Erick Thohir Resmikan Pembangunan BSI Tower, Berharap Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Direktur Utama BSi Hery Gunardi menyampaikan, kedepannya akan dibangun jembatan penghubung dari BSI Tower ke Menara Danareksa.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Nov 2023, 13:10 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meremikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) BSI Tower, di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).(Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir meremikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) BSI Tower, di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Dia berharap nantinya BSI Tower ini bisa jadi pusat ekonomi syariah.

Diketahui, BSI Tower akan dibangun di lahan yang berseberangan dengan Menara Danareksa. Nantinya, ini akan jadi satu kawasan yang saling berjajar dengan kantor Kementerian BUMN.

"Ini menjadi salah satu tentu financial center dan kita awali, kita awali membangun 2 gedung kembar, yaitu Danareksa Tower dan BSI Tower," ujar Erick Thohir dalam momen Groundbreaking BSI Tower, di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Erick juga berharap setelah resmi beroperasi nantinya, BSI Tower bisa menjadi pusat finansial syariah. Dia membidik kedepannya bangunan ini bisa menjadi ikon.

"Dan ini juga sejak awal saya minta pada pak Dirut harus juga menjadi Islamic financial center, nah ini yang kita. karena itu gedungnya juga desainnya agak timur tengah, moderen, bersih, tetapi ini menjadi kawasan yang mungkin jadi ikonik nantinya," terang Erick.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BSi Hery Gunardi menyampaikan, kedepannya akan dibangun jembatan penghubung dari BSI Tower ke Menara Danareksa. Gedung ini juga disebut mampu menampung sekitar 2.900 karyawan.

"Tentunya dengan fasilitas penunjang, digital branch, priority branch, masjid, restoran, gym, dan day care nantinya," jelas dia.

 


Pembiayaan BSI Dibidik Tumbuh 17 Persen

Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pembiayaan tumbuh hingga 17 persen pada akhir tahun ini. Optimisme tersebut sejalan dengan prospek pembiayaan yang masih positif.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan, pihaknya menargetkan pembiayaan tumbuh 15-17 persen. Sejalan dengan itu, BSI pun bakal menggenjot dari sisi konsumer maupun ritel.

"Dalam beberapa kuartal bertahan dalam dua digit 15-17, jadi kami berharap tetap bisa jaga," kata Hery dalam konferensi pers BSI, dikutip Rabu (1/11/2023).

Dengan begitu, ia menuturkan, pihaknya akan terus mendorong pembiayaan konsumer. Ini mengingat potensinya masih besar.

"Akan mendorong sisi konsumer karena cukup bagus ya dari griya, oto, dan gadai, tapi kami juga dorong KUR Syariah yang tumbuh cukup bagus," kata Hery.

Sehingga, ia berharap penyaluran pembiayaan bakal tetap solid. Sehingga, BSI bisa menjaga laba bersih dengan berkelanjutan.

 


Jaga Kinerja Keuangan

Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bahkan, BSI juga berhasil menjaga kinerja yang tangguh hingga kuartal III 2023 dan berhasil mencetak laba sebesar Rp4,20 triliun atau bertumbuh 31,04 persen secara tahunan.

Hery mengatakan, kinerja tangguh ini menunjukkan BSI resilience dan mampu membuktikan diri sebagai bank syariah yang memberikan kontribusi economic value yang sangat baik, disamping penciptaan social value yang terus dilakukan untuk kemaslahatan ummat.

"Secara perlahan dan pasti, ekonomi syariah makin dikenal masyarakat yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada bisnis BSI. Ditambah lagi, literasi keuangan dan perbankan syariah yang terus kami jalankan kepada para stakeholders untuk menjaga fokus bisnis secara berkelanjutan," ujar dia.

Dia bilang, kondisi makro ekonomi dan situasi global yang tidak menentu saat ini menjadi tantangan tersendiri, termasuk bagi perbankan syariah, untuk tetap bertumbuh secara stabil dan berkelanjutan.

Namun demikian, sektor keuangan syariah, khususnya perbankan syariah, memiliki ciri khas dan keunikan produk yang relatif tahan terhadap goncangan ekonomi.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya