UNIQLO Tekankan Inisiatif Keberlanjutan, Dorong Penggunaan Kembali hingga Pakai Bahan yang Didaur Ulang

Keberlanjutan telah menjadi spirit yang terus berdenyut pada eksistensi UNIQLO, merek dari Fast Retailing, perusahaan induk ritel Jepang. Semangat ini juga terwujud pada LifeWear, konsep yang dipercaya pihaknya bahwa pakaian yang dirancang guna membuat kehidupan semua orang jadi lebih baik.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Nov 2023, 15:00 WIB
Inspirasi gaya tumpuk busana ala Uniqlo. (dok. Uniqlo)

Liputan6.com, Jakarta - Keberlanjutan telah menjadi spirit yang terus berdenyut pada eksistensi UNIQLO, merek dari Fast Retailing, perusahaan induk ritel Jepang. Semangat ini juga terwujud pada LifeWear, konsep yang dipercaya pihaknya bahwa pakaian yang dirancang guna membuat kehidupan semua orang jadi lebih baik.

Fast Retailing Group Senior Executive Office Koji Yanai menyebut bahwa pihaknya terus meninjau dan menyempurnakan seluruh rantai pasokan. Pihaknya turut berjanji akan menghormati lingkungan dan kehidupan manusia di seluruh dunia.

"Selama lebih dari 20 tahun kekuatan LifeWear, kami yakin dapat berkontribusi kepada masyarakat, jadi kami telah berupaya untuk mewujudkannya," kata Koji dalam " UNIQLO Media Briefing LifeWear = a New Industry" yang digelar secara daring, Selasa, 7 November 2023.

Koji menerangkan Fast Retailing ingin lebih meningkatkan nilai dari LifeWear. Maka itu, pihaknya mencoba menerapkan ekonomi sirkular sehingga orang dapat memakai pakaian produksi mereka lebih lama. "Ada empat janji pihaknya untuk menjadikan LifeWear sebagai industri baru," lanjutnya.

Pertama, merombak total rantai pasokan untuk lebih meningkatkan nilai LifeWear, lalu, LifeWear harus terus menghormati individualitas dan keberagaman semua orang di seluruh dunia. Poin ketiga adalah soal berkontribusi terhadap stabilitas dan pembangunan berkelanjutan masyarakat dalam skala global dengan lebih memanfaatkan kekuatan unik LifeWear untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik, serta terakhir, mengembangkan dan menyediakan layanan dan teknologi baru yang memungkinkan LifeWear dipakai lebih lama.


Penggunaan Ulang

(Dari kiri) Koji Yanai, Yukihiro Katsuta, Keiko Mayuzumi, Masahiro Yubisui, and Yasuhiro Nitta dalam Fast Retailing Sustainability media briefing. (dok. UNIQLO)

Fast Retailing terus mendorong inisiatif RE.UNIQLO yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan kembali atau pendaurulangan seluruh produk UNIQLO. Usai merilis Recycled Down Jacket pada 2020, pihaknya juga berupaya mengembangkan produk pakaian-ke-pakaian lain yang menggunakan bahan kasmir, wol, dan katun yang didaur ulang.

"Kami tidak akan pernah berkompromi, baik selama tahap pengembangan produk, proses produksi, maupun dalam pelayanan purnajual, demi memastikan produk kami memiliki masa pakai yang lebih panjang dan memberikan rasa tenang yang lebih besar kepada para pemakainya," ungkap Koji.

Guna menerapkan semangat tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan pelanggan, komunitas lokal, dan mitra bisnis. "Kami akan terus memperluas potensi LifeWear serta menciptakan sebuah bisnis yang memperkaya kehidupan individu dan masyarakat di seluruh dunia," tambahnya.

Ada pula sejumlah inisiatif utama dalam hal produk, layanan, dan rantai pasokan, sebut saja "Inisiatif Utama untuk Keberlanjutan LifeWear". UNIQLO meluncurkan inisiatif RE.UNIQLO Fast Retailing untuk mempromosikan penggunaan kembali atau pendaurulangan seluruh produknya.

UNIQLO Pre-Owned Clothes Project merupakan bagian dari inisiatif ini. Dalam uji coba awal ini, terdapat sebuah pop-up store yang menyediakan pakaian bekas dalam periode terbatas di Toko UNIQLO Harajuku di Tokyo, Jepang, pada 11--22 Oktober 2023.


Pakai Bahan Daur Ulang

Rangkaian koleksi Heattech Uniqlo untuk musim Fall/Winter 2023. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Lalu, RE.UNIQLO STUDIO yang diluncurkan pada September 2022 di London adalah layanan untuk memperbaiki atau membuat ulang pakaian yang telah berkembang secara global. Layanan ini telah tersedia di 35 toko yang tersebar di 16 pasar. Untuk memperluas upaya daur ulang pakaian-ke-pakaian, Fast Retailing kini mengembangkan beragam produk baru dari bahan kasmir, wol, dan katun yang diperoleh dari produk UNIQLO yang telah dikumpulkan di toko.

Berlanjut dengan "Inisiatif Utama Dalam Proses Produksi", yang mengurai soal Fast Retailing tengah berupaya memperkuat sistem manajemen end-to-end di seluruh rantai pasokannya, yang memungkinkan perusahaan untuk menerapkan standar kualitas, pengadaan, produksi, lingkungan, dan hak-hak pekerja secara langsung di semua tahapan produksi. Hal ini mencakup pemilihan bahan baku dan jenis bahan mulai dari tahap penjahitan hingga pengadaan bahan baku.

Mulai musim semi/musim panas 2023, semua produk UNIQLO dapat dilacak hingga ke tingkat bahan baku. Per Agustus 2023, pihaknya telah mengidentifikasi pemasok dalam tahap pemintalan yang mampu menjadi mitra dalam membangun hubungan jangka panjang yang dapat diandalkan untuk produk katun UNIQLO. Selanjutnya, Fast Retailing berencana untuk memperluas inisiatif serupa bagi pemasok dalam tahap pemintalan untuk semua jenis bahan lainnya.

Di sisi lain, untuk meningkatkan visibilitas dan kendali atas proses pengadaan bahan baku, Fast Retailing tengah mengembangkan sebuah sistem yang memungkinkan penentuan area produksi dan kualitas bahan baku pada tahap perencanaan, serta penelusuran yang dapat dilakukan sepanjang waktu. Sistem ini akan diterapkan pada bahan katun terlebih dahulu, dan rencananya akan diperluas ke seluruh jenis bahan lainnya.


Inisiatif Keanekaragaman Hayati

Inspirasi gaya tumpuk busana ala Uniqlo. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Ke depannya, Fast Retailing akan berkolaborasi dengan mitra produksi untuk mengidentifikasi sumber-sumber utama pengadaan bahan baku, termasuk perkebunan, peternakan, dan pabrik yang terlibat. Untuk bahan baku poliester daur ulang, Fast Retailing telah menetapkan produsen serta standar kualitas untuk serpihan dan keripik, sehingga memastikan kualitas yang konsisten, tingkat transparansi, dan keberlanjutan sumber bahan baku hingga ke tingkat hulu.

Fast Retailing juga telah menerbitkan dokumen Fast Retailing Group Biodiversity Conservation Policy serta bertujuan untuk menciptakan dampak positif bagi keanekaragaman hayati di seluruh rantai nilainya untuk jangka panjang. Pihaknya juga menilai kualitatif dan kuantitatif terhadap dampak keanekaragaman hayati dan risiko ketergantungan dalam rantai nilai, serta mengidentifikasi dampak penggunaan lahan secara signifikan dari produksi kasmir, wol, dan katun.

Untuk bahan kasmir, Fast Retailing telah bekerja sama dengan peneliti di University of the Ryukyus untuk memanfaatkan data satelit dalam menganalisis kondisi vegetasi di peternakan yang memasok kasmir untuk produk UNIQLO. Tim dari Sustainability Department juga mengunjungi peternakan dan menyurvei lapangan.

Untuk bahan wol, nantinya mengadopsi pendekatan yang serupa dengan yang telah diterapkan untuk kasmir. Sementara untuk katun, Fast Retailing tengah menjalankan studi tentang penerapan pertanian berkelanjutan.

Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya