Liputan6.com, Johannesburg - Sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Afrika Selatan. Seorang menteri dirampok dan senjata para pengawalnya dicuri, kata polisi, dalam apa yang digambarkan oleh pihak berwenang di negara tersebut sebagai "insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Serangan itu terjadi pada Senin 6 November 2023, ketika Menteri Transportasi Afrika Selatan Sindisiwe Chikunga, sedang melakukan perjalanan di jalan raya selatan Johannesburg, kata polisi.
Advertisement
"Ban mobil menteri tertusuk paku, membuat mobil berhenti sehingga memungkinkan para penjahat merampok barang-barang berharga milik penumpangnya," kata Kementerian Transportasi Afrika Selatan seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (8/11/2023).
Menteri dan pengawalnya keluar dari upaya perampokan tersebut "tanpa cedera dan aman", tambah kementerian tersebut.
Juru bicara polisi, Athlenda Mathe, mengatakan para perampok berhasil melarikan diri dengan membawa barang-barang pribadi dan dua pistol South African Police Service (SAPS) atau Layanan Polisi Afrika Selatan.
"Perburuan telah dilakukan menyusul insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab," kata Mathe.
Afrika Selatan telah lama memiliki reputasi kejahatan dengan kekerasan, dan sering digambarkan sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia di luar zona perang.
Polisi mencatat lebih dari 500 perampokan dan hampir 70 pembunuhan setiap hari di negara berpenduduk 62 juta orang itu dari April hingga Juni tahun ini, menurut statistik resmi. Pihak berwenang dituduh gagal menjamin keselamatan dan keadilan bagi korban kejahatan.
"SAPS berkomitmen untuk melaksanakan mandatnya untuk melindungi eksekutif negara dan masyarakat pada umumnya," kata Mathe. "Perlindungan VIP adalah salah satu bidang prioritas utama SAPS dan telah dilakukan dengan sangat baik selama bertahun-tahun."
Trauma dan Perburuan Pelaku
Melansir dari Associated Press, tiga pria bersenjata diduga muncul dari semak-semak, memerintahkan pengawalnya untuk berbaring di tanah lalu mengambil senjata api, dan kemudian menodongkan pistol ke Chikunga dan merampok beberapa barang pribadinya.
"Perburuan telah dilakukan menyusul insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," kata juru bicara polisi Athlenda Mathe.
Menteri tersebut mengatakan kepada anggota parlemen dalam pengarahan parlemen hari Selasa bahwa cobaan itu telah membuatnya trauma.
"Keseluruhan pengalaman itu sangat traumatis, menyakitkan, parah," kata Chikunga, sambil menambahkan bahwa dia mencoba menelepon ketika dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. "Tetapi sebelum saya bisa melakukan apa pun, mereka membuka pintu dan menodongkan pistol ke arah kepalaku, dan menyuruhku keluar."
Advertisement
Korban Strategi Kriminal hingga Bantuan Konseling
Menteri Chikunga dan pengawalnya tampaknya telah menjadi korban strategi kriminal yang dikenal di beberapa jalan utama negara tersebut: Perampok memasang paku di jalan untuk melubangi ban mobil, dan kemudian menyergap penumpang kendaraan ketika mereka muncul untuk memperbaiki ban.
Polisi mengatakan para pengawal menerima dukungan dan konseling yang diperlukan.
BBC melaporkan, Menteri Sindisiwe Chikunga mengatakan kepada komite parlemen bahwa salah satu penyerang bertopeng menodongkan pistol ke kepalanya selama kejadian pada Senin pagi. Mereka mencuri beberapa laptop, telepon dan senjata pengawalnya, katanya.
Afrika Selatan telah lama menghadapi tingkat kejahatan yang tinggi, termasuk pembajakan mobil, penculikan, dan perampokan. Namun sangat jarang seorang menteri yang bepergian dengan pengawal bersenjata dirampok di dalam kendaraannya.
"Saya dalam tak terluka, tapi keseluruhan pengalaman itu sangat traumatis," kata Menteri Chikunga kepada anggota parlemen.
Kronologi Kejadian
Laporan BBC menyebut, Menteri Sindisiwe Chikunga mengatakan bahwa pada hari Senin pukul 03:30 waktu setempat, pengawalnya - atau "pelindung" - telah keluar dari mobil, yang sedang melakukan perjalanan di jalan utama selatan Johannesburg, untuk mengganti ban yang pecah.
Saat itulah perampok mendekat, memaksa pengawalnya terjatuh ke lantai lalu membuka pintu mobil.
Mereka "menodongkan pistol ke kepala saya dan memerintahkan saya keluar", kata Chikunga.
Mereka meminta uang, namun dia menjelaskan bahwa dia tidak membawa uang tunai. Mereka kemudian mencari melalui kendaraan mengambil apa yang bisa mereka temukan.
Masih mengancamnya dengan senjata, para perampok juga mencoba mengambil cincin menteri tetapi dia mengatakan kepada mereka: "Ini adalah satu-satunya barang yang aku miliki dari mendiang suami, sangat berharga bagiku."
Pada satu titik Menteri Sindisiwe Chikunga mengaku mulai berdoa tetapi disuruh diam.
"Kami baik-baik saja, kami sehat, kami masih hidup. Itu adalah pengalaman yang mengerikan... tapi Tuhan mengasihani kami," kata Chikunga kepada anggota parlemen saat dia menceritakan apa yang terjadi.
Polisi telah mengkonfirmasi bahwa perampokan itu benar terjadi dan "perburuan telah dilakukan menyusul insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini", kantor berita AFP melaporkan mengutip juru bicara polisi Brigadir Athlenda Mathe.
Mengacu pada metode umum yang digunakan para penjahat, Kementerian Transportasi Afrika Selatan mengatakan bahwa ban mobil "tertusuk paku [yang ditempatkan di jalan], membuat mobil berhenti sehingga para penjahat dapat merampok barang-barang berharga milik penumpangnya".
Kedua pengawal Menteri Sindisiwe Chikunga dibebastugaskan "sampai [mereka] sehat dan layak untuk kembali ke pos mereka", kata Brigadir Mathe seperti dikutip News24.
"Upaya sedang dilakukan untuk menentukan apa yang terjadi sehubungan dengan protokol perlindungan VIP," tambah juru bicara polisi Brigadir Athlenda Mathe.
Dalam survei tahunan terbaru, hampir 1,3 juta orang mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban kejahatan properti, yang jumlahnya hampir 3% dari populasi.
Proliferasi senjata kecil juga merupakan masalah besar di Afrika Selatan. Senjata digunakan dalam lebih dari 66.000 perampokan rumah yang tercatat.
Advertisement