Gaya Asuh Generasi Alfa, Psikolog: Orangtua Harus Bisa Beradaptasi dengan Kondisi

Pola asuh orangtua dari anak generasi alfa mesti adaptif menghadapi beragam kondisi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jan 2024, 20:59 WIB
Bila orangtua mampu mengasuh anak dan beradaptasi dengan keadaan hal tersebut bakal menjadi contoh dan mempersiapkan anak menjadi sosok yang resiliensi . (Foto: Unsplash/Wu Yi)

Liputan6.com, Jakarta Generasi alfa adalah mereka yang lahir setelah 2010-2011 hingga sekarang merupakan penerus yang bakal menjadi pemimpin dalam beberapa tahun ke depan. Menghadapi anak-anak yang lahir di tengah gempuran teknologi penting bagi orangtua untuk memiliki pola asuh yang bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi.

Seperti dirasakan, saat ini teknologi berkembang begitu cepat. Perubahan terjadi amat dinamis. Maka hal tersebut juga berlaku pada pola asuh orangtua yang mesti adaptif hadapi beragam kondisi.

Bila orangtua mampu mengasuh anak dan beradaptasi dengan keadaan hal tersebut bakal menjadi contoh dan mempersiapkan anak menjadi sosok yang resiliensi seperti disampaikan psikolog anak dan keluarga, Saskhya Aulia Prima.

Anak yang resiliensi bakal mampu dalam mengatasi, melalui, dan kembali kepada kondisi semula setelah mengalami kejadian yang menekan.

"Pola asuh orang tua perlu beradaptasi dan dipersiapkan sesuai keadaan sehingga anak nantinya dapat menjadi pemimpin dunia, tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga siap menghadapi masa depan dengan semangat resiliensi,” kata Saskhya.

Orangtua Upayakan Penuhi Beragam Kebutuhan Anak

Saskhya juga menuturkan bahwa mengasuh anak itu bersifat multidimensi. Orangtua perlu berupaya memenuhi beragam kebutuhan anak. Maka dari itu, penting bagi ayah dan ibu untuk punya pengetahuan mendalam dan luas akan banyak hal.

"Orangtua diharuskan mengembangkan pengetahuan yang mendalam dan luas, mulai dari kesadaran akan perkembangan anak, norma-norma yang membantu menjaga anak-anak tetap aman, hingga memahami peran profesional serta sistem sosial yang mendukung pengasuhan anak," kata Saskhya lagi.


Beragam Cara Jadi Orangtua yang Adaptif

Gelaran My Baby Momversity yang pada tahun kelima ini menghadirkan rangkaian edukasi dan kegiatan dengan tema #TransformationalParenting: Gaya Parenting untuk Generasi Alfa.

Beragam cara bisa dilakukan untuk menjadi orangtua yang adaptif. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan My Baby Momversity yang pada tahun kelima ini menghadirkan rangkaian edukasi dan kegiatan  dengan tema #TransformationalParenting: Gaya Parenting untuk Generasi Alfa.

Dalam Momversity tahun ini menyorot mengenai cara adaptasi parenting saat masa pandemi dimana para orangtua jadi lebih banyak memanfaatkan gadget. Lalu, ada juga pembahasan mengenai cara bijak dalam  pengaturan keuangan, mental, serta kesehatan keluarga.

Harapannya, lewat acara tersebut para orangtua bisa semakin siap menghadapi tantangan dalam pola pengasuhan anak ke depannya. Edukasi yang didapat juga diharapkan bisa membawa perubahan gaya parenting yang terus bertransformasi menjadi lebih baik untuk menciptakan generasi alfa yang tangguh di masa depan.

"Kami senantiasa berinovasi dan menemani ibu dalam perjalanan parenting-nya. Orangtua senantiasa mencari informasi yang terkini dan tepat dari ahlinya sehingga selain anak dapat tumbuh dengan sehat, mereka juga tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan siap ambil bagian dalam masyarakat di kemudian hari," kata Audrey Gandadjaja, Managing Director Brand Portfolio & Communication My Baby dalam keterangan tertulis.


Tentang Generasi Alfa

Gen alfa dari lahir dan berkemban dikelilingi oleh teknologi. Mereka dianggap sebagai generasi yang paling “digital native”.

Generasi yang lebih tua menyebut gen Alfa sebagai "anak-anak tablet" oleh generasi yang lebih tua karena banyaknya waktu yang mereka habiskan untuk menatap layar.

Lebih dari separuh Gen Alpha memiliki iPad, menurut studi Morning Consult yang diterbitkan pada bulan Maret 2023 mengutip Insider.

Cenderung memiliki akses ke banyak perangkat, gen ini terbiasa berfokus pada beberapa layar sekaligus. Hal ini membuat mereka lebih mahir dalam memindai informasi, tapi semakin banyak anak-anak yang melaporkan bahwa mereka kesulitan untuk fokus pada satu aktivitas berbasis layar pada satu waktu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Maret oleh regulator media Inggris Ofcom.

Cara bersosialisasi anak-anak generasi alfa senang sekali berinteraksi secara online.  Hampir separuh anak-anak berusia antara 8 dan 11 tahun berbicara dengan teman mereka secara online sambil bermain game, menurut sebuah studi pada tahun 2022 yang dilakukan oleh platform riset konsumen GWI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya