Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan transaksi waran terstruktur bisa mencapai 1 persen dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH). Ini mengingat, waran terstruktur menjadi salah satu produk non saham yang paling banyak diminati oleh investor.
Padahal, produk waran terstruktur ini baru diluncurkan pada 2022 lalu. Akan tetapi, BEI mengaku transaksi harian waran terstruktur saat ini masih jauh dari target.
Advertisement
Meski demikian, Pj.S. Kepala Unit Pengembangan Bisnis Produk Terstruktur BEI Pradapaningsih optimistis transaksi waran terstruktur ini bisa meningkat ke depannya. Sebab, BEI pun terus gencar memberikan sosialisasi dan edukasi untuk menjangkau investor yang cocok dengan produk tersebut.
"Dibandingkan RNTH Rp 10 triliun per hari, masih cukup jauh dari target 1 persen," ujar dia dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal secara virtual, Kamis (9/11/2023).
Sementara itu, Kepala Unit Pengembangan Bisnis Derivatif BEI Pier Ridge optimistis target 1 persen tersebut akan tercapai jika melihat kondisi investor yang semakin perhatian terhadap produk ini.
"Kalau benchmark dengan bursa tetangga, Malaysia, Thailand, Singapura, mereka cukup lama punya waran terstruktur, turn over nya 6 persen dari market mereka. Kami cukup yakin kalau investor makin aware kita bisa saingi tetangga," kata Pier.
Di samping itu, hingga saat ini di pipeline ada tiga anggota bursa (AB) yang akan menjadi penerbit waran terstruktur. Salah satu AB tersebut akan menjadi penerbit pada akhir tahun ini.
Dari sisi investor, jumlah investor waran terstruktur ini relatif belum banyak masih di angka ribuan. Ke depan, BEI berharap investor waran terstruktur akan lebih dari 10 ribu orang.
Menurut Pradapaningsih, investor waran terstruktur seharusnya berusia 30-40tahun dengan catatan mereka sudah mengetahui risikonya, punya penghasilan tetap dan juga trader aktif di pasar modal.
Melihat hal tersebut, BEI juga menjelaskan, produk waran terstruktur ini cocok untuk investor yang aktif menjadi trader saham.
Transaksi Waran Terstruktur Sentuh Rp 1,3 Triliun, Diprediksi Punya Prospek Cerah
Sebelumnya diberitakan, RHB Sekuritas meyakini prospek instrumen investasi bernama waran terstruktur masih cerah ke depan. Ini mengingat, potensi pengembangan pasar nya terbilang masih besar.
Head of Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas mencermati prospek waran terstruktur masih menarik. Meski begitu, tetap saja investor perlu diberikan edukasi dan literasi secara berkala.
"Ini memang butuh literasi, butuh waktu untuk pengenalan, dan butuh infrastruktur. Semakin besar literasinya, semakin besar produknya maka produk ini akan dikenal,” kata Steinly saat ditemui di BEI, Senin (18/9/2023).
Adapun transaksi waran terstruktur selama satu tahun ini sudah mencapai hampir Rp 1,3 triliun atau Rp 1,29 triliun. Angka tersebut berasal dari 13,3 miliar lembar waran terstruktur.
Dengan demikian, RHB Sekuritas pun ingin mendorong penerbitan waran terstruktur pada 2023. Bahkan, RHB Sekuritas juga menargetkan untuk bisa menerbitkan 10 seri baru waran terstruktur setiap bulannya.
"Kita akan terus menerbitkan waran terstruktur, kecuali Desember. Target kita menerbitkan seri baru 10 per bulan,” kata dia.
Selain itu, ia tidak menutup kemungkinan untuk bisa menerbitkan waran terstruktur dari underlying di luar IDX 30.
Di sisi lain, ia menyebut, transaksi waran terstruktur paling banyak berasal dari underlying sektor banking atau setara dengan 30-40 persen jumlah transaksi keseluruhan produk derivatif tersebut.
Advertisement
RHB Sekuritas Terbitkan 30 Waran Terstruktur Bakal Genjot Nilai Transaksi
Sebelumnya, RHB Sekuritas Indonesia membidik nilai transaksi waran terstruktur bisa tumbuh 0,1-0,2 persen dari total transaksi bursa pada 2023.
Head of Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara menuturkan, pihaknya menargetkan rata-rata transaksi waran terstruktur mencapai Rp300 miliar per bulan. Dengan demikian, total nilai transaksi waran terstrukstur ditargetkan menyentuh angka Rp3,6 triliun pada tahun ini.
"Kita ingin nilai transaksi dari waran terstruktur meningkat 0,1 sampai dengan 0,2 persen pada 2023," kata Steinly saat ditemui di kantor RHB Sekuritas, Rabu (22/2/2023).
Dengan demikian, RHB Sekuritas pun menggenjot penerbitan waran terstruktur pada tahun ini. Ia bilang, RHB Sekuritas bakal menerbitkan 30 seri waran terstruktur pada 2023.
"30 seri waran terstruktur untuk tahun ini, di mana sekarang sudah ada 17 yang terbit," kata dia.
Di samping itu, RHB Sekuritas juga bakal menerbitkan waran terstruktur dari underlying saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Waran terstruktur tersebut akan ditawarkan pada 24-28 Februari 2023.
Steinly menyebutkan, kedua waran terstruktur terserbut ditargetkan meluncur di Bursa Efek Indonesia pada 6 Maret 2023.
Sementara itu, RHB Sekuritas meyakini waran terstruktur memiliki prospek yang cerah hingga akhir tahun ini. Lantaran, masih banyak investor yang melakukan trading. Steinly Atmanagara mengungkapkan, pihaknya melihat prospek waran terstruktur masih atraktif pada tahun ini.
Penawaran Waran Terstruktur Bidik Investor Gen Z
Menurut ia, waran terstruktur ini bakal menyasar generasi Z (Gen Z) yang memiliki selera risiko yang lebih tinggi daripada investasi saham.
"Investor-investor yang agresif, waran terstruktur di atas saham risikonya, kita mencari gen Z karena lebih agresif," kata Steinly.
Selain itu, penerbit waran terstruktur di Indonesia baru ada dua, yakni RHB Sekuritas dan Maybank Sekuritas. Steinly menekankan, pihaknya akan selalu melakukan edukasi kepada investor terkait instrumen waran terstruktur. Ia bilang, edukasi merupakan pintu awal bagi investor untuk lebih memahami aset yang lebih berisiko ini.
Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), total transaksi waran terstruktur milik RHB Sekuritas pada 2022 milik mencapai Rp194 miliar. Sebagaimana diketahui, RHB telah meluncurkan 13 seri waran terstruktur sejak September 2022.
Advertisement