Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sekaligus Komisaris Electrum Pandu Patria Sjahrir menganggap prospek industri motor listrik di Indonesia masih cerah. Terlebih lagi, ekosistem motor listrik di Indonesia saat ini masih seumur jagung.
Pandu menyebut saat ini belum banyak pelaku usaha yang terjun ke bisnis motor listrik. Maklum, teknologi motor listrik terbilang baru di Indonesia.
Advertisement
Hal ini justru membuka kesempatan bagi Electrum untuk ikut berkecimpung di industri motor listrik nasional lantaran potensinya sangat menjanjikan pada masa depan. Pemerintah pun sudah menyediakan bantuan subsidi pembelian motor listrik agar industri tersebut bisa tumbuh.
"Electrum banyak investasi (di motor listrik),” kata Pandu saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Electrum yang merupakan perusahaan patungan antara TBS Energi Utama dan PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyediakan investasi di atas Rp 1 triliun untuk pengembangan motor listrik. Lebih tepatnya, dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan riset dan pengembangan serta pembangunan pabrik motor listrik Electrum.
Rencananya, pabrik motor listrik Electrum dibangun di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut ditargetkan akan beroperasi pada 2024. "Kami juga ingin penuhi syarat TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) agar mendapat insentif dari pemerintah,” kata Pandu.
Melalui pabrik tersebut, Electrum hendak memproduksi motor listrik secara massal yang digunakan untuk masyarakat umum. Belum diketahui spesifikasi motor listrik buatan Electrum. Namun, Pandu berharap harga motor listrik Electrum bisa lebih murah dari level Rp 20 juta.
Investasi Rp 1 Triliun
Sebelumnya diberitakan, Perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama Electrum milik PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menyiapkan dana investasi lebih dari Rp 1 triliun.
Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sekaligus Komisaris Electrum Pandu Patria Sjahrir mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan Research and Development (R&D) hingga pembangunan pabrik Electrum.
"Bakal lumayan besarlah masih di atas Rp 1 triliun," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Sayangnya, Pandu tidak menjelaskan secara rinci apakah dana tersebut akan dialokasikan untuk produksi motor listrik atau tidak.
Sementara itu, Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menuturkan, pada tahap awal Electrum akan menambah 500 unit motor listrik (H5) yang dibuat oleh mitra lokal dan CBU (motor impor) asal China. Pada tahap awal, H5 akan digunakan oleh layanan GoRide Electric dari Gojek sebagai perluasan pilot project motor listrik dari Grup GoTo untuk mendukung net-zero emission pemerintah Indonesia pada 2060.
Selain itu, motor tersebut belum tersedia untuk publik, karena Battery Swap Station (BSS) yang dimiliki masih terbatas. Dengan demikian, ia menargetkan 100-150 BSS pada akhir tahun ini. Sedangkan, untuk tahun depan, ia menargetkan lebih dari 1000 BSS yang tersedia.
"Untuk memperluas jangkauan pengendara kami menargetkan hadirnya 150 BSS pada akhir tahun ini. Untuk itu kami berterimakasih atas dukungan dari berbagai partner strategis, salah satunya Pertamina," kata Patrick.
Advertisement
Electrum Resmi Bangun Pabrik Motor Listrik Pertama, Ditargetkan Beroperasi 2024
Sebelumnya diberitakan, Perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama Electrum milik PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menggelar groundbreaking atau peletakan batu pertama di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini resmi menjadi pabrik motor listrik pertamanya.
Peletakan batu pertama pabrik merealisasikan komitmen Electrum sebagai salah satu penggagas gerakan pembangun ekosistem kendaraan listrik roda dua, sekaligus mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik sebagai upaya transisi energi berkelanjutan Indonesia.
Momentum ini dilengkapi dengan kesepakatan kerja sama dengan beberapa mitra strategis untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik.
Adapun, pabrik yang berlokasi di kawasan GIIC Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, akan dibangun di lahan seluas tiga hektar, dan memiliki kapasitas produksi sampai dengan 250 ribu unit per line pada tahap awal. Pabrik tersebut juga akan dilengkapi dengan laboratorium pengujian kualitas, pusat penelitian dan pengembangan, dan trek pengujian.
Selain itu, pembangunan pabrik berwawasan lingkungan dengan konsep green factory yang akan dilengkapi dengan energy management system, waste management system dan water treatment. Pabrik ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2024 dan memulai produksi pada tahun yang sama.
Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir mengatakan, groundbreaking ini merupakan bukti kesiapan Electrum dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik roda dua dalam negeri.
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari penerapan komitmen perusahaan untuk mendukung target pemerintah menyediakan ekosistem kendaraan listrik roda dua yang menyeluruh mulai dari infrastruktur baterai hingga teknologi motor listrik untuk meningkatkan penggunaan motor listrik.
Mendukung Pemerintah
Selain mendukung secara konkrit target pemerintah dalam memproduksi sembilan juta motor listrik pada 2030, hal ini juga sejalan untuk Indonesia net-zero emission 2060.
"Dulunya ini adalah ide dan sekarang menjadi realitas. Sebagaimana diketahui, Electrum merupakan usaha patungan GOTO dan TBS guna membangunn ekosistem motor listrik," kata Pandu dalam acara Groundbreaking Pabrik Electrum di Cikarang, Jumat (23/6/2023).
Pandu bilang, Electrum akan fokus pada pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekaligus menggandeng industri dalam negeri untuk mendukung infrastruktur pendukung lain, termasuk baterai dan suku cadang yang dibutuhkan sehingga menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkesinambungan di Indonesia.
Sementara itu, Direktur/Presiden Unit Bisnis On-Demand Services GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo menegaskan dukungan Grup GoTo bagi Electrum sebagai salah satu kontributor pertumbuhan Grup GoTo, pembangunan pabrik Electrum merupakan langkah besar dalam upaya GoTo mencapai target Nol Emisi dengan transisi armada menjadi kendaraan listrik secara penuh pada 2030.
"Sejak fase uji coba motor listrik di Jakarta, kami telah menghadirkan berbagai kemajuan serta melihat besarnya antusiasme serta sambutan positif dari mitra pengemudi dan konsumen. Penggunaan motor listrik membantu mitra," kata dia.
Tak hanya itu, Direktur TBS, Juli Oktarina menyampaikan komitmen TBS Energi melalui Electrum untuk mendukung transisi energi berkelanjutan. Perseroan berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam bisnis energi baru dan terbarukan pada 2023, termasuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik roda dua melalui Electrum.
"Pembangunan ekosistem motor listrik Electrum ini juga menciptakan dampak jangka panjang dan multilayer yang mampu menyerap lapangan pekerjaan baru di bidang energi baru dan terbarukan," ujar Juli.
Advertisement