Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu (8/11/2023). Indeks S&P 500 catat kenaikan selama delapan hari berturut-turut dan perpanjang rekor kenaikan beruntun terpanjang dalam dua tahun.
Dikutip dari CNBC, Kamis (9/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,1 persen ke posisi 4.382,78, dan menyamai kenaikan selama delapan hari yang dicatat pada November 2021.
Advertisement
Indeks Nasdaq naik tipis 0,08 persen ke posisi 13.650,41. Indeks Nasdaq menguat kenaikan dalam sembilan sesi perdagangan. Indeks Dow Jones turun 0,12 persen ke posisi 34.112,27, dan mengakhir kenaikan terbaik sejak Juli.
"Pasar mulai bersiap hadapi the Fed, dan kita mungkin akan mendapatkan soft landing. Saham benar-benar oversold selama beberapa bulan terakhir, dan akhirnya menjadi sedikit rebound,” ujar Chief Market Strategist Ameriprises, Anthony Saglimbene dikutip dari CNBC.
Inflasi dan data ekonomi yang akan datang menjadi faktor kenaikan saham, data terus memberikan sinyal ekonomi sedang melambat. “Namun, tidak jatuh secara drastis,” ujar dia.
Sementara itu, rilis laporan keuangan terus berlanjut. Saham Rivian tergelincir 2,4 persen. Bahkan setelah membukukan hasil lebih baik dari perkiraan. Saham Robinhood terbenam 14,3 persen dalam sehari setelah membukukan penurunan volume perdagangan yang signifikan. Saham Warner Bros Discovery susut 19 persen, terburuk sejak Maret 2021, setelah melaporkan kerugian lebih besar dari perkiraan. Saham Roblox naik 11,8 persen karena kinerja keuangan yang kuat.
Dengan kenaikan perdagangan saham Rabu pekan ini, indeks S&P 500 naik 4,5 persen pada November 2023. Indeks Nasdaq melambung 6,2 persen. Indeks Dow Jones bertambah 3,2 persen.
Kenaikan indeks saham saat musim rilis laporan keuangan berakhir. Sekitar 88 persen telah melaporkan kinerja keuangan. Lebih dari 88 persen mengalahkan perkiraan laba.
Namun, permintaan yang melambat berarti hanya 62 persen yang melampaui harapan pendapatan dan beberapa perusahaan memberikan pandangan yang hati-hati. Rilis laporan keuangan berlanjut dengan kinerja keuangan dari Walt Disney, Affirm Holdings, dan MGM Resorts.
Menanti Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell
Wall street juga menantikan komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Hal ini ditambah dengan gambaran laba, dan pekan depan ada indeks harga konsumen dapat menjadi katalis utama berikutnya untuk saham.
“Itu semua adalah data positif bagi the Fed, sehubungan dengan keinginannya untuk mendekatkan inflasi ke level 2 persen,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.
Saham-saham perusahaan dengan laporan keuangan yang dinantikan pada Rabu malam waktu setempat berada di bawah sedikit tekanan. Saham Disney turun 0,3 persen, saham Instacart melemah 2 persen dan saham Affirm susut 1,8 persen.
Koreksi saham tersebut membawa saham Disney dan Instacart masing-masing turun lebih dari 4 persen dan 8 persen selama tiga bulan terakhir. Saham Affirm melonjak hampir 38 persen dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan saham MGM Resorts naik 1,1 persen.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 7 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Selasa, 7 November 2023. Indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir dua tahun dan melanjutkan reli pada November 2023.
Dikutip dari laman CNBC, Rabu (8/11/2023) pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 bertambah 0,28 persen menjadi 4.378,38. Indeks Nasdaq menguat 0,9 persen ke posisi 13.639,86. Indeks Dow Jones naik tipis 56,74 poin atau 0,17 persen ke posisi 34.152,60.
Indeks S&P 500 menguat selama tujuh hari berturut-turut untuk pertama kali sejak kenaikan delapan hari berturut-turut yang dicapai pada November 2021. Sementara itu, indeks Nasdaq membukukan kenaikan delapan hari berturut-turut untuk pertama kali sejak kenaikan beruntun 11 hari pada November 2021.
Indeks Dow Jones menguat dalam tujuh sesi berturut-turut yang merupakan rekor terpanjang sejak Juli 2023. Sementara itu, saham-saham teknologi menguat seiring penurunan imbal hasil dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun susut 9 basis poin menjadi 4,57 persen.
Beberapa perusahaan yang memperoleh keuntungan besar termasuk Amazon dan Salesforce masing-masing naik lebih dari 2 persen. Sedangkan saham Apple, Microsoft, dan Meta Platforms masing-masing naik 1 persen. Di sisi lain, saham Semiconductor, Broadcom dan Intel naik menjelang peluncuran pendanaan dari Chips Act.
“Ketika imbal hasil bergerak lebih rendah, kita cenderung mendapatkan rebound lebih besar di pasar yang sedang tumbuh. Penurunan harga minyak juga mungkin berkontribusi terhadap sentimen seputar inflasi,” ujar Senior Investment Strategist Edward Jones, Mona Mahajan dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, ada beberapa momentum pekan lalu dan beberapa tindak lanjut. Kami belum melihat ada konsolidasi nyata dalam beberapa keuntungan yang kami lihat selama enam hari terakhir,” tutur Mahajan.
Kinerja Indeks Acuan
Di sisi lain, saham Datadog melambung 28,5 persen setelah laporan keuangan melampaui hasil kuartalan dan mengeluarkan prospek yang kuat. Saham Uber naik 3,7 persen bahkan setelah rilis laba kuartal III jauh dari harapan.
Wall street terus menilai apakah reli pekan lalu dapat berlanjut setelah tiga indeks menyelesaikan minggu terbaiknya pada 2023. Sepanjang bulan ini, semua rata-rata indeks acuan pada jalur kenaikan. Indeks Dow Jones naik 3,3 persen, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melonjak 4,4 persen dan 6,1 persen.
Sementara itu, wall street juga menanti pernyataan dari ketua bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Rilis laporan keuangan masih berlangsung. Pada pekan ini, ada laporan keuangan Disney, Wynn Resorts dan Occidental Petroleum yang rilis.
Advertisement