Dikira Logam, Penyelam Ternyata Temukan Sekitar 50 Ribu Koin Kuno Abad Ke-4 di Sardinia

Puluhan ribu koin perunggu kuno dari abad ke-4 ditemukan oleh seorang penyelam di rumput laut pantai Sardinia, tidak jauh dari pantai timur laut pulau Mediterania

oleh Shofiyah Sajidah diperbarui 10 Nov 2023, 19:40 WIB
Koin perunggu kuno dari abad ke-4 yang ditemukan oleh seorang penyelam di rumput laut, tidak jauh dari pantai timur laut pulau Mediterania kini ditunjukkan oleh Menteri Kebudayaan Italia (Kementerian Kebudayaan Italia melalui AP)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan ribu koin ditemukan tak jauh dari garis pantai Sardinia oleh seorang penyelam yang tak sengaja melihat sesuatu terbuat dari logam, ternyata koin perunggu kuno.

Harta karun ini diperkirakan merupakan barang rampasan perang dari sebuah kapal yang tenggelam.

Kementerian Kebudayaan Italia mengonfirmasi pada Sabtu 4 November 2023 bahwa penyelam tersebut telah melaporkan penemuan harta karun tersebut. Kemudian direspons cepat oleh pihak berwenang.

Dilansir AP News, Jumat (10/11/2023), kemudian dikirimlah penyelam yang ditugaskan ke regu perlindungan seni bersama dengan sejumlah orang dari Departemen Arkeologi Bawah Laut kementerian tersebut.

Dari penyelidikan tersebut ditemukan koin-koin yang diyakini berasal dari paruh pertama abad keempat di rumput laut. Lokasinya tidak jauh dari pantai timur laut Mediterania.

Sejau ini tidak ada informasi lebih rinci dari kementerian mengenai kapan pastinya penyelam tersebut pertama kali melihat koin ini di lepas pantai Sardinia yang tak jauh dari Kota Arzachena itu.

Selain itu, juga tidak ada jumlah pasti seberapa banyak koin yang telah ditemukan karena penemuan ini dilaporkan masih dalam proses penyortiran oleh pihak terkait.

Kendati demikian, dikabarkan oleh pihak kementerian bahwa pihaknya memperkirakan jumlah koin mencapai antara 30.000 hingga 50.000 buah. Hal ini menimbang dari data bobot kolektif total koin-koin tersebut.

Menariknya, kondisi sejumlah koin kuno tersebut relatif cukup baik meskipun sudah berusia berabad-abad. 

"Semua koin berada dalam kondisi pelestarian yang sangat baik dan langka…. Beberapa koin yang rusak masih memiliki tulisan yang terbaca," demikian menurut penuturan kementerian. 


Lebih Lanjut Mengenai Penemuan Koin Kuno di Sardinia

Potret temuan koin perunggu kuno yang ditunjukkan oleh Menteri Kebudayaan Italia (Kementerian Kebudayaan Italia melalui AP)

Selain itu, salah satu pejabat departemen arkeologi di Sardinia, Luigi La Rocca mengatakan dalam pernyataannya bahwa "harta karun yang ditemukan di perairan Arzachena merupakan salah satu penemuan koin terpenting," dalam beberapa tahun terakhir, katanya.

Luigi La Rocca turut menjelaskan bahwa penemuan ini berperan sebagai "bukti lebih lanjut tentang kekayaan dan pentingnya warisan arkeologi yang masih dijaga dan dilestarikan oleh dasar laut kita, yang dilintasi oleh manusia dan barang-barang dari zaman paling kuno."

Sementara itu dikabarkan bahwa pencarian dan pengambilan koin-koin tersebut juga melibatkan para personel lain. Mereka yang turut ambil andil adalah penyelam pemadam kebakaran dan penyelam polisi perbatasan. 

Penemuan sejumlah koin kuno ini dilaporkan bahwa sebagian besarnya ditemukan di antara lamun bawah laut dan pantai.

Dalam hal ini pihak kementerian mengungkapkan bahwa area tersebut mengindikasikan mungkin adanya sisa-sisa puing kapal di sekitarnya.


Penyelam Amatir Temukan Koin Emas Kuno di Mediterania Saat Bersihkan Sampah Laut

Pemandangan udara hiu yang berenang di dekat kayak tiup di perairan Laut Mediterania dangkal di lepas pantai kota Hadera di utara Tel Aviv, Israel, Selasa (20/4/2021). Lusinan hiu pasir yang dapat tumbuh hingga mencapai tiga meter itu mendadak berkumpul di lepas pantai Israel utara. (JACK GUEZ/AFP)

Sebelumnya, kasus penemuan serupa juga pernah terjadi di Laut Mediterania. Sepanjang perjalanan Spanyol, dua penyelam pemula menemukan setumpuk besar koin kuno yang diyakini berasal dari Kekaisaran Romawi.

Luis Lens Pardo dan Cesar Gimeno Alcala menemukan simpanan emas tersebut saat berlibur bersama keluarga di kota pesisir Mediterania, Xabia, Spanyol.

Keduanya berangkat menyelam bebas dengan tujuan membersihkan sampah laut. Namun, tidak disangka mereka justru menemukan koin emas kuno di dasar Portitxol Bay.

Sepasang penyelam itu kemudian kembali ke lokasi penemuan dengan membawa pisau dan menggunakannya untuk menggali delapan koin lagi, seperti dikutip dari Nine News, Kamis (30/09/2021).

Luis mengatakan kepada surat kabar local, El Pais bahwa setelah membersihkan satu koin dia melihat gambar kuno, seperti wajah Yunani atau Romawi. Luis dan Cesar kemudian melaporkan temuan mereka kepada pihak berwenang.

Para arkeolog dari Universitas Alicante departemen Museum Arkeologi dan Etnologi Soler Blasco dan Brigade Bawah Air Khusus Penjaga Sipil Spanyol bersama dengan Dewan Kota Xabia bersatu untuk menggali dan memeriksa harta karun tersebut.


Harta Karun Ribuan Koin Perak Kuno Berusia Nyaris 2.000 Tahun Ditemukan di Sungai Jerman

Ilustrasi Koin (Photo by Jonathan Brinkhorst on Unsplash)

Penemuan harta karun berupa koin kuno juga pernah terjadi di wilayah lain yakni timbunan 5.600 koin perak dari Kekaisaran Romawi yang berusia hampir 2.000 tahun telah ditemukan di Jerman. Koin perak tersebut memiliki berat 33 pon atau sekitar 15 kg.

Dilansir Newsweek, Rabu (1/12/21), penemuan koin perak itu selama pekerjaan penggalian setelah banjir di kota Kecil Wertach. Koleksi Seni dan Museum Augsburg mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penemuan itu adalah penemuan terbesar di negara bagian Bavaria, Jerman selatan.

Koin perak yang dicetak dalam mata uang denarii Romawi ditemukan di dasar sungai tua berkerikil, di dekat lokasi yang dulunya merupakan pangkalan militer awal. Koin dengan berat 33 pon itu adalah bahwa koin tertua dicetak di bawah Kaisar Nero (54-68 M) dan yang terbaru dicetak di bawah Septimius Severus, tak lama setelah 200 M.

Saat ini, koin-koin tersebut sedang dianalisis di Universitas Tubingen.

"Seorang tentara memperoleh antara 375 dan 500 dinar pada awal abad ke-3. Oleh karena itu, harta itu setara dengan sekitar 11 hingga 15 gaji tahunan," kata Sebastian Gairhos, kepala arkeologi kota di Augsburg.

Baca selengkapnya klik disini...

Infografis bahaya sampah plastik di laut. (dok. TKN PSL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya