Palestine Society dari 29 Universitas UK Rilis Pernyataan Bela Palestina

Kelompok mahasiswa Inggris angkat bicara soal Palestina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Nov 2023, 10:31 WIB
Dokter di RS Deir al-Balah mengobati korban serangan Israel di Jalur Gaza, Sabtu 21 Oktober 2023. (AP/Hatem Moussa)

Liputan6.com, London - Kelompok mahasiswa pendukung Palestina di universitas-universitas Inggris memberikan pernyataan bersama untuk mendukung kemanusiaan di Jalur Gaza. Para mahasiswa itu tergabung dalam Palestine Society di masing-masing kampus. 

Palestine Society yang ikut mendukung pernyataan itu ada yang dari University of London, University of Edinburgh, hingga universitas terbaik di dunia: Universitas Oxford

Pada pernyataan pertama, Palestine Society protes soal bertambahnya pantauan terhadap mahasiswa pro-Palestina di kampus.

Berikutnya, Palestine Society menegaskan hak mereka untuk mendukung Palestina yang disebut haknya dirampas selama 75 tahun.

"Perlunya dukungan ini bertambah sebagaimana Israel melancarkan sebuah invasi darat di Gaza setelah memutus listrik, bahan bakar dan air terhadap populasi dua juta, hampir setengah di antaranya adalah anak-anak," tulis pernyataan Palestine Society yang dilihat Liputan6.com, Kamis (9/11).

"Pada saat penulisan ini, lebih dari 10 ribu rakyat Palestina telah tewas, termasuk 500 orang dalam pembunuhan mengerikan di rumah sakit Al-Ahli Baptist, dan angka ini terus bertambah setiap hari," ujar pernyataan itu.

Palestine Society juga menorot adanya tekanan-tekanan ke mahasiswa terhadap pembelaan Palestina, hingga mendapat ujaran rasisme, hingga dituduh kriminal

"Kami mengingatkan para universitas dan perserikatan mahasiswa bahwa mereka punya tugas untuk peduli terhadap semua murid-murid mereka, dan tugas kepedulian ini termasuk mengizinkan kebebasan berekspresi tanpa takut intimidasi, pelecehan atau disipliner yang tidak adil," tulis Palestine Society.

Palestine Society juga menyebut ada kampus yang mencekal bendera nasional Palestina, tetapi tidak disebut universitas mana yang dimaksud.

Pernyataan itu berasal dari Palestine Society dari hampir 30 universitas, yakni:

1. Brunel University

2. Cambridge University

3. City University London

4. University of Plymouth

5. Imperial College London

6. Queen Mary University London

7. King's College London

8. Leeds University

9. Liverpool Guild University

10. London School of Economics

11. Newcastle University

12. Oxford University

13. Royal College of Arts

14. SOAS

15. St. George's University

16. University College London

17. Birmingham University

18. Sussex University

19. University of Bristol

20. University of Essex

21. University of Edinburgh

22. University of Greenwich

23. University of Nottingham

24. University of Reading

25. University of Salford

26. University of Sheffield

27. University of Warwick

28. University of Wesminster

29 University of York

 


Israel Setuju Berhenti Serang Gaza, Tapi Durasi 4 Jam Sehari

Kenzi Al Madhoun, seorang anak Palestina berusia empat tahun yang menjdi korban serangan Israel. Ia dirawat di RS Al Aqsa yang berlokasi di Jalur Gaza. (Ap Photo/Abdel Kareem Hana)

Sebelumnya dilaporkan, Gedung Putih mengumumkan bahwa Israel telah setuju jeda (pause) perang di Jalur Gaza. Akan tetapi, jeda itu hanya berlaku empat jam sehari. 

Dilaporkan VOA, Kamis (9/11/2023), Israel akan memulai jeda pada Kamis waktu setempat. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby berkata jeda itu akan digunakan agar warga Gaza menyelamatkan diri ke daerah selatan.

"Kami telah diberitahu oleh pihak Israel bahwa tidak ada operasi militer di area-area ini selama durasi jeda," ucap Kirby. 

Ia berkata ide jeda ini muncul lewat diskusi antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Terkait gencatan senjata (ceasefire), Al Jazeera menyebut ada juga diskusi antara AS, Qatar, dan Hamas terkait penukaran tawanan. Media lokal Israel berkata ada diskusi terkait pembebasan tahanan Palestina agar orang-orang yang diculik Hamas bisa bebas.

Informasi itu berasal dari sejumlah pejabat Israel yang namanya enggan disebut. Israel berkata siap membebaskan para tahanan agar sebagian besar tawanan Hamas bisa bebas. Diskusi pembebasan ini juga terkait dengan wacana gencatan senjata. 


Wakil Perdana Menteri Belgia Minta Israel Diberi Sanksi Atas Kejahatannya di Gaza

Badan PBB itu juga menyebut saat ini tidak ada toko roti yang beroperasi di Kota Gaza dan Gaza utara, karena distribusi makanan hampir dihentikan sepenuhnya selama beberapa hari terakhir imbas meningkatnya eskalasi oleh Israel. (AP Photo/Hatem Ali)

Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutter meminta pemerintah di negaranya untuk memberikan sanksi kepada Israel pada Rabu (8/11).

“Sudah waktunya memberikan sanksi terhadap Israel. Pengeboman itu tidak manusiawi,” tulisnya di Twitter. 

“Sementara kejahatan perang terjadi di Gaza, Israel mengabaikan permintaan internasional untuk gencatan senjata.”

De Sutter menyerukan penangguhan segera terhadap perjanjian asosiasi antara UE dan Israel, dan mengusulkan agar Belgia mengalokasikan dana tambahan bagi Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan Israel dan Hamas, katanya dalam siaran pers.

De Sutter juga menekankan orang-orang dan perusahaan-perusahaan yang memasok uang kepada Hamas harus diberi sanksi, dikutip dari laman politico.eu, Kamis (9/11/2023).

Sementara pemukim yang melakukan kekerasan, politisi dan tokoh militer yang bertanggung jawab atas kejahatan perang harus menghadapi larangan masuk Uni Eropa.

“Serangan Israel meningkatkan keputusasaan warga Palestina. Tanpa solusi nyata, kekerasan akan terus terulang. Oleh karena itu diperlukan solusi politik yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara,” ujarnya.

Pernyataan De Sutter muncul dua hari setelah PM Belgia Alexander De Croo menyebut tindakan Israel di Gaza “tidak lagi proporsional.”


Usai Hadiri KTT OKI Khusus Gaza, Jokowi Diutus Temui Joe Biden

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah akan segera mengirimkan bantuan tahap kedua untuk warga Gaza, Palestina.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan bertolak ke Arab Saudi, pada Jumat, 10 November 2023. Kunjungan Jokowi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang khusus membahas serangan Israel di Gaza, Palestina.

"Ini kan belum, tetapi ini KTT OKI ini khusus memang membicarakan Gaza. Belum bicara, tapi yang jelas nanti Insyaallah besok malam saya akan meluncur ke Saudi Arabia untuk ikut dalam KTT OKI khusus Gaza," jelas Jokowi usai meninjau SMK 1 Purwakarta Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).

Usai menghadiri KTT OKI, Jokowi akan menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden di negeri Paman Sam. Jokowi diutus menyampaikan hasil KTT OKI kepada Biden agar perang Hamas-Israel segera dihentikan.

"Dan dari sana nanti akan terbang ketemu dengan Presiden Joe Biden dan kita dari hasil OKI nanti saya akan diutus untuk menyampaikan kepada Presiden Joe Biden agar perang di Hamas-Israel bisa di-stop bisa segera dihentikan," kata dia.

"Tapi yang dibicarakan apa nanti masih pada hari Sabtu, Minggu," sambung Jokowi.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menerima Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di Gedung Putih pada 13 November 2023.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Biden akan menegaskan kembali komitmen AS untuk memperdalam kemitraan yang telah berusia hampir 75 tahun antara AS dan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia.

"Kedua pemimpin akan menjajaki peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam transisi energi bersih, memajukan kesejahteraan ekonomi, meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta memperkuat hubungan antar masyarakat," demikian disebutkan dalam keterangan tertulis Kedubes AS di Jakarta yang dikutip Liputan6.com, Rabu (8/11).

"Kedua presiden juga akan berkoordinasi dalam upaya memperkuat sentralitas ASEAN dan menegakkan hukum internasional serta mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya