Dinkes Jabar Sebut Isolasi Pasien Cacar Monyet Bisa di Rumah

Perawatan isolasi pasien cacar monyet selain di rumah sakit bertujuan menghambat penularan yang lebih cepat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 08 Nov 2023, 21:00 WIB
Cacar monyet kini tengah merebak di sejumlah negara di Eropa, terbaru Australia. Simak gejala serta cara pencegahannya dari dokter berikut ini. (Unsplash/cdc).

Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyebutkan isolasi pasien yang terinfeksi penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) bisa dilakukan di rumah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, perawatan isolasi pasien cacar monyet selain di rumah sakit bertujuan menghambat penularan yang lebih cepat.

"Kalau zaman Covid kita butuh ruangan di rumah sakit yang bertekanan negatif supaya tidak mudah menular, nah ini tidak diperlukan," kata Vini, Selasa (7/11/2023).

Maksud isolasi sendiri, kata Vini, supaya si pasiennya diam, tidak menularkan ke orang lain, jadi jauh beda dengan penanganan Covid.

"Kalau Covid dulu gejalanya parah obatnya juga sulit, kalau ini mah enggak. Tapi tadi penularannya sangat tinggi terutama kepada orang yang punya daya tahan tubuh kurang bagus," katanya.

Vini mengatakan tidak ada syarat khusus untuk merawat pasien cacar monyet di rumah. Tata laksananya mirip dengan penyakit virus lainnya.

Selama perawatan 21 - 28 hari, pasien cacar monyet harus menggunakan masker di ruangan terpisah dari penghuni rumah yang sama.

"Yang penting pakai masker supaya tidak menular kepada keluarga. Mungkin yang harus ditekankan kepada masyarakat adalah proses peynembuhannya agak lama kurang lebih 21-28 hari," kata Vini.

Kemungkinan besar pada masa isolasi tersebut, Vini menyebutkan pasien Mpox akan bosan menjalani proses penyembuhan.

Namun, hal tersebut harus dilakukan guna mempercepat dan memutus rantai penularan penyakit infeksi menular khusus berasal dari benua Afrika tersebut.

"Ya tapi harus dikuatkan hal itu ke masyarakat, mau gimana lagi memang harus seperti itu supaya tidak menular kepada yang lainnya," tegas Vini.

Mengenai adanya penanganan pasien Mpox di rumah sakit saat ini, Vini mengaku itu dilakukan sebagai kedaruratan dan cegah tangkal meluasnya paparan penyakit tersebut.

Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan jumlah kasus positif terpapar penyakit Mpox yang hingga kini baru satu kasus dari Kota Bandung.

 


Dinkes Jabar Sebar Surat Edaran

Untuk mengantisipasi meluasnya paparan penyakit cacar monyet, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) telah menerbitkan surat edaran untuk mengantisipasi penyakit infeksi menular khusus cacar monyet.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, surat edaran itu telah disebarkan ke 27 pemerintah kabupaten dan kota usai terkonfirmasi cacar monyet pada satu warga Bandung sepekan lalu.

"Kami pun di dinkes provinsi tidak tinggal diam, dengan melakukan kembali sosialisasi (tentang cacar monyet). Guna mengingatkan kembali ke setiap kabupaten dan kota terutama ke dinas kesehatan serta Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)," ujar Vini di Bandung, pada Kamis, 2 November 2023.

Vini mengatakan tingkat kewaspadaan paparan cacar monyet levelnya naik usai ditemukannya seorang warga Kota Bandung statusnya dinyatakan positif penyakit cacar monyet tersebut. Seperti diketahui, kasus pertama cacar monyet di Bandung terjadi pada pria 36 tahun yang kini tengah menjalani isolasi dan perawatan di RS Hasan Sadikin.

Kesiapsiagaan seluruh dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas kembali ditingkatkan, meski harapan Vini jumlah kasus paparan penyakit cacar monyet di Jawa Barat tidak bertambah.

"Jangan sampai ada kasus Mpox baru tapi kami upayakan untuk tetap bersiap. Karena ada jalur-jalur pemeriksaan yang harus kita sepakati. Soalnya pemeriksaan baru bisa di BKPK Prof. Ummi Jakarta," kata Vini.

 


Siapkan Tim Khusus Ahli Penyakit Infeksi Menular

Selain menyiagakan dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas, Dinas Kesehatan Jawa Barat juga telah menyiapkan tim khusus dengan para ahli penyakit infeksi menular khusus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Tim khusus ini gunanya untuk menginformasikan tata laksana rujukan dan perawatan pasien Mpox kepada seluruh pengelola rumah sakit.

"Tidak semua kasus itu dirujuk ke Hasan Sadikin tetapi semua rumah sakit sebenarnya sudah mampu menangani monkeypox ini. Karena monkeypox ini penyebabnya adalah virus yang sebetulnya sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang baik, hampir sama dengan cacar air," jelas Vini.

Vini mengatakan selain telah menerbitkan surat edaran peningkatan kewaspadaan dan membentuk tim khusus penanganan penyakit Mpox, otoritasnya gencar melakukan pelacakan (tracing) kontak erat awal penularan penyakit ini.

Tindakan ini difokuskan kepada kasus pasien pria berusia 36 tahun yang positif Mpox itu dirujuk ke RS Hasan Sadikin pada Selasa, 24 Oktober 2023 dari Puskesmas Pasirlayung, Kota Bandung.

Vini menegaskan kemungkinan besar tracing dilakukan di sekitar Puskesmas Pasirlayung.

"Sebetulnya dari Hasan Sadikin mendapat berita dari Kementerian Kesehatan, kami langsung melakukan rapat bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dimana kalau untuk kami sifatnya adalah mengingatkan, menyebarluaskan bahwa (Mpox) sudah masuk ke Jawa Barat kepada seluruh kabupaten/kota," ujar Vini.

Selanjutnya, Vini menambahkan, Dinkes Kota Bandung melakukan survei epidemiologi terhadap kasus Mpox di Bandung tersebut.

Salah satu langkah survei epidemiologi ini adalah melakukan pelacakan pemicu terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh virus Mpox.

Tujuan dari pelacakan tersebut yakni memutus mata rantai penyebaran virus, baik dari lingkungan keluarga, masyarakat ataupun kelompok lain yang pernah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Mpox.

Hingga kini belum diketahui pemicu warga Kota Bandung positif terinfeksi Mpox. Namun sebut Vini, riwayat pengobatannya dapat diketahui dengan jelas.

"Pasien awalnya berobat ke Klinik Mawar, karena tidak ada perubahan (lalu) berobat ke Puskesmas Pasirlayung. Dan, dari Puskesmas Pasirlayung dirujuk ke (RS) Hasan Sadikin, itu awalnya. Pertama kali masuk ke Hasan Sadikin itu pada 23 Oktober," kata Vini.

 


Pemeriksaan Spesimen Pasien Cacar Monyet

Pada tanggal yang sama langsung dilakukan pemeriksaan spesimen pasien tersebut dikirim ke BKPK Prof. Ummi di Jakarta.

Vini menerangkan pengiriman sampel Mpox ke Jakarta ini karena yang diberikan mandat oleh Kementerian Kesehatan hanya satu tempat tersebut.

"Informasi yang saya terima pasien positif Mpox di RS Hasan Sadikin sudah mulai membaik dan stabil kondisinya. Cuman harus dirawat 20 - 28 hari saja di ruang isolasi agar tidak menular ke yang lainnya," ucap Vini.

Vini menjelaskan sebelum diketahui positif terinfeksi Mpox, pasien mengalami gejala demam kemudian timbul bintik merah.

Bintik merah ini kemudian berisi cairan nanah. Kondisi ini diperparah dengan penyakit penyerta yang kini diderita oleh pasien.


Cara Isolasi Pasien Positif Cacar Monyet

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan pasien positif terinfeksi cacar air atau monkeypox (Mpox) asal Kota Bandung kondisinya terus membaik. Pasien yang kini tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) harus menjalani masa isolasi maksimal selama hampir sebulan.

"Informasi yang saya terima pasien positif Mpox di RS Hasan Sadikin sudah mulai membaik dan stabil kondisinya. Cuma harus dirawat 20 - 28 hari saja di ruang isolasi agar tidak menular ke yang lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi.

Vini menjelaskan perawatan isolasi ini ditujukan untuk menghentikan penularan penyakit cacar monyet antarmanusia. Lantaran medium penularan penyakit Mpox antarmanusia dapat melalui pernapasan, cairan ludah, kontak dengan cairan tubuh penderita seperti cairan saat berhubungan seksual atau sentuhan langsung dengan luka penderita.

"Ataupun kita memegang kemudian lupa tidak cuci tangan kena mata, mulut nah itu langsung tertular. Jadi cara penularannya yang banyak kita harus waspada," kata Vini di Bandung, pada Kamis, 2 Oktober 2023.

Mpox ditularkan oleh virus, maka kesembuhan pasien akan bergantung dengan daya tahan orang tersebut.

"Monkeypox ini penyebabnya adalah virus yang sebetulnya sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang baik, hampir sama dengan cacar air. Hanya tadi pola penularannya itu lebih masif dibandingkan dengan cacar air, tapi kalau dibanding COVID itu jauh. Kalau COVID itu kalau kita baru berkontak sebentar terkenanya sangat besar dan merusak tubuh yang lain," ujar Vini lagi.

 


Gejala Cacar Monyet

ejala awal orang yang terinfeksi cacar monyet yaitu mengalami demam. Lalu, timbul bintik-bintik merah yang akan berisi cairan nanah. Gejala itu pula yang terjadi pada pasien positif terinfeksi Mpox yang dirawat di ruang isolasi RSHS itu.

"Gejala awalnya demam namun ada penyakit lain yang menyertai. Timbul bintik merah kemudian berobat ke Puskesmas Pasir Layung tapi tidak ada perbaikan malahan tambah banyak dan berisi nanah," ucap Vini.

Lantaran tambah parah, Puskesmas Pasir Layung pada 23 Oktober 2023 merujuk pasien pria itu ke RSHS untuk dilakukan perawatan selanjutnya. Setelah pengambilan sampel dan mengirim ke laboratorium Kemenkes di Jakarta diketahui bahwa pria 36 tahun tersebut positif cacar  monyet. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya