Gunung Semeru Erupsi Lagi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi dan meluncurkan awan panas hingga sejauh satu kilometer ke arah Besuk Kobokan, Rabu pukul 10.53 WIB.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Nov 2023, 13:49 WIB
Ilustrasi Erupsi Gunung Semeru (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Semeru di Jawa Timur kembali  erupsi dan meluncurkan awan panas hingga sejauh satu kilometer ke arah Besuk Kobokan, Rabu pukul 10.53 WIB.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers PVMBG, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi menyampaikan, erupsi terekam di seismograf berdurasi 142 detik dan memiliki amplitudo maksimum 22 mm.

Menurut dia, tinggi kolom letusan kurang lebih 700 m di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut. Kolom abunya berwarna putih, kelabu, hingga coklat, tebal, dan condong ke arah selatan dan barat daya.

Gunung Semeru dari 1 Januari hingga 8 November 2023 terekam mengalami 39 kali erupsi. Status gunung api itu saat ini Level III atau Siaga.

PVMBG menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 17 kilometer dari puncak karena berpotensi terkena dampak awan panas dan aliran lahar.

PVMBG meminta warga tidak beraktivitas di area dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran serta guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.


Jembatan Glidik Rampung, Lumajang-Malang Lancar

Warga mengevakuasi ternak dari desanya menyusul erupsi Gunung Semeru di desa Kajar Kuning, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Gunung Semeru mengalami kenaikan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak 4 Desember 2022 pada pukul 12.00 WIB, sehingga Pusat Vulkanolologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan beberapa rekomendasi agar masyarakat mematuhinya. (AP Photo/Imanuel Yoga)

Akses jalur yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang, Jawa Timur normal kembali setelah jembatan Kali Glidik II rampung pembangunannya, sehingga mobilitas masyarakat di dua kabupaten kembali lancar.

"Masyarakat bisa menggunakan jembatan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Mulai hari ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten setempat, Kamis 2 November 2023.

Menurut dia jembatan dengan panjang 45 meter tersebut dibangun oleh Tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa - Bali Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Timur.

"Saya berharap aktivitas masyarakat di dua kabupaten yang selama ini terkendala bisa kembali menikmati akses jembatan dan kembali normal. Bagi masyarakat, jembatan itu sangat bermanfaat, apalagi jembatan itu penghubung di dua kabupaten," tuturnya.


Dibangun di Tempat yang Sama

Pengerjanan jembatan Glidik II rampung dan bisa dilewati kendaraan (Istimewa)

Ia menjelaskan pemerintah melakukan percepatan pembangunan jembatan tersebut dengan pembangunan dua arah, baik dari Kabupaten Lumajang maupun dari Malang, sehingga proses penyelesaiannya juga lebih cepat.

"Pembangunan jembatan baru itu masih di titik yang sama, hanya saja dilakukan penguatan pada pondasi agar bisa menahan derasnya aliran lahar dingin Gunung Semeru apabila turun dengan deras sewaktu-waktu," katanya.

Sebelumnya jembatan Kali Glidik II tersebut rusak akibat terjangan lahar dingin Gunung Semeru pada 7 Juli 2023, sehingga pemerintah berusaha memperbaiki jembatan yang menghubungkan dua kabupaten itu.

Proses pengerjaan jembatan tersebut lumayan cepat, bahkan selesai sebelum target yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yakni selama empat bulan.

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya