia Baru.

Sebelum menduduki jabatan puncak di ANZ Selandia Baru, Watson memegang jabatan senior di bank tersebut selama satu dekade, termasuk direktur pelaksana unit perbankan ritel dan bisnis serta kepala keuangan.

Ia bergabung dengan ANZ Selandia Baru pada 2009 dari Morgan Stanley, tempat bekerja selama lebih dari 10 tahun dan mengelola pusat layanan bisnis dan teknologi di Budapest.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya