Jika Jadi Presiden, Anies Bakal Ubah Program Bansos

Ke depan, skema program BLT akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa agar masyarakat dapat menjadi lebih produktif. Sehingga, akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap program bansos yang bersumber dari APBN.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Nov 2023, 13:10 WIB
Anies dan Cak Imin atau dikenal dengan ‘AMIN’ menumpangi mobil Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan mengungkap akan terus melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam jangka pendek jika terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024. Namun program tersebut tidak akan terus dijalankan dalam jangka panjang.

"Iya, jadi program jaminan sosial yang hari ini (BLT), short term masih diteruskan. Jangka pendek kita melakukan redistribusi dengan cara ambil itu pajaknya, dari pajaknya diberikan dalam bentuk subsidi-subsidi kepada mereka," tegas Anies Baswedan dalam acara Saresehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).

Ke depan, skema program BLT akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa agar masyarakat dapat menjadi lebih produktif. Sehingga, akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap program bansos yang bersumber dari APBN.

Meski demikian, Anies tidak mengungkapkan secara detail penyesuaian skema penyaluran BLT saat ini. Namun, dirinya berjanji program bansos akan dirancang sedemikian rupa untuk membuat masyarakat menjadi lebih produktif.

"Long term solution-nya (solusi jangka panjang) adalah inclusion to market. Kalau inclusion to market, mereka yang asalnya hidup dari bantuan berubah menjadi hidup dari income," pungkas Anies.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Kucuran Bansos Beras Diperpanjang hingga Juni 2024

Warga mengambil beras bantuan sosial di Kantor Kelurahan Meruyung, Depok, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog membagikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras kepada masyarakat berpendapatan rendah selama 3 bulan masing-masing 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM). (merdeka.com/Arie Basuki)

Pemerintah memperpanjang masa penyaluran bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram hingga Juni 2024 dari rencana sebelumnya yang hanya hingga November 2023.

Pembagian bansos beras ini diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan Zulhas, sapaan akrab Mendag, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023).

“Tadi sudah diputuskan, harusnya bansos beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang Desember, kemudian Januari, Februari, lanjut sampai kuartal kedua 2024, Maret, April, Mei, Juni,” ujar dia melansir Antara.

Mendag mengatakan salah satu pertimbangan pemerintah memperpanjang penyaluran bansos beras agar memperkuat intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga beras yang belum menurun setelah mengalami peningkatan drastis pada beberapa waktu lalu.

“Akan terus diperpanjang mengingat harga beras yang masih terus, --memang tidak naik lagi--, tapi belum turun. Oleh karena itu bantuan dilanjutkan,” kata Zulhas.

 


Cadangan Beras

Menteri Perdagan Zulkifli Hasan memastikan stok cadangan beras pemerintah tetap aman di tengah pelaksanaan program itu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bantuan beras 10 kg itu akan diberikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Adapun saat ini, stok cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog mencapai 1.442.945 ton per 2 November 2023 dengan realisasi penyaluran bantuan pangan sebesar 94,95 persen pada bulan September dan 94,89 persen bulan Oktober, serta 18,45 persen bulan November 2023.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kesempatan sebelumnya, Bulog siap meningkatkan ketersediaan cadangan beras.

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya