Pelatih dan Wasit Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Pesilat Saat Latihan di Gresik

Polisi menetapkan dua orang jadi tersangka terkait kasus meninggalnya pesilat inisial RNH (17) asal Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan saat berlatih di Desa Dalegan, Panceng, Gresik.

oleh Dian KurniawanYusron Fahmi diperbarui 07 Nov 2023, 16:47 WIB
Jenazah RHN saat dirawat di rumah sakit Gresik. (Istimewa)

Liputan6.com, Gresik - Polisi menetapkan dua orang jadi tersangka terkait kasus meninggalnya pesilat inisial RNH (17) asal Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan saat berlatih di Desa Dalegan, Panceng, Gresik.

"Kami sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka yaitu B (26) selaku pelatih yang latih tanding dan menendang dada korban dan H (26) selaku wasit sekaligus pelatih yang bertanggung jawab latihan tersebut. Keduanya berasal dari Lamongan," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, AKP Aldhino, Selasa (7/11/2023).

"Kedua tersangka itu dijerat Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia," imbuh AKP Aldhino.

AKP Aldhino sebelumnya mengungkapkan, tim forensik RSUD Ibnu Sina Gresik sudah selesai melakukan autopsi terhadap korban.

"Sudah kita lakukan autopsi mulai pukul 13.00 sampai pukul 16.30 WIB," ujarnya.

AKP Aldhino menjelaskan, setelah melakukan autopsi selama empat jam, tidak ditemukan trauma atau luka fatal yang menyebabkan korban meninggal. Namun yang pasti ada tendangan yang mengenai dada korban hingga mengakibatkan sesak napas.

"Berdasarkan hasil autopsi tidak ditemukan trauma atau luka fatal pada tubuh korban. Memang ada luka memar di dada bagian kiri dan kepala bagian belakang," ucapnya.

Diketahui, seorang pesilat tewas usai sambung atau duel dengan pelatihnya. Pesilat berinisial RNH (17) warga Paciran, Lamongan ini tewas usai duel di Desa Dalegan, Panceng, Gresik.

Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi pada Minggu (5/11/2023) malam, sekitar pukul 21.00 WaiB. Korban saat itu berlatih dengan teman seperguruan di halaman salah satu sekolah.


Kena Tendangan di Dada

Jenazah pesilat korban pelatih dibawa dari rumah sakit. (Istimewa)

 

Sebelum latihan, pelatih sudah menanyakan kepada seluruh peserta barangkali ada yang sakit. Baik korban dan belasan pesilat lainnya, mengatakan tidak ada siswa yang mengeluh sakit. Sehingga latihan dilanjutkan hingga sesi terakhir sekira pukul 23.30 WIB, berupa sesi sabung atau duel antarsiswa.

Namun, karena saat itu korban tidak menemukan pasangan duel, korban pun berlatih duel dengan pelatihnya. Duel itu dilakukan tanpa alat pengamanan. Mulanya korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong.

Setelah itu, sang pelatih menyerang balik dengan satu kali tendangan pada bagian dada korban hingga langsung jatuh telentang ke tanah dan pingsan. Pelatih dan siswa lain berupaya memberikan pertolongan pertama namun kondisi korban semakin lemas.

Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual. (Trisyani/Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya