Menpan RB: Tak Ada Orang yang Bisa Bantu Loloskan Tes CPNS 2023

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menegaskan tidak ada satupun orang yang bisa membantu untuk lolos tes CPNS 2023

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Nov 2023, 16:31 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan skema pemindahan ini sudah dibahas pada sidang kabinet. (Dok Kementerian PANRB)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menegaskan tidak ada satupun orang yang bisa membantu untuk lolos tes CPNS 2023. Ia mengingatkan kepada para peserta untuk tidak percaya terhadap oknum yang memberikan bualan bisa membantu lolos CPNS.

"Saya ingin sampaikan tidak ada satupun orang yang bisa membantu untuk lolos, karena setelah anak-anak atau bapak/ibu sekalian mengikuti tes, hasilnya langsung keluar. Dan, jangan percaya kepada orang yang menyampaikan bisa membantu," kata Anas dalam acara Pembukaan SKD CPNS 2023, di Kantor Pusat BKN, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Ia menyatakan hal itu terbukti bahwa tidak ada orang yang bisa membantu lolos. Misalnya Putra dari Plt Kepala BKN Harmoyo sudah tiga kali tes, tetap tidak lolos. Kemudian Putri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tidak lolos, kata Anas.

"Putranya Pak Kepala BKN saja, tiga kali tes enggak lolos. Bahkan putrinya bapak Presiden Jokowi juga tes, tidak lolos. Artinya, percayalah kepada apa yang Anda kerjakan, jangan percaya kepada orang lain," tegasnya.

Di sisi lain, Anas menuturkan formasi paling besar dalam pelaksanaan seleksi CPNS 2023 adalah Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan total 8.562 formasi.

Menurut data, kata Anas, total pendaftar di Kejagung sebanyak 173.000 pelamar, yang tidak lolos di administrasi seleksi lebih dari 30.000 pelamar.

"Saya ingin pesan, percayalah kepada diri Anda sendiri. Kami ingin sampaikan, selamat karena tidak semua yang mendaftar bisa memenuhi syarat. Oleh karena itu, saya ucapkan selamat. Mudah-mudahan hasil apapun itu adalah hasil yang terbaik," tutup dia.


180 Ribu PNS Pensiun, CPNS 2024 Akan Buka Banyak Formasi untuk Fresh Graduate

Peserta mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di Surabaya, Selasa (22/9/2020). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya menggelar ujian SKB yang diikuti 1.142 peserta CPNS dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat. (Juni Kriswanto/AFP)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, berjanji akan membuka lebih banyak formasi untuk lulusan baru (fresh graduate) pada seleksi CPNS 2024. 

Kebijakan ini dibuat lantaran pemerintah pada seleksi CPNS 2023 tidak bisa memenuhi usulan dan permintaan pemerintah daerah untuk membuka lebih banyak formasi fresh graduate.

 "Insya Allah tahun 2024 saya sudah minta kepada BKN, kepada tim SDMA di Kemenpan RB, kita akan buat kebijakan lebih besar lagi untuk rekrutmen fresh graduate di tahun 2024," kata Anas saat membuka tes SKD CPNS 2023 di kantor BKN Pusat di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

"Insya Allah untuk talenta-talenta digital dan formasi yang lain akan kita buka di 2024, sekarang sedang kita data dan perencanaan sedang akan kita validasi dan kita perbaiki," imbuhnya. 

Anas mengatakan, pembukaan formasi fresh graduate di CPNS 2024 akan dilakukan lantaran banyaknya aparatur sipil negara (ASN) yang bakal memasuki usia pensiun tahun depan.

 


Pemetaan

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 di Kantor Pusat BKN, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2023). (Maulandy/Liputan6.com)

Kementerian PANRB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) selanjutnya akan memetakan berapa jumlah ASN baru yang perlu disiapkan untuk tahun depan. 

"Yang akan pensiun tahun depan kurang lebih 180 ribu. Yang paling banyak yang mana, kita sekarang baru kumpulkan kemarin, kita kumpulkan justru K/L termasuk di kejaksaan kita minta data ini, mana yang perlu diisi," ungkapnya. 

Pertimbangan itu disebutnya tidak semata-mata bergantung terhadap analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK), tapi juga terkait kemampuan anggaran guna menggelar seleksi CPNS 2024.

"Misalnya di Kementerian Keuangan kalau yang pensiun 600 (PNS), tidak usulkan 600, usulkan 200, maksimum 300. Kita juga minta di depan, ini kan program penganggaran digital kan gede. Mustinya kalau digital jalan, pegawainya mestinya tidak terlalu banyak karena sudah ada digitalisasi," tuturnya. 

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya